Virus Langya Ditemukan di China, Epidemiologi Pastikan Tidak Menular Antar Manusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus Langya telah ditemukan di China. Sebanyak 35 orang terinfeksi virus yang merupakan penyakit zoonosis ini. Namun, ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman memastikan virus Langya tidak menular antar manusia.
Kasus di China menunjukan virus menular dari hewan ke manusia. Dicky menerangkan bahwa belum ada potensi virus Langya akan bermutasi hingga akhirnya dapat menular antar manusia.
Meski begitu, karena virus ini satu keluarga dengan virus Nipah, perlu diwaspadai serius karena virus tersebut bisa membahayakan nyawa.
"Virus Langya sejauh ini tidak menular dari manusia ke manusia. Laporan kasus di China pun menunjukkan bahwa virus Langya menginfeksi manusia melalui paparan hewan," kata Dicky saat dihubungi MNC Portal, Rabu (10/8/2022).
Virus Langnya sekalipun tidak menyebar antar manusia, tetap perlu disikapi serius. Upaya pencegahan harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus yang bisa saja malah membuatnya bermutasi dan bisa menular antar manusia di kemudian hari.
Pemerintah diharapkan memperkuat surveilans bukan hanya pada manusia, tapi juga hewan. Bahkan, lingkungan, karena kini ketiganya bisa memberi dampak nyata pada kesejahteraan hidup manusia itu sendiri.
"Bukan hanya untuk Indonesia, tapi semua dunia harus memperkuat surveilans di manusia, hewan, maupun lingkungan, karena ketiga saling memberi pengaruh," ujar Dicky.
Dicky juga mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah penularan virus ini. Pasalnya, ada potensi bahwa infeksi virus Langya bisa menyebabkan kefatalan seperti yang disebabkan oleh virus Nipah.
"Meski tidak ada kasus perawatan ICU ataupun kematian, prinsip mitigasi wabah harus diterapkan. Ini untuk mengantisipasi skenario terburuk yang mungkin saja terjadi," ungkap Dicky.
Terlebih, ditemukan penularan virus pada anjing dan kambing walau kasusnya tidak begitu banyak. Tapi, data ini menginformasikan bahwa hewan domestik atau yang dekat dengan manusia bisa terinfeksi dan memungkinkan untuk menyebarkan virus ke manusia.
Kasus di China menunjukan virus menular dari hewan ke manusia. Dicky menerangkan bahwa belum ada potensi virus Langya akan bermutasi hingga akhirnya dapat menular antar manusia.
Meski begitu, karena virus ini satu keluarga dengan virus Nipah, perlu diwaspadai serius karena virus tersebut bisa membahayakan nyawa.
"Virus Langya sejauh ini tidak menular dari manusia ke manusia. Laporan kasus di China pun menunjukkan bahwa virus Langya menginfeksi manusia melalui paparan hewan," kata Dicky saat dihubungi MNC Portal, Rabu (10/8/2022).
Virus Langnya sekalipun tidak menyebar antar manusia, tetap perlu disikapi serius. Upaya pencegahan harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus yang bisa saja malah membuatnya bermutasi dan bisa menular antar manusia di kemudian hari.
Pemerintah diharapkan memperkuat surveilans bukan hanya pada manusia, tapi juga hewan. Bahkan, lingkungan, karena kini ketiganya bisa memberi dampak nyata pada kesejahteraan hidup manusia itu sendiri.
"Bukan hanya untuk Indonesia, tapi semua dunia harus memperkuat surveilans di manusia, hewan, maupun lingkungan, karena ketiga saling memberi pengaruh," ujar Dicky.
Dicky juga mengimbau kepada masyarakat untuk mencegah penularan virus ini. Pasalnya, ada potensi bahwa infeksi virus Langya bisa menyebabkan kefatalan seperti yang disebabkan oleh virus Nipah.
"Meski tidak ada kasus perawatan ICU ataupun kematian, prinsip mitigasi wabah harus diterapkan. Ini untuk mengantisipasi skenario terburuk yang mungkin saja terjadi," ungkap Dicky.
Terlebih, ditemukan penularan virus pada anjing dan kambing walau kasusnya tidak begitu banyak. Tapi, data ini menginformasikan bahwa hewan domestik atau yang dekat dengan manusia bisa terinfeksi dan memungkinkan untuk menyebarkan virus ke manusia.
(dra)