Menghayati Usabha Sambah di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem

Senin, 15 Agustus 2022 - 21:57 WIB
loading...
Menghayati Usabha Sambah di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem
(Foto: Dok Tangkapan layar/YouTube iNews)
A A A
KARANGASEM - Bali tidak hanya memiliki garis pantai yang panjang dan permai lengkap dengan hamparan pasir putih, biota laut yang beraneka, gugusan bukit, bentangan sawah yang berundak-undak serta keindahan alam lainnya, tapi juga kekayaan adat dan seni budaya serta keramahan masyarakatnya.

Salah satu adat budaya di sana adalah penjor, sebuah penanda Naga Basuki yang bermakna kesejahteraan. Penjor terbuat dari sebatang bambu yang ujungnya melengkung, dihiasi dengan janur dan daun enau muda serta dedaunan lainnya. Setiap batang penjor juga dilengkapi pula dengan bunga dan bebuahan di bagian bawangnya. Semuanya merupakan simbol yang memiliki makna tertentu, yang dihubungkan dan sang pencipta dan manusia.

Penjor biasanya dipasang pada momen-momen tertentu, seperti perayaan keagamaan seperti Hari Raya Galungan, atau perayaan adat.

Menurut I Wayan Budi, perajin penjor yang ditemui INews, di Desa Panglipuran, Karangasem, Blai penjor yang dia buat membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Maklum meronce janur dan dedauanan lainnya memerlukan ketelatenan. Penjor buatan Wayan seperti umumnya penjor di Bali panjangnya sekitar 13 meter.

Namun uniknya Desa Wisata Tenganan, Hari Raya Galungan tidak dirayakan dengan memasang penjor seperti di daerah lainnya di Bali. Desa Wisata Tenganan yang berjarak 55 kilometer dari pusat Kota Denpasar serta waktu tempuh sekitar 75 menit ini memiliki karakteristik yang kuat sebagai desa yang memegang teguh adat istiadat leluhur. Itulah yang akan kamu jumpai saat #MenyapaDesa ke #DesaWisata Tenganan, Pegringsingan, Karangsem, Bali.

Meski demikian Hari Raya Galungan di Desa Tenganan dirayakan sangat semarak dan hangat. Beberapa hari sebelum perayaan masyarakat Desa Tenganan bergotong royong memasak untuk persiapan perayaan. Aneka hidangan diracik pada hari itu oleh kaum laki-laki. Sementara kaum perempuanya sibuk menyiapkan bante uduan, yaitu aneka buah yang disusun menyerupai bentuk tertentu serta pastinya menyiapkan sesajen.

Seperti di Bali umumnya, sesajen memang elemen penting yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi pada momen penting seperti perayaan hari raya.

Sesajen dan bante uduan diletakkan di pura desa yang terletak di tengah desa. Perayaan Galungan di Desa Tenganan ditutup dengan acara Mekibung, atau duduk melingkar untuk makan bersama di bale panca, semacam bale adat. Mekibung bermakna kebersamaan, kesejahteraan dan kesetaraan. Di desa ini memang tidak mengenal sistem kasta.

Sebulan penuh menjelang Perayaan Hari Raya Galungan masyarakat Desa Tenganan dipimpin tetua adat menggelar upacara adat Usabha Sambah. Salah satu bagian dari upacara ini adalah apa yang mereka sebut sebagai makare-kare, sebuah tradisi penghormatan bagi Dewa Indra.

Makare-kare atau perang pandan. Perang pandan berupa perang-perangan dengan senjata pedang dan perisai yang terbuat dari daun pandan yang diikuti semua kalangan usia.

Putu Yudiana, Kepala Adat Desa Tenganan mengatakan bahwa Dewa Indra dalam kepercayaan masyarakat lokal adalah dewa perang yang meneteskan darah demi Bumi Pertiwi. “Makare-kare sebagai adat untuk mengingatkan bahwa leluhur kami adalah prajurit,” tuturnya.
Menghayati Usabha Sambah di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem


Warga masyarakat Desa Tenganan memiliki karakterisitk yang kuat dalam memegang adat dan tradisi leluhur. Tak heran kalau berkunjung ke desa ini atmosfer Bali kuno atau tempo dulu sangat kental. “Kami memegang kuat adat tradisi leluhur tanpa meninggalkan kemajuan teknologi dan pendidikan yang bernilai positif,” ujar Yudiana.

Adat tradisi lain yang dipegang di sini adalah upacara ayunan raksasa. Ayunan yang terbuat dari kayu ini dikerjakan oleh masyarakat lalu diletakkan di tengah desa. “Ayunan ini sebagai simbol kedewasaan dan kehidupan kita, kadang di atas, kadang di bawah, kadang di tengah” terang tetua adat.

Desa Wisata Tenganan, Pegringsingan, Karangasem juga memiliki banyak kuliner, beberapa di antaranya adalah jukut ononan. Ini kuliner yang terdiri dari 10 jenis sayuran dicampur potongan ayam, lalu ditambah basegenep, sambal dasar khas Bali.

Itu adalah lauk pendamping untuk nasi sela, yaitu nasi beras campur cacahan ubi. Jangan lupa ada sate orop atau sate lilit yang rasanya enak sekali. Sedangkan produk kerajinan yang dihasilkan warga desa Tenganan antara lain tas yang terbuat dari tananam ateu serta kain tenun dengan pewarna alami.

Kalau kamu berkunjung ke desa ini kamu bisa mendapatkan produk-produk tersebut di toko suvenir yang ada di desa ini. Beli yang banyak ya sebagai bukti bahwa kamu bangga produk Indonesia, sekaligus membantu perekonomian warga dan menggeliatkan pariwisata kita.

I Putu Wiadyana, Ketua Pengelola Desa Wisata, menceritakan bahwa proses menjadi desa wisata melewati jalan yang panjang. “Kami harus melakukan sosialisasi dan pemberdayaan. Menyatukan pemahaman dan persepsi tentang desa wisata dan sadar wisata dan membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis),” tuturnya.
Menghayati Usabha Sambah di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem


Menurut Wiadyana, program Desa Wisata yang digulirkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kesif (Kemenparekraf) sangat bermanfaat bagi warga Desa Tenganan. “Belum lama ini kelompok sadar wisata desa kami diundang Kemenparekraf ke sebuah hotel untuk dilatih membuat kuliner, membuat dan cara mengemas produk, memasarkan serta mengelola Desa Wisata,” ujarnya.

Jangan khawatir soal penginapan saat kamu berkunjung ke desa ini, karena di desa ini terdapat hotel yang memenuhi standar. Bahkan sudah mendapat sertifikasi CHSE. Untuk melengkapi liburanmu di desa ini sebelum kembali ke kota asal, kamu bisa ke Blue Lagoon Karangasem, pantai di barat Bali. Berenang dan menyelamlah untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya.

Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, adalah satu dari ribuan desa wisata yang menyajikan #WonderfulIndonesia lainnya yang menanti untuk dikunjungi. Gimana? Segera rencanakan liburan dengan kunjungi www.indonesia.travel untuk menemukan pesona alam di berbagai daerah di Indonesia.

#MenyapaDesa

#DesaWisata

#WonderfulIndonesia

#PesonaIndonesia

#DiIndonesiaAja
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)