5 Fakta Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia

Sabtu, 20 Agustus 2022 - 18:25 WIB
loading...
5 Fakta Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia
Ada lima fakta kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Hal tersebut penting untuk diketahui guna melakukan pencegahan penyakit yang telah menyebar itu. Foto/News Medical
A A A
JAKARTA - Ada lima fakta kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Hal tersebut penting untuk diketahui guna melakukan pencegahan penyakit yang telah menyebar di beberapa negara di dunia itu.

Masuknya cacar monyet di Indonesia harus disikapi serius oleh semua pihak. Masyarakat harus memastikan untuk menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Sementara itu pemerintah menjamin virus tidak menyebar lebih luas di masyarakat. Dari penuturan Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, berikut fakta kasus pertama cacar monyet di Indonesia, Sabtu (20/8/2022).

1. Ditemukan di DKI Jakarta

Kasus pertama monkeypox ditemukan di DKI Jakarta.





2. Identitas Pasien

Identitas pasien yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu pasien pria berusia 27 tahun. Dia adalah warga negara Indonesia (WNI) bukan warga negara asing (WNA).

3. Gejala

Kemenkes pun menuturkan gejala apa saja yang dialami pasien saat cacar monyet menyerang. Gejalanya diawali dengan demam dan pembesaran kelenjar getah bening di belakang leher. Disusul muncul lesi di wajah yang kemudian menyebar ke telapak tangan, kaki, dan sebagian ada di sekitar alat genital.

4. Riwayat Perjalanan ke Luar Negeri

Menurut informasi yang disampaikan Kemenkes, pasien pertama cacar monyet di Indonesia ini punya riwayat perjalanan ke luar negeri. Namun, Syahril memilih untuk tidak menyampaikan dari negara mana si pasien datang.

"Yang jelas dia datang dari negara yang memang sudah melaporkan kasus cacar monyet ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," jelas Syahril.

5. Isolasi Mandiri di Rumah

Saat ini pasien sedang menjalani isolasi mandiri di rumah dan tidak menjalani perawatan di rumah sakit. Meski demikian, Syahril memastikan pasien tetap dalam pantauan tim kesehatan. Pasien tidak diisolasi di rumah sakit karena gejala yang dialami masuk dalam kategori ringan.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)