Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, IDI: Kami Minta Tim Medis dan Nakes Segera Koordinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran kasus pertama cacar monyet (monkeypox) di Indonesia memungkinkan buat masyarakat khawatir. Melihat hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan agar seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan pelayanan kesehatan bisa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, dr M. Adib Khumaidi, SpOT. Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip Cacar Monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti," kata dr Adib dalam keterangan yang diterima MNC Portal, Sabtu (20/8/2022).
Berkenaan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluruskan bahwa cacar monyet tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu. Mereka yang terinfeksi, jika adanya kontak erat dengan seseorang yang positif.
"Jadi Cacar Monyet ini tidak menyerang kelompok -kelompok tertentu ya. Jadi semua orang yang memiliki kontak erat memiliki potensi besar penularan atau terinfeksi," kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam keterangan persnya di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan.
Dalam penjelasannya, Syahril mengungkap beberapa gejala yang dialami pasien tersebut, antara lain:
* Demam
* Pembengkakan getah bening
* Ruam
* Lesi di bagian wajah, tangan, dan alat genital
Dikatakan dia, pasien cacar monyet tidak perlu dirawat di rumah sakit karena hanya bergejala ringan. Sehingga hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Laki-laki berusia 27 tahun dengan gejala ada demam, ada pembesaran kelenjar getah bening dan ringan tidak berat, dan ada ruam dan ada luka di muka tangan dan alat genital," jelasnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, dr M. Adib Khumaidi, SpOT. Ia juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik, sesuai arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip Cacar Monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti," kata dr Adib dalam keterangan yang diterima MNC Portal, Sabtu (20/8/2022).
Berkenaan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluruskan bahwa cacar monyet tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu. Mereka yang terinfeksi, jika adanya kontak erat dengan seseorang yang positif.
"Jadi Cacar Monyet ini tidak menyerang kelompok -kelompok tertentu ya. Jadi semua orang yang memiliki kontak erat memiliki potensi besar penularan atau terinfeksi," kata Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam keterangan persnya di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan.
Dalam penjelasannya, Syahril mengungkap beberapa gejala yang dialami pasien tersebut, antara lain:
* Demam
* Pembengkakan getah bening
* Ruam
* Lesi di bagian wajah, tangan, dan alat genital
Dikatakan dia, pasien cacar monyet tidak perlu dirawat di rumah sakit karena hanya bergejala ringan. Sehingga hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Laki-laki berusia 27 tahun dengan gejala ada demam, ada pembesaran kelenjar getah bening dan ringan tidak berat, dan ada ruam dan ada luka di muka tangan dan alat genital," jelasnya.
(hri)