Minat Investasi Properti Naik, Rumah Tapak dan Apartemen Jadi Primadona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan ekonomi pemerintah dan penyesuaian strategi pasar para pebisnis properti membuat perubahan di industri properti selama semester pertama 2022.
Pola perilaku konsumen yang bermigrasi masif ke media digital jadi momentum yang turut diperhitungkan. Perilaku tersebut mendorong naiknya minat investasi properti di kalangan masyarakat.
Masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2022. Selama periode Januari-Juni 2022, data 99 Group mencatat fluktuasi minat kepemilikan properti yang terus membaik. Tercatat lokasi populer seperti Jakarta Selatan masih jadi incaran konsumen, dengan Tangerang dan Bandung sebagai area paling diminati di luar DKI Jakarta.
Baca juga: Indonesia Akan Gunakan Vaksin Covid-19 Merek Apa untuk Anak di Bawah 6 Tahun?
Beranjak ke tipe dan harga properti yang diminati juga menunjukkan tren menarik selama dua kuartal 2022 hingga Juli lalu.
"Meskipun rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti, apartemen juga mulai menunjukan kenaikan tren pertumbuhan positif," ungkap VP of Finance - Strategy and IR Role 99 Group Indonesia, Timothy Alamsyah dalam acara Envolving Property Market Landscape yang berlangsung virtual, Jumat (26/8/2022).
"Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari kenaikan permintaan tanah atau lahan yang semakin banyak dicari konsumen," jelasnya.
Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik. Sebagai daerah pusat ekonomi strategis, kawasan Jabodetabek masih keluar sebagai pilihan utama para pencari properti yang mencari rumah impian. Ini berdasarkan indeks 99 Group yang ditarik dari Rumah123.com.
Berdasarkan statistik 99 Group pada semester I/2022, sebanyak 62% pengguna Rumah123.com mencari properti di kawasan Jabodetabek, dengan 31% di antaranya fokus di area Jakarta.
Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah Rp400 juta-1 miliar masih menjadi yang paling diminati lebih dari 40% konsumen saat ini. Tren unik juga terjadi untuk properti di kisaran harga Rp1-5 miliar yang mengalami pertumbuhan porsi minat.
"Walaupun properti Rp400 juta-1 miliar masih mendominasi persentase kisaran harga yang paling diminati konsumen, kenaikan permintaan di rentang harga Rp1-5 miliar menjadi fenomena menarik," tutur Timothy.
"Banyak para pencari properti yang mulai melihat potensi investasi di hunian premium yang menjanjikan, khususnya selama pandemi yang membuat pasar tipe rumah ini sangat prospektif," lanjut dia.
Selain harga, survei konsumen 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli properti. Pembelian properti dengan metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen, dengan cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati.
Berbanding lurus dengan data tersebut, potongan harga merupakan promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.
Direktur MASGROUP, Suwandi Tio, menambahkan, untuk menarik perhatian konsumen, pihak developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR, baik berupa diskon maupun cashback.
"Konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank," sambungnya.
Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda menyebutkan jika secara umum kinerja pasar perumahan tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan kenaikan unit terjual 27,3% dan kenaikan nilai penjualan 69,0%.
"Kita juga melihat prospek pertumbuhan yang sangat baik pada 2022, dengan recovery pasar properti yang stabil," ujarnya.
Baca juga: Nginep Anti Rugi dengan Diskon s.d 70% kalau Pesan di Mister Aladin, Buruan Cuma 2 Hari!
Ali menambahkan jika nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten pada kuartal II/2022 mengalami kenaikan 17,8 persen yang meningkat signifikan setelah dalam dua triwulan mengalami penurunan.
Pola perilaku konsumen yang bermigrasi masif ke media digital jadi momentum yang turut diperhitungkan. Perilaku tersebut mendorong naiknya minat investasi properti di kalangan masyarakat.
Masa pemulihan bisnis properti terjadi sepanjang semester I/2022. Selama periode Januari-Juni 2022, data 99 Group mencatat fluktuasi minat kepemilikan properti yang terus membaik. Tercatat lokasi populer seperti Jakarta Selatan masih jadi incaran konsumen, dengan Tangerang dan Bandung sebagai area paling diminati di luar DKI Jakarta.
Baca juga: Indonesia Akan Gunakan Vaksin Covid-19 Merek Apa untuk Anak di Bawah 6 Tahun?
Beranjak ke tipe dan harga properti yang diminati juga menunjukkan tren menarik selama dua kuartal 2022 hingga Juli lalu.
"Meskipun rumah tapak masih jadi primadona pilihan masyarakat saat membeli properti, apartemen juga mulai menunjukan kenaikan tren pertumbuhan positif," ungkap VP of Finance - Strategy and IR Role 99 Group Indonesia, Timothy Alamsyah dalam acara Envolving Property Market Landscape yang berlangsung virtual, Jumat (26/8/2022).
"Tipe properti ini bahkan mengalami kenaikan peminat yang sangat tinggi dibanding tahun sebelumnya. Kita juga melihat adanya potensi baru dari kenaikan permintaan tanah atau lahan yang semakin banyak dicari konsumen," jelasnya.
Demografi pasar pencari properti turut memperlihatkan perubahan yang menarik. Sebagai daerah pusat ekonomi strategis, kawasan Jabodetabek masih keluar sebagai pilihan utama para pencari properti yang mencari rumah impian. Ini berdasarkan indeks 99 Group yang ditarik dari Rumah123.com.
Berdasarkan statistik 99 Group pada semester I/2022, sebanyak 62% pengguna Rumah123.com mencari properti di kawasan Jabodetabek, dengan 31% di antaranya fokus di area Jakarta.
Dari segi harga, properti dengan yang dipasarkan di bawah Rp400 juta-1 miliar masih menjadi yang paling diminati lebih dari 40% konsumen saat ini. Tren unik juga terjadi untuk properti di kisaran harga Rp1-5 miliar yang mengalami pertumbuhan porsi minat.
"Walaupun properti Rp400 juta-1 miliar masih mendominasi persentase kisaran harga yang paling diminati konsumen, kenaikan permintaan di rentang harga Rp1-5 miliar menjadi fenomena menarik," tutur Timothy.
"Banyak para pencari properti yang mulai melihat potensi investasi di hunian premium yang menjanjikan, khususnya selama pandemi yang membuat pasar tipe rumah ini sangat prospektif," lanjut dia.
Selain harga, survei konsumen 99 Group membuktikan bahwa faktor lokasi dan fasilitas masih jadi prioritas utama konsumen saat membeli properti. Pembelian properti dengan metode kredit bank atau KPR masih jadi pilihan utama konsumen, dengan cash keras jadi alternatif lain yang cukup diminati.
Berbanding lurus dengan data tersebut, potongan harga merupakan promosi yang paling diharapkan konsumen dari developer.
Direktur MASGROUP, Suwandi Tio, menambahkan, untuk menarik perhatian konsumen, pihak developer bisa fokus untuk memberikan promo harga dan KPR, baik berupa diskon maupun cashback.
"Konsumen bisa memanfaatkan promo KPR dari developer yang bekerja sama dengan bank," sambungnya.
Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda menyebutkan jika secara umum kinerja pasar perumahan tahun 2021 relatif lebih baik dibandingkan tahun 2020 dengan kenaikan unit terjual 27,3% dan kenaikan nilai penjualan 69,0%.
"Kita juga melihat prospek pertumbuhan yang sangat baik pada 2022, dengan recovery pasar properti yang stabil," ujarnya.
Baca juga: Nginep Anti Rugi dengan Diskon s.d 70% kalau Pesan di Mister Aladin, Buruan Cuma 2 Hari!
Ali menambahkan jika nilai penjualan rumah di Jabodebek-Banten pada kuartal II/2022 mengalami kenaikan 17,8 persen yang meningkat signifikan setelah dalam dua triwulan mengalami penurunan.
(nug)