Ciptakan Musik Horor, Film Pengabdi Setan 2: Communion Pakai Instrumen dari Tulang Manusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Pengabdi Setan 2: Communion menggunakan instrumen dari tulang manusia untuk menciptakan musik yang terkesan horor. Alat musik kuno bernama kangling ini berasal dari Tibet.
Aghi Narrotama selaku penata musik Pengabdi Setan 2: Communion mengaku melakukan riset untuk menciptakan musik-musik seram di film garapan sutradara Joko Anwar ini.
"Saya riset instrumen. Ada satu instrumen sampling, alat musik kuno kangling dari Tibet. Itu terbuat dari tulang manusia," kata Aghi dalam acara gathering pemain dan tim Pengabdi Setan 2: Communion di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Aghi menjelaskan kegunaan alat musik tersebut dalam peradaban kuno Tibet, yang dipercaya berkaitan dengan roh. Dia juga membocorkan salah satu adegan di film horor tersebut yang menggunakan suara dari kangling.
"Itu untuk conjure the spirits (menyulap roh-roh). Tapi mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kami pakai banyak sekali suara-suara itu di film ini," jelas Aghi.
"Salah satunya suara kamera pada saat di adegan hall, itu suara kangling. Selain jadi representasi visual ada kamera, tapi juga ada respresentasi spirits (roh-roh) yang dikumpulkan," lanjutnya.
Film Pengabdi Setan 2: Communion merupakan sekuel dari film berjudul serupa yang rilis pada 2017. Film Pengabdi Setan kala itu berhasil menjadi film Indonesia terlaris dengan perolehan lebih dari 4 juta penonton.
Pengabdi Setan 2: Communion masih dibintangi oleh artis sebelumnya seperti Tara Basro, Endy Arfian, dan Bront Palarae. Diramaikan juga dengan deretan artis yang baru bergabung, yakni Ratu Felisha, Jourdy Pranata, Muzakki Ramdhan, Fatih Unru, dan masih banyak lagi.
Dirilis pada 4 Agustus 2022, Pengabdi Setan 2: Communion menceritakan Rini (Tara Basro), adik-adiknya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz), beserta sang ayah, Bahri (Bront Palarae) tinggal di rumah susun beberapa tahun setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat mereka kehilangan ibu, yakni Mawarni (Ayu Laksmi), dan si bungsu, Ian (Muhammad Adhiyat).
Mereka tinggal di rumah susun yang ditinggali banyak orang, sehingga merasa aman apabila terjadi sesuatu. Namun, mereka segera menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang juga bisa sangat berbahaya jika tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka. Pada sebuah malam yang penuh teror, Rini dan keluarganya harus kembali menyelamatkan diri.
Aghi Narrotama selaku penata musik Pengabdi Setan 2: Communion mengaku melakukan riset untuk menciptakan musik-musik seram di film garapan sutradara Joko Anwar ini.
"Saya riset instrumen. Ada satu instrumen sampling, alat musik kuno kangling dari Tibet. Itu terbuat dari tulang manusia," kata Aghi dalam acara gathering pemain dan tim Pengabdi Setan 2: Communion di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).
Aghi menjelaskan kegunaan alat musik tersebut dalam peradaban kuno Tibet, yang dipercaya berkaitan dengan roh. Dia juga membocorkan salah satu adegan di film horor tersebut yang menggunakan suara dari kangling.
Baca Juga
"Itu untuk conjure the spirits (menyulap roh-roh). Tapi mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kami pakai banyak sekali suara-suara itu di film ini," jelas Aghi.
"Salah satunya suara kamera pada saat di adegan hall, itu suara kangling. Selain jadi representasi visual ada kamera, tapi juga ada respresentasi spirits (roh-roh) yang dikumpulkan," lanjutnya.
Film Pengabdi Setan 2: Communion merupakan sekuel dari film berjudul serupa yang rilis pada 2017. Film Pengabdi Setan kala itu berhasil menjadi film Indonesia terlaris dengan perolehan lebih dari 4 juta penonton.
Pengabdi Setan 2: Communion masih dibintangi oleh artis sebelumnya seperti Tara Basro, Endy Arfian, dan Bront Palarae. Diramaikan juga dengan deretan artis yang baru bergabung, yakni Ratu Felisha, Jourdy Pranata, Muzakki Ramdhan, Fatih Unru, dan masih banyak lagi.
Dirilis pada 4 Agustus 2022, Pengabdi Setan 2: Communion menceritakan Rini (Tara Basro), adik-adiknya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz), beserta sang ayah, Bahri (Bront Palarae) tinggal di rumah susun beberapa tahun setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat mereka kehilangan ibu, yakni Mawarni (Ayu Laksmi), dan si bungsu, Ian (Muhammad Adhiyat).
Mereka tinggal di rumah susun yang ditinggali banyak orang, sehingga merasa aman apabila terjadi sesuatu. Namun, mereka segera menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang juga bisa sangat berbahaya jika tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka. Pada sebuah malam yang penuh teror, Rini dan keluarganya harus kembali menyelamatkan diri.
(dra)