Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Cacar Monyet? Begini Kata Dokter
loading...
A
A
A
Kendati demikian, penderita diabetes yang terpapar virus cacar monyet masih memiliki harapan sembuh dan kembali pulih. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah ketika menjalani pemulihan perlu dilakukan upaya untuk menstabilkan kadar gula darah.
Berhubung kadar gula yang tinggi tidak terkontrol dengan kekebalan tubuh yang akan menurun. Sehingga, dengan mengontrol kadar gula maka kekebalan tubuh akan menjadi pulih juga sehingga tidak mudah terkena infeksi yang lain.
"Perlu juga dilihat apakah penderita diabetes ini sudah mengalami komplikasi pada organ-organ tubuh lainnya. Yang mana kalau terjadi komplikasi atau komorbid, hal ini dapat menyebabkan penderita diabetes lebih sulit dan lebih lama waktu yang diperlukan untuk pulih dibanding biasanya. Hal ini disebabkan adanya gangguan fungsi pada organ-organ dalam sebagai collateral damage, adanya kerusakan ini menyebabkan pemulihannya biasanya lebih lama," terang dia.
Ketika penderita diabetes terpapar cacar monyet, penanganan yang dilakukan sama halnya dengan pasien-pasien tanpa diabetes. Hanya saja pada penderita diabetes, harus dilakukan juga secara simultan dan segera upaya untuk megontrol kadar gula darah, upaya ini penting untuk untuk menghindari lonjakan jumlah sel yang rentan mengalami kerusakan lanjutan akibat infeksi cacar monyet.
"Cacar monyet pada penderita diabetes diatasi secara bersamaan dengan pemberian antivirus dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah tinggi (Biasanya bila ada klinis mendukung dan gula darah tinggi di atas 250), gula darah tinggi ini harus cepat diatasi untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi ke organ-organ lain," beber Dr. Jeff.
Bagaimana cara mencegah penyebaran rantai cacar monyet khususnya pada penderita diabetes? Menurut Dr. Jeff, penting untuk menerapkan protokol kesehatan, secara spesifik berupa tindakan berikut:
1. Vaksinasi, bisa dengan vaksin cacar air sejauh ini, untuk vaksin spesifik monkeypox saat ini masih terbatas pada uji klinis.
2. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (Terutama hewan yang sakit atau mati).
3. Hindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.
4. Masak dengan matang semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.
Berhubung kadar gula yang tinggi tidak terkontrol dengan kekebalan tubuh yang akan menurun. Sehingga, dengan mengontrol kadar gula maka kekebalan tubuh akan menjadi pulih juga sehingga tidak mudah terkena infeksi yang lain.
"Perlu juga dilihat apakah penderita diabetes ini sudah mengalami komplikasi pada organ-organ tubuh lainnya. Yang mana kalau terjadi komplikasi atau komorbid, hal ini dapat menyebabkan penderita diabetes lebih sulit dan lebih lama waktu yang diperlukan untuk pulih dibanding biasanya. Hal ini disebabkan adanya gangguan fungsi pada organ-organ dalam sebagai collateral damage, adanya kerusakan ini menyebabkan pemulihannya biasanya lebih lama," terang dia.
Ketika penderita diabetes terpapar cacar monyet, penanganan yang dilakukan sama halnya dengan pasien-pasien tanpa diabetes. Hanya saja pada penderita diabetes, harus dilakukan juga secara simultan dan segera upaya untuk megontrol kadar gula darah, upaya ini penting untuk untuk menghindari lonjakan jumlah sel yang rentan mengalami kerusakan lanjutan akibat infeksi cacar monyet.
"Cacar monyet pada penderita diabetes diatasi secara bersamaan dengan pemberian antivirus dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah tinggi (Biasanya bila ada klinis mendukung dan gula darah tinggi di atas 250), gula darah tinggi ini harus cepat diatasi untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi ke organ-organ lain," beber Dr. Jeff.
Bagaimana cara mencegah penyebaran rantai cacar monyet khususnya pada penderita diabetes? Menurut Dr. Jeff, penting untuk menerapkan protokol kesehatan, secara spesifik berupa tindakan berikut:
1. Vaksinasi, bisa dengan vaksin cacar air sejauh ini, untuk vaksin spesifik monkeypox saat ini masih terbatas pada uji klinis.
2. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (Terutama hewan yang sakit atau mati).
3. Hindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.
4. Masak dengan matang semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.