Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Cacar Monyet? Begini Kata Dokter

Selasa, 30 Agustus 2022 - 05:06 WIB
loading...
Benarkah Penderita Diabetes Rentan Terinfeksi Cacar Monyet? Begini Kata Dokter
Terkait dengan faktor risiko, secara umum ada empat tipe orang yang rentan terpapar virus cacar monyet. / Foto: ilustrasi/newsdigestblog.org
A A A
JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam, Dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt, FINASIM, memaparkan bahwa cacar monyet ( monkeypox ) lebih rentan terhadap orang dengan faktor risiko.

Dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, tercatat 47.652 kasus cacar monyet secara global per 26 Agustus 2022.

Terkait dengan faktor risiko, secara umum ada empat tipe orang yang rentan terpapar virus cacar monyet. Di antaranya mereka yang sedang hamil, anak-anak berusia kurang dari 8 tahun, mereka yang terpapar dengan hewan seperti petugas di kebun binatang, dan mereka dengan imunitas atau kekebalan yang melemah.

Baca juga: Angga Wijaya Jawab Sindiran Dewi Perssik soal Sering Wara-wiri di TV: Hanya Ingin Klarifikasi

"Kekebalan yang melemah ini terdiri atas kekebalan yang disebut innate dan adaptive. Innate ini contohnya adalah kekebalan yang diperantarai oleh sel makrofag dan lainnya. Sedangkan kekebalan Adaptive adalah kekebalan yang diperantarai oleh limfosit sel B dan sel T," ungkap ahli kesehatan yang akrab disapa Dr. Jeff dalam siaran pers mGanik Group, baru-baru ini.

"Kelemahan dari imunitas atau kekebalan ini menyebabkan virus Monkeypox mudah masuk ke dalam tubuh penderita diabetes sehingga lebih rentan terjadi infeksi dan bermanifestasi menjadi gejala," jelasnya.

Selain itu, Dr. Jeff juga menjelaskan bahwa penderita gangguan imun seperti penyakit autoimun khususnya diabetes berisiko mengalami infeksi parah ketika terkena cacar monyet. Karena pada penderita diabetes terjadi hiperglikemia alias kelebihan gula yang menyebabkan disfungsi dari respons imun ketika melawan kuman-kuman termasuk virus cacar monyet.

Itulah yang menyebabkan penderita diabetes biasanya berisiko mengalami gejala yang lebih berat saat terkena cacar monyet.

"Memang pada penderita diabetes itu kan terjadi perubahan dari sel-sel kekebalan yang disebut dengan cell-mediated immunity dan yang kedua dari antibodi atau antibody-mediated immunity, perubahan yang terjadi berupa penurunan pada keduanya," paparnya.

"Nah untuk cell-mediated ini biasanya itu yang menurun adalah fungsi sel makrofag. Di mana sel tersebut memiliki untuk membunuh virus yang masuk, termasuk virus cacar monyet ini," sambung Dr. Jeff.

Kendati demikian, penderita diabetes yang terpapar virus cacar monyet masih memiliki harapan sembuh dan kembali pulih. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah ketika menjalani pemulihan perlu dilakukan upaya untuk menstabilkan kadar gula darah.

Berhubung kadar gula yang tinggi tidak terkontrol dengan kekebalan tubuh yang akan menurun. Sehingga, dengan mengontrol kadar gula maka kekebalan tubuh akan menjadi pulih juga sehingga tidak mudah terkena infeksi yang lain.

"Perlu juga dilihat apakah penderita diabetes ini sudah mengalami komplikasi pada organ-organ tubuh lainnya. Yang mana kalau terjadi komplikasi atau komorbid, hal ini dapat menyebabkan penderita diabetes lebih sulit dan lebih lama waktu yang diperlukan untuk pulih dibanding biasanya. Hal ini disebabkan adanya gangguan fungsi pada organ-organ dalam sebagai collateral damage, adanya kerusakan ini menyebabkan pemulihannya biasanya lebih lama," terang dia.

Ketika penderita diabetes terpapar cacar monyet, penanganan yang dilakukan sama halnya dengan pasien-pasien tanpa diabetes. Hanya saja pada penderita diabetes, harus dilakukan juga secara simultan dan segera upaya untuk megontrol kadar gula darah, upaya ini penting untuk untuk menghindari lonjakan jumlah sel yang rentan mengalami kerusakan lanjutan akibat infeksi cacar monyet.

"Cacar monyet pada penderita diabetes diatasi secara bersamaan dengan pemberian antivirus dan insulin untuk menurunkan kadar gula darah tinggi (Biasanya bila ada klinis mendukung dan gula darah tinggi di atas 250), gula darah tinggi ini harus cepat diatasi untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi ke organ-organ lain," beber Dr. Jeff.

Bagaimana cara mencegah penyebaran rantai cacar monyet khususnya pada penderita diabetes? Menurut Dr. Jeff, penting untuk menerapkan protokol kesehatan, secara spesifik berupa tindakan berikut:

1. Vaksinasi, bisa dengan vaksin cacar air sejauh ini, untuk vaksin spesifik monkeypox saat ini masih terbatas pada uji klinis.

2. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (Terutama hewan yang sakit atau mati).

3. Hindari kontak dengan tempat tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus.

4. Masak dengan matang semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.

5. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

6. Hindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.

7. Lakukan seks aman, seperti menggunakan kondom.

8. Memakai masker yang menutupi mulut dan hidung Anda saat berada di sekitar orang lain.

9. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh.

10. Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.

Selain itu, cegah adanya kontak cairan tubuh, tidak makan bersama dengan pasien yang terpapar virus cacar monyet, dan pastikan gula darah tetap terkontrol.

Terkait rentannya penderita diabetes dengan cacar monyet, Co-Founder mGanik Group, Jessica Rukmanto mengimbau supaya setiap dari kita penting untuk menjaga kesehatan gula darah dan juga menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Road to KDI 2022 Hadirkan Duet Maut Ayu Ting Ting-Ivan Gunawan, Bikin Baper

"Pastikan juga tetap mengatur pola makan untuk menjaga kadar gula darah sehingga tetap stabil. Selain itu, hindari kontak langsung dengan pasien yang terkontaminasi dengan virus cacar monyet dan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer," ungkap Jessica.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1646 seconds (0.1#10.140)