Jadi Bulan-bulanan Warganet Gara-Gara Bela Anak Ferdy Sambo, Begini Penjelasan Kak Seto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi belakangan ini menjadi bulan-bulanan warganet, setelah membela anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sebelumnya, Kak Seto mengungkapkan niatnya untuk menyelamatkan anak-anak Ferdy Sambo. Psikolog 71 tahun itu sempat menyarankan agar Putri Candrawathi tidak ditahan karena memiliki anak yang masih kecil.
Mendapatkan banyak tanggapan negatif dari publik yang merasa sangat kecewa terkait hal itu, Kak Seto pun akhirnya buka suara.
Baca juga: Bela Anak Ferdy Sambo, Kak Seto Banjir Ucapan Kecewa di Hari Ultah ke-71
Melalui Reels di akun Instagram pribadinya @kaksetosahabatanak, Kak Seto memberikan penjelasannya.
"Setiap upaya pasti dapat menuai pro dan kontra. Namun, sudahkah kita menjalankan amanat UU Perlindungan Anak secara non-diskriminatif?," tulis Kak Seto dalam unggahan tersebut, yang dikutip Sabtu (3/9/2022).
Di awal video itu, Kak Seto menyebutkan, pihaknya sudah lebih dari dua dasawarsa memberikan perlindungan terhadap anak atau sejak 1970.
"Kemudian, mendirikan organisasi perlindungan anak juga sudah 27 tahun. Jadi kami menangani anak manapun juga selalu ada pro dan kontra," tuturnya.
Kak Seto menyadari risiko yang bakal diterima dari pengabdiannya pada perlindungan anak. "Selalu juga ada bully, selalu juga ada hujatan, dan sebagainya. Jadi kami dan kawan-kawan tetap tegar," kata dia.
Menurut Kak Seto, pihaknya melakukan itu semua justru atas amanat UU Perlindungan Anak. Ya, dia selalu berpedoman pada UU Perlindungan Anak.
"Itu melindungi anak-anak tanpa diskriminasi. Jangan sampai, 'Ah jangan ah itu anak jenderal, nanti di-bully, malah nama kamu jelek'. Ya tinggal diluruskan saja, diklarifikasi kepada beliau-beliau yang tidak memahami UU Perlindungan Anak," terangnya.
Lebih lanjut, dia mengutarakan bahwa prinsipnya semua anak wajib dilindungi dari berbagai tindak kekerasan. Dan ini juga menjadi tugas semua pihak.
"Ibaratnya, melindungi anak perlu orang sekampung, perlu orang seluruh Tanah Air, agar anak-anak ini tumbuh dan berkembang menjadi manusia-manusia unggul di masa depan," paparnya.
"Dan unggulnya karena pribadi yang tidak runtuh atau goyah karena berbagai kekerasan yang cenderung dibiarkan," sambungnya.
Kak Seto pun menegaskan jika anak-anak Indonesia wajib dilindungi dari berbagai tindak kekerasan, termasuk diskriminasi.
"Diskriminasi bisa apa saja, ini anak artis, ini anak pejabat, ini anak jenderal, atau mungkin ini anak kaum marjinal, ini anak jalanan enggak usah dilindungi, itu pun tidak bisa dibenarkan," ujar dia.
Baca juga: Raisa Tulis Pesan Cinta buat Hamish Daud di Hari Ulang Tahun Pernikahan
"Jadi kami berada di garis yang tetap lurus untuk kepentingan terbaik anak-anak di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Cerita Kak Seto Jadi Gelandangan hingga Tidur di Tempat Sampah saat Pertama Merantau ke Jakarta
Sebelumnya, Kak Seto mengungkapkan niatnya untuk menyelamatkan anak-anak Ferdy Sambo. Psikolog 71 tahun itu sempat menyarankan agar Putri Candrawathi tidak ditahan karena memiliki anak yang masih kecil.
Mendapatkan banyak tanggapan negatif dari publik yang merasa sangat kecewa terkait hal itu, Kak Seto pun akhirnya buka suara.
Baca juga: Bela Anak Ferdy Sambo, Kak Seto Banjir Ucapan Kecewa di Hari Ultah ke-71
Melalui Reels di akun Instagram pribadinya @kaksetosahabatanak, Kak Seto memberikan penjelasannya.
"Setiap upaya pasti dapat menuai pro dan kontra. Namun, sudahkah kita menjalankan amanat UU Perlindungan Anak secara non-diskriminatif?," tulis Kak Seto dalam unggahan tersebut, yang dikutip Sabtu (3/9/2022).
Di awal video itu, Kak Seto menyebutkan, pihaknya sudah lebih dari dua dasawarsa memberikan perlindungan terhadap anak atau sejak 1970.
"Kemudian, mendirikan organisasi perlindungan anak juga sudah 27 tahun. Jadi kami menangani anak manapun juga selalu ada pro dan kontra," tuturnya.
Kak Seto menyadari risiko yang bakal diterima dari pengabdiannya pada perlindungan anak. "Selalu juga ada bully, selalu juga ada hujatan, dan sebagainya. Jadi kami dan kawan-kawan tetap tegar," kata dia.
Menurut Kak Seto, pihaknya melakukan itu semua justru atas amanat UU Perlindungan Anak. Ya, dia selalu berpedoman pada UU Perlindungan Anak.
"Itu melindungi anak-anak tanpa diskriminasi. Jangan sampai, 'Ah jangan ah itu anak jenderal, nanti di-bully, malah nama kamu jelek'. Ya tinggal diluruskan saja, diklarifikasi kepada beliau-beliau yang tidak memahami UU Perlindungan Anak," terangnya.
Lebih lanjut, dia mengutarakan bahwa prinsipnya semua anak wajib dilindungi dari berbagai tindak kekerasan. Dan ini juga menjadi tugas semua pihak.
"Ibaratnya, melindungi anak perlu orang sekampung, perlu orang seluruh Tanah Air, agar anak-anak ini tumbuh dan berkembang menjadi manusia-manusia unggul di masa depan," paparnya.
"Dan unggulnya karena pribadi yang tidak runtuh atau goyah karena berbagai kekerasan yang cenderung dibiarkan," sambungnya.
Kak Seto pun menegaskan jika anak-anak Indonesia wajib dilindungi dari berbagai tindak kekerasan, termasuk diskriminasi.
"Diskriminasi bisa apa saja, ini anak artis, ini anak pejabat, ini anak jenderal, atau mungkin ini anak kaum marjinal, ini anak jalanan enggak usah dilindungi, itu pun tidak bisa dibenarkan," ujar dia.
Baca juga: Raisa Tulis Pesan Cinta buat Hamish Daud di Hari Ulang Tahun Pernikahan
"Jadi kami berada di garis yang tetap lurus untuk kepentingan terbaik anak-anak di Indonesia," pungkasnya.
Lihat Juga: Cerita Kak Seto Jadi Gelandangan hingga Tidur di Tempat Sampah saat Pertama Merantau ke Jakarta
(nug)