Ratu Elizabeth II Alami Gangguan Mobilitas Episodik sebelum Meninggal, Apa Itu?

Jum'at, 09 September 2022 - 13:10 WIB
loading...
Ratu Elizabeth II Alami Gangguan Mobilitas Episodik sebelum Meninggal, Apa Itu?
Ratu Elizabeth II mengalami gangguan mobilitas episodik sebelum meninggal dunia. Kondisi ini membuat sang Ratu tidak dapat menghadiri pembukaan parlemen negara. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Ratu Elizabeth II mengalami gangguan mobilitas episodik sebelum meninggal dunia. Kondisi ini membuat sang Ratu tidak dapat menghadiri pembukaan parlemen negara bagian untuk membacakan pidato pada Mei 2022.

Akibat gangguan mobilitas episodik tersebut, anak tertua Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles membacakan pidato menggantikannya. Kondisi sang Ratu diungkap oleh Istana Buckingham melalui pernyataan resminya.

"Ratu terus mengalami masalah mobilitas episodik, dan dalam konsultasi dengan dokternya dengan enggan memutuskan bahwa dia tidak akan menghadiri pembukaan parlemen negara besok," kata Istana Buckingham dilansir dari Newsweek, Jumat (9/9/2022).

"Atas permintaan Yang Mulia, dan dengan persetujuan otoritas terkait, Pangeran Wales akan membacakan pidato Ratu atas nama Yang Mulia, dengan kehadiran Duke of Cambridge juga," sambungnya.




Dilansir dari Hindustan Times, menurut Direktur (Neurologi) Rumah Sakit Fortis Noida Dr Jyoti Bala Sharma, gangguan mobilitas episodik merupakan kondisi di mana seseorang kesulitan dalam berjalan. Kondisi tersebut bisa berlangsung sementara atau untuk waktu yang singkat.

"Episodik mengacu pada segala sesuatu yang terjadi sesekali daripada secara teratur. Kegoyangan saat berjalan, kesulitan masuk dan keluar dari kursi, atau jatuh adalah contoh kesulitan mobilitas," kata Konsultan Ortopedi dan Ahli Bedah Penggantian Sendi, Institut Sitaram Bhartia dan Rumah Sakit Keluarga Kudus, New Delhi Dr. Biren Nadkarni, Sr.

"Ini tidak terjadi secara teratur tetapi kadang-kadang. Ini adalah disebut mobilitas episodik. Alasan paling umum untuk mobilitas episodik adalah kelemahan dan ketidaknyamanan pada persendian utama. Ini adalah penyakit kesehatan yang sering terjadi pada usia tua, umumnya setelah hidup lama dan aktif," sambungnya.

Penyebab gangguan mobilitas episodik, dijelaskan Dr Jyoti bisa disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari stroke ringan berulang atau TIA, gumpalan pada permukaan otak atau SDH, perburukan sementara dari masalah neurologis yang sudah ada sebelumnya seperti gangguan neuro degeneratif atau gangguan saraf atau otot.


"Infeksi, obat seperti obat penenang, ketidakseimbangan elektrolit atau diselektolitemia dan masalah sendi," jelas Dr Jyoti.

Dr Jyoti juga memberikan tips untuk tetap aktif dan bergerak di hari tua. Tetap aktif dapat membantu mengendurkan otot dan postur yang kaku. Berolahraga setiap hari, ikuti rutinitas disiplin makan tepat waktu dan tidur tepat waktu.

Berlatih yoga dan meditasi juga dianjurkan untuk mencegah kondisi ini. Cobalah untuk menjaga berat badan pada tingkat yang normal karena kelebihan berat badan menambah beban pada persendian dan dapat mempengaruhi mobilitas Anda.

"Makan makanan sehat, buah-buahan dan sayuran hijau, hindari junk food. Manjakan diri dengan hobi, interaksi sosial, dan aktivitas rekreasi," saran Dr Jyoti.



Selain itu, jalan cepat setiap hari dapat membantu lansia tetap bergerak dan terhindar dari gejala radang sendi yang parah. Tetap aktif agar aktif, menari, berkebun, dan naik tangga daripada menggunakan lift atau eskalator saat makan siang sangat dianjurkan.

Penting juga untuk tetap bergerak seiring bertambahnya usia, dan sedikit olahraga dapat membantu melawan kesedihan dan memberi kebahagiaan.

"Tugas rumah tangga sehari-hari seperti mengumpulkan sampah, membersihkan debu, dan menyedot debu melibatkan olahraga dan membantu meningkatkan aktivitas sehari-hari. Ini mencakup hal-hal seperti berjalan ke toko atau bermain dengan cucu-cucunya,” papar Dr Nadkarni.

Ratu Elizabeth II yang naik takhta pada1952, adalah raja tertua di dunia. Dia meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022 dikelilingi oleh keluarganya di Istana Balmoral. Sang Ratu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 96 tahun setelah kesehatannya sempat menurun.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6245 seconds (0.1#10.140)