Ahmad Sahroni Minta Polri Selidiki Kasus Dugaan Penyekapan Nindy Ayunda

Senin, 12 September 2022 - 07:29 WIB
loading...
Ahmad Sahroni Minta Polri Selidiki Kasus Dugaan Penyekapan Nindy Ayunda
Ahmad Sahroni meminta Polri menyelidiki kasus dugaan penyekapan yang menyeret Nindy Ayunda. Komentar Sahroni buntut dari surat terbuka Nikita Mirzani. Foto/dpr.go.id
A A A
JAKARTA - Ahmad Sahroni meminta Polri menyelidiki kasus dugaan penyekapan yang menyeret nama penyanyi Nindy Ayunda . Komentar Sahroni ini, buntut dari surat terbuka yang dibuat Nikita Mirzani selaku terlapor.

Adapun surat terbuka tersebut disebarluaskan melalui media sosial miliknya. Surat terbuka yang ditulis ibu tiga anak tersebut menyinggung sejumlah nama petinggi, mulai dari Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ahmad Sahroni, hingga Hotman Paris Hutapea.

Tak hanya itu, mantan pacar John Hopkins itu dalam surat terbukanya juga menyentil instansi terkait seperti Polda Metro Jaya hingga Bareskrim Polri.

"Saya minta Polri menyelidiki kasus tersebut agar terang benderang untuk keadilan," ujar Sahroni dikutip Senin (12/9/2022).




Hingga saat ini, kasus dugaan penyekapan yang dialami mantan sopir Nindy, Sulaeman, pun belum menemukan titik terang. Kasus tersebut bermula dari istri Sulaeman, Rini Diana yang melaporkan pelantun Cinta Cuma Satu itu sejak Februari 2021.

Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ dengan sangkaan Pasal 333 KUHP tentang Kejahatan Terhadap Kemerdekaan Orang. Nindy pun sudah diperiksa polisi.

Kuasa hukum Sulaeman, Fahmi Bachmid kepada awak media menjelaskan bahwa ada oknum polisi yang menyaksikan ketika kliennya mengalami dugaan penyekapan.

"Saat bapak Sulaeman disekap, ada oknum polisi yang menyaksikan peristiwa itu," jelas Fahmi.


Fahmi juga telah mengadukan masalah oknum itu ke Polres Jakarta Selatan, tempat kasus ini ditangani. Dia bahkan menyebut pihak Polres telah mengantongi nama oknum yang dimaksud.

"Silahkan tanya ke penyidik Polres Jaksel. Mereka sudah tahu oknum polisi yang dimaksud itu," kata Fahmi.

Atas dugaan adanya oknum polisi ini di TKP (Tempat Kejadian Perkara), Fahmi pun memiliki kecurigaan tersendiri. Apalagi, kasus tersebut telah berjalan selama setahun dan belum menemukan kepastian hukum.

"Bahwa patut diduga ada keterlibatan oknum di sini atau setidak-tidaknya dia tahu di dalam peristiwa ini," tutup Fahmi Bachmid.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)