Filosofi Kebaya Menurut Maylana Togas Kontjoro
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebaya merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang tak tergerus oleh zaman. Keberadaannya masih eksis di kalangan orangtua atau anak muda sekalipun.
Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju Maylana Togas Kontjoro bersama tim saat ini bahkan tengah mengusahakan agar kebaya dapat melaju ke Unesco. Bagi Maylana, ada filosofi tersendiri dalam pemakaian kebaya.
"Sebenarnya sederhana, bahwa memang perempuan Indonesia dengan kesederhanaan gitu ya pakai bajunya," kata Maylana dalam Podcast Aksi Nyata, Senin (12/9/2022).
Bukan sekadar menunjukkan kesederhanaan, ada tahap pemakaian kebaya yang dirasa Maylana menggambarkan sisi sabar wanita Indonesia.
"Kalau zaman dulu kan ada stagen dililit-lilit. Itu juga menggambarkan bagaimana perempuan Indonesia harus sabar," lanjutnya.
Lebih jauh Maylana mengatakan, filosofi di balik pemakaian kebaya memang bermacam-macam. Penampilan kebaya pun diungkapkan Maylana memiliki nilai tersendiri.
"Kebaya itu juga tidak ada look-nya saja kebaya, tapi kebaya di belakangnya itu ada nilai ekonomisnya," tutur Maylana.
Kebaya bisa dipasangkan dengan beragam kain khas Indonesia. Contohnya saja kain tenun, batik, endek, dan lain-lain.
Sementara itu, Malayna bersama Tim Nasional Kebaya Indonesia Menuju Unesco saat ini sedang mengerahkan sederet upaya. Salah satunya ada pengajuan Hari Kebaya Nasional hingga pengajuan pendaftaran ke Unesco.
"Karena kita belum punya nih Hari kebaya. Kemudian kita juga akan mengajukan untuk warisan budaya tak benda, lalu juga yang terakhir adalah pengajuan ke Unesco untuk pendaftaran," ujar Maylana Togas Kontjoro.
Tim nasional yang dibentuk dalam rangka memboyong kebaya melaju ke Unesco terdiri dari beragam komunitas. Antara lain ada Perempuan Berkebaya Indonesia, Perempuan Bersanggul Nusantara, Komunitas Notaris, Pertiwi Indonesia, dan masih banyak lagi.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Dukung Buleleng Masuk UNESCO Creative Cities Network: Potensinya Luar Biasa
Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju Maylana Togas Kontjoro bersama tim saat ini bahkan tengah mengusahakan agar kebaya dapat melaju ke Unesco. Bagi Maylana, ada filosofi tersendiri dalam pemakaian kebaya.
"Sebenarnya sederhana, bahwa memang perempuan Indonesia dengan kesederhanaan gitu ya pakai bajunya," kata Maylana dalam Podcast Aksi Nyata, Senin (12/9/2022).
Bukan sekadar menunjukkan kesederhanaan, ada tahap pemakaian kebaya yang dirasa Maylana menggambarkan sisi sabar wanita Indonesia.
"Kalau zaman dulu kan ada stagen dililit-lilit. Itu juga menggambarkan bagaimana perempuan Indonesia harus sabar," lanjutnya.
Lebih jauh Maylana mengatakan, filosofi di balik pemakaian kebaya memang bermacam-macam. Penampilan kebaya pun diungkapkan Maylana memiliki nilai tersendiri.
"Kebaya itu juga tidak ada look-nya saja kebaya, tapi kebaya di belakangnya itu ada nilai ekonomisnya," tutur Maylana.
Kebaya bisa dipasangkan dengan beragam kain khas Indonesia. Contohnya saja kain tenun, batik, endek, dan lain-lain.
Sementara itu, Malayna bersama Tim Nasional Kebaya Indonesia Menuju Unesco saat ini sedang mengerahkan sederet upaya. Salah satunya ada pengajuan Hari Kebaya Nasional hingga pengajuan pendaftaran ke Unesco.
"Karena kita belum punya nih Hari kebaya. Kemudian kita juga akan mengajukan untuk warisan budaya tak benda, lalu juga yang terakhir adalah pengajuan ke Unesco untuk pendaftaran," ujar Maylana Togas Kontjoro.
Tim nasional yang dibentuk dalam rangka memboyong kebaya melaju ke Unesco terdiri dari beragam komunitas. Antara lain ada Perempuan Berkebaya Indonesia, Perempuan Bersanggul Nusantara, Komunitas Notaris, Pertiwi Indonesia, dan masih banyak lagi.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Dukung Buleleng Masuk UNESCO Creative Cities Network: Potensinya Luar Biasa
(tsa)