Kematian Anak Akibat Pneumonia Capai 14%, Kemenkes Dorong Imunisasi PCV Nasional

Kamis, 15 September 2022 - 09:20 WIB
loading...
Kematian Anak Akibat Pneumonia Capai 14%, Kemenkes Dorong Imunisasi PCV Nasional
Angka kematian anak akibat pneumonia di dunia mencapai 14,5% pada bayi dan 5% kematian balita setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Foto/Ilustrasi/Dok.Koran Sindo
A A A
Angka kematian anak akibat pneumonia di dunia mencapai 14,5% pada bayi dan 5% kematian balita setiap tahunnya. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sebagaimana organisasi kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan program imunisasi rutin bagi anak di seluruh dunia. Dengan itu pemerintah melalui Kementerian Kesehatan buat program imunisasi nasional Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV).

"Kementerian Kesehatan meluncurkan secara nasional Imunisasi PCV. Pemberian vaksinasi PCV ini sangat penting karena telah terbukti mampu menurunkan pneumonia secara drastis. Karena, pneumonia ini bisa menyebabkan kematian pada anak dan balita. Oleh karena itu, dengan tekad bulat mulai tahun 2022 imunisasi PCV akan kita lakukan di seluruh Indonesia,” kata Menkes Budi dalam Sehat Negeriku laman resmi Kemenkes, Kamis (15/9/2022).

Pemberian imunisasi PCV sangat penting bagi anak-anak Indonesia, dikatakan Budi. Sebagaimana manfaat dari imunisasi PCV, bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia, juga dapat mencegah anak terkena stunting.



Kendati demikian, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia, Maniza Zaman mendukung penuh komitmen Indonesia dalam menetapkan imunisasi PCV sebagai imunisasi rutin. Pasalnya, perluasan wilayah cakupan imunisasi PCV ini merupakan awal baik untuk mencegah anak dari bahaya pneumonia.

"Perluasan imunisasi pneumokokus konyugasi (PCV) secara nasional merupakan langkah penyelamatan jiwa yang sangat penting bagi anak-anak di Indonesia,” kata Maniza Zaman, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia

Sekadar informasi, vaksin PCV digunakan untuk melindungi anak dan balita, dari penyakit berbahaya termasuk pneumonia atau radang paru.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)