Sukses Juara All Together Now dan Berkarier di Italia, Eki Ingin Angkat Derajat Pengamen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi Cahyadi Eki Kam yang begitu viral dan memukau karena berhasil meraih gelar juara dalam ajang All Together Now edisi ketiga yang berlangsung di Roma, Italia. Dia ingin jadi mentor yang berbagi pengalaman dan semangat bagi pengamen untuk bisa meretas mimpi jadi penyanyi profesional.
Pria yang akrab disapa Eki menjadi orang Asia pertama yang memenangkan ajang tarik suara tersebut. Ia pun berkisah tentang awal mula kesuksesannya di Italia dan kini dia ingin meretas asa menjadi penyanyi profesional seraya mengembangkan pengamen bisa terangkat derajatnya. Dua tahun lalu, pria yang gemar mengenakan ikat kepala ini datang ke Italia untuk mengikuti istri yang memang warga negara tersebut. Mulanya, ia mengaku bingung dalam mencari pekerjaan karena kendala bahasa.
“Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri aku struggle susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu jadi tukang cuci piring di resto Chinese food tapi passion jiwa sebagai penyanyi rindu nyanyi dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana,” katanya menjawab pertanyaan SINDOnews.com di temui di Post Bloc dikawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) malam.
Bakat menyanyi Eki telah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi."Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenang Eki.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untukmengamen
“Ternyata banyak sekali yang harus dilalui untuk ngamen di jalan, enggak sembarangan. Kita ada audisinya dari pemerintah daerah setempat. Kita harus datang dan memberitahu bagaimana konsep kita. Jika layak kita dapat lisensinya dan kalau enggak, enggak bisa ngamen sembarangan dan sempat pandemi akhirnya ketemu talent scout untuk casting .”
Eki pun lolos audisi dan bisa mulai mengamen hingga berjalan satu tahun. Setelah satu tahun, pandemi COVID-19 melanda dunia dan sempat parah di Italia. Kegiatan Eki pun terhenti dan dapat mengamen lagi setelah new normal. Respons warga Milan melihat penampilan Eki sangat baik. Tak sedikit orang yang mengambil video saat ia beraksi. Video tersebut akhirnya sampai ke tim redaksi All Together Now. Eki pun dipanggil untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
“Aku suka sekali apresiasinya warga lokal dan turis di sini, banyak yang post di Instagramnya sampai dilihat redaksi All Together Now. Akhirnya aku dikontak dan suruh aku audisi jadi senang sekali bisa dapat apresiasi apalagi juara 1 pertama dari kalangan warganegara asia,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Eki menjadi orang Asia pertama yang memenangkan ajang tarik suara tersebut. Ia pun berkisah tentang awal mula kesuksesannya di Italia dan kini dia ingin meretas asa menjadi penyanyi profesional seraya mengembangkan pengamen bisa terangkat derajatnya. Dua tahun lalu, pria yang gemar mengenakan ikat kepala ini datang ke Italia untuk mengikuti istri yang memang warga negara tersebut. Mulanya, ia mengaku bingung dalam mencari pekerjaan karena kendala bahasa.
“Pada waktu awal pindah ke Italia 2019 bersama istri aku struggle susah cari kerjaan karena belum lancar bahasa Italia waktu itu jadi tukang cuci piring di resto Chinese food tapi passion jiwa sebagai penyanyi rindu nyanyi dan ketika aku jalan-jalan di Kota Milan kok banyak pengamen di jalan, bagus-bagus. Aku pun cari tahu bagaimana caranya jadi pengamen di sana,” katanya menjawab pertanyaan SINDOnews.com di temui di Post Bloc dikawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) malam.
Bakat menyanyi Eki telah terlihat sejak dia masih kecil. Saat masih kecil, Eki telah mengikuti banyak sekali lomba menyanyi."Dan kebetulan juara terus. Dan akhirnya papa aku juga nyuruh sekolah musik. Sekolah vokal," kenang Eki.
Alhasil dia pun membulatkan tekad menjadi pengamen di Italia yang rupanya tak semudah di Indonesia. Ada berbagai syarat dan ketentuan yang harus dilalui untuk bisa meyakinkan pemerintah setempat memberikan izin untukmengamen
“Ternyata banyak sekali yang harus dilalui untuk ngamen di jalan, enggak sembarangan. Kita ada audisinya dari pemerintah daerah setempat. Kita harus datang dan memberitahu bagaimana konsep kita. Jika layak kita dapat lisensinya dan kalau enggak, enggak bisa ngamen sembarangan dan sempat pandemi akhirnya ketemu talent scout untuk casting .”
Eki pun lolos audisi dan bisa mulai mengamen hingga berjalan satu tahun. Setelah satu tahun, pandemi COVID-19 melanda dunia dan sempat parah di Italia. Kegiatan Eki pun terhenti dan dapat mengamen lagi setelah new normal. Respons warga Milan melihat penampilan Eki sangat baik. Tak sedikit orang yang mengambil video saat ia beraksi. Video tersebut akhirnya sampai ke tim redaksi All Together Now. Eki pun dipanggil untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.
“Aku suka sekali apresiasinya warga lokal dan turis di sini, banyak yang post di Instagramnya sampai dilihat redaksi All Together Now. Akhirnya aku dikontak dan suruh aku audisi jadi senang sekali bisa dapat apresiasi apalagi juara 1 pertama dari kalangan warganegara asia,” ungkapnya.
(hri)