Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, Tema dan Sejarah

Senin, 10 Oktober 2022 - 08:41 WIB
loading...
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022, Tema dan Sejarah
Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada 10 Oktober setiap tahun. Peringatan ini merupakan hasil dari program advokasi dan kesadaran global pada 1992. Foto/Mental Health Foundation
A A A
JAKARTA - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada 10 Oktober setiap tahun. Peringatan ini merupakan hasil dari program advokasi dan kesadaran global yang dimulai oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia pada 1992.

Setiap tahun pada tanggal 10 Oktober, ribuan individu dan kelompok akan berkumpul untuk merayakan dan memperingati satu-satunya hari global untuk kesadaran kesehatan mental. Program tahunan ini dibuat sebagai cara untuk lebih meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan mental di seluruh dunia.

Begitu juga dengan dampaknya terhadap kehidupan individu, pekerjaan, keluarga, dan stabilitas keseluruhan masyarakat dan negara serta upaya untuk mendukung kesehatan mental. Hari ini juga memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani masalah kesehatan mental untuk berbicara tentang pekerjaan mereka.

Dilansir dari WHO, Senin (10/10/2022) selain itu, apa lagi yang perlu dilakukan untuk membuat perawatan kesehatan mental menjadi kenyataan bagi orang-orang di seluruh dunia. Adapun tema Hari Kesehatan Mental 2022 adalah Jadikan Kesehatan Mental dan Kesejahteraan untuk Semua Prioritas Global.



Hampir satu dari lima anak berusia 15-24 tahun dalam survei global WHO melaporkan bahwa mereka sering merasa tertekan dan kurang tertarik untuk melakukan sesuatu. Menurut Yayasan Kesehatan Mental Inggris, setengah dari kondisi kesehatan mental terbentuk pada usia 14 tahun dan 75 persen pada usia 24 tahun.

Sementara itu, pandemi telah, dan terus, berdampak pada kesehatan mental, kemampuan untuk terhubung kembali melalui Hari Kesehatan Mental Sedunia 2022 akan memberi kesempatan untuk menyalakan kembali upaya untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan mental.

Sebelum pandemi pada 2019 diperkirakan satu dari delapan orang secara global hidup dengan gangguan mental. Pada saat yang sama, layanan, keterampilan, dan pendanaan yang tersedia untuk kesehatan mental masih terbatas, dan jauh di bawah apa yang dibutuhkan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pandemi Covid-19 telah menciptakan krisis global untuk kesehatan mental, memicu tekanan jangka pendek dan jangka panjang, serta merusak kesehatan mental jutaan orang. Diperkirakan peningkatan gangguan kecemasan dan depresi lebih dari 25 persen selama tahun pertama pandemi.



Pada saat yang sama, layanan kesehatan mental telah sangat terganggu dan kesenjangan pengobatan untuk kondisi kesehatan mental telah melebar. Stigma dan diskriminasi juga terus menjadi penghalang bagi sosial dan akses ke perawatan yang tepat.

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati kesehatan mental dan untuk menjalankan hak asasi mereka, serta setiap orang dapat mengakses perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan.
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3346 seconds (0.1#10.140)