Nita Thalia Idap Kerusakan Saraf Otak, 6 Bulan Jalani Terapi
loading...
A
A
A
"Pernah sampai pingsan juga, tapi untungnya pingsan di atas kasur. Pas ade aku bangunin kok aku teteh diem aja. Jadi aku dipikirnya udah enggak ada karena napasnya emang tenang," ujar Nita.
Nita akhirnya memutuskan untuk kembali memeriksakan kesehatannya. Menurut dokter, kerusakan saraf otak yang diidapnya sudah mencapai level terakhir yaitu level empat. Atas saran dokter, dia kemudian memutuskan untuk istirahat dan menjalani terapi di Singapura.
"Kalau enggak istirahat takutnya pingsan pada saat kerja. Si kepala membentur ke lantai itu fatal akibatnya bisa kematian. Terus abis itu emang dokter sudah menyuruh ya udah terapi aja," papar Nita.
"Dokter udah bilang kalau sesi pertama tidak ada kemajuan, harus bedah otak. Saya udah parno duluan, saya udah putus saja aja. Karier aku udah sampai di sini. Aku mikirin anak, ya udah aku harus kuat," tandasnya.
Nita akhirnya memutuskan untuk kembali memeriksakan kesehatannya. Menurut dokter, kerusakan saraf otak yang diidapnya sudah mencapai level terakhir yaitu level empat. Atas saran dokter, dia kemudian memutuskan untuk istirahat dan menjalani terapi di Singapura.
"Kalau enggak istirahat takutnya pingsan pada saat kerja. Si kepala membentur ke lantai itu fatal akibatnya bisa kematian. Terus abis itu emang dokter sudah menyuruh ya udah terapi aja," papar Nita.
"Dokter udah bilang kalau sesi pertama tidak ada kemajuan, harus bedah otak. Saya udah parno duluan, saya udah putus saja aja. Karier aku udah sampai di sini. Aku mikirin anak, ya udah aku harus kuat," tandasnya.
Baca Juga
(dra)