Jangan Asal Minum Obat Amoxicillin saat Sakit Tenggorokan, Ini Penjelasan Dokter

Rabu, 12 Oktober 2022 - 12:58 WIB
loading...
Jangan Asal Minum Obat Amoxicillin saat Sakit Tenggorokan, Ini Penjelasan Dokter
Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba dr Anis Kurniawati menjelaskan bahwa sudah banyak ditemukan di masyarakat kasus sakit tenggorokan langsung dihajar obat amoxicillin. Foto/Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Gegara pandemi Covid-19, semakin banyak orang yang paham mengenai obat-obatan . Informasi yang begitu banyak soal jenis obat-obatan membuat masyarakat teredukasi dengan baik.

Sayangnya, tidak sedikit masyarakat yang mengonsumsi obat-obatan secara berlebihan. Konsumsi obat sembarangan atau tidak sesuai resep dokter akan memicu masalah baru di kemudian hari.

Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba dr Anis Kurniawati menjelaskan bahwa sudah banyak ditemukan di masyarakat kasus sakit tenggorokan langsung 'dihajar' obat amoxicillin.

"Sekarang tuh sakit tenggorokan langsung dihajar amoxicillin. Padahal, kalau tidak disarankan dokter, konsumsi obat secara tidak bijak seperti itu malah akan membahayakan kesehatan," terang dr Anis di acara media briefing 'Resistensi Antimikroba, Si Pandemi Senyap', Rabu (12/10/2022).



Penggunaan obat amoxicillin yang tidak tepat guna semacam itu, sambung dr Anis, akan memicu terjadinya resistensi antimikroba di dalam tubuh. Amoxicillin sendiri termasuk dalam obat antibiotik.

"Sakit tenggorokan itu umumnya disebabkan oleh virus, tapi dihajar dengan antibiotik seperti amoxicillin. Itu enggak akan menyembuhkan gejala, karena permasalahan yang disebabkan oleh virus harus diatasi dengan antivirus, bukan antibiotik," paparnya.

Akan menjadi lebih merugikan ketika seseorang sudah dinyatakan resistensi obat amoxicillin, tapi suatu ketika dia memerlukan obat tersebut. Maka, amoxicillin tidak akan lagi bisa bekerja dengan baik di tubuh si pasien.

"Itu kenapa masalah resistensi antimikroba ini penting untuk dipahami masyarakat. Sebab, dampaknya bisa sangat merugikan kesehatan," tambah dr Anis.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2611 seconds (0.1#10.140)