Sandiaga Uno Terpukau dengan Desa Wisata Tondok Bakaru yang Masuk 50 Besar ADWI 2022: Alamnya Sejuk

Kamis, 13 Oktober 2022 - 13:51 WIB
loading...
Sandiaga Uno Terpukau dengan Desa Wisata Tondok Bakaru yang Masuk 50 Besar ADWI 2022: Alamnya Sejuk
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengaku terpukau dengan keindahan Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) yang masuk 50 besar ADWI 2022. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, keindahan Desa Wisata Tondok Bakaru di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat dirinya terpukau. Apalagi kawasan ini masuk ke dalam masuk peringkat 50 besar terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

"Alamnya sejuk dan mata kita dimanjakan dengan hijaunya hamparan sawah," ujar Sandiaga dalam keterangan resminya saat berkunjung ke Desa Tondok Bakaru, Mamasa, Sulawesi Barat.

Sandiaga menyebut, bahwa pihaknya akan turut mempromosikan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Tondok Bakaru. Terlebih dengan mengandalkan potensi budaya dan kekayaan alamnya, diharapkan dapat membuka potensi lapangan kerja baru.

"Kita harapkan ini nantinya menjadi bagian dari 1,1 juta lapangan kerja baru di 2022," katanya.



Sementara itu Bupati Mamasa, Ramlan Badawi menambahkan, pihaknya pun akan terus mengembangkan potensi alam yang ada di Desa Wisata Tondok Bakaru ini.

"Mudah-mudahan kedepannya kami bisa mengembangkan (potensi wisata di Mamasa) sesuai arahan Bapak Menteri," terangnya.

Desa Wisata Tondok Bakaru terletak tepat di bawah kaki Gunung Mambulilling yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Barat dengan ketinggian 2.741 meter. Wisatawan yang berkunjung akan disuguhi pemandangan berupa hamparan sawah dan budidaya bunga anggrek.

Selain itu, desa yang berjarak sekitar 1 kilometer dari ibu kota Kabupaten Mamasa ini juga merupakan desa terakhir sebelum memasuki Taman Nasional Gandang Dewata.

Desa Wisata Tondok Bakaru juga memiliki seni tradisi dan budaya yang kaya. Hal ini bisa terlihat dari kehadiran rumah adat Mamasa serta seni musik bambu dan tarian tradisional seperti tari Bulu Londong dan tari Malluya'.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)