Menghindari Penyakit Kronis, Agar Hidup Lebih Manis

JAKARTA - Penyakit kronis tidak hanya diidap oleh orang lanjut usia saja. Namun, kalangan muda serta produktif pun dapat terkena penyakit kronis. Terlebih bagi mereka yang mempunyai gaya hidup tidak sehat. Risiko penyakit mengintai dan dapat timbul sewaktu-waktu.

Berangkat dari permasalahan tersebut, RS Harapan Bunda bersama Litbang MNC Portal Indonesia mengadakan Health Talk "Tips Menghindari Penyakit Kronis Agar Hidup Menjadi Lebih Manis" pada Jumat, 14 Oktober 2022 di Gedung iNews, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Dr Endemina Theresia, Sp.Pd Finasim, dokter spesialis penyakit dalam RS Harapan Bunda, dalam paparannya mengatakan bahwa usia produktif adalah usia di mana seseorang masih aktif bekerja. Ketika berusia 30-40 tahun bisa saja belum mengeluh suatu penyakit.

Namun di usia 40 tahun biasanya mulai muncul penyakit, yang bisa saja merupakan penyakit kronis. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan medical check up (MCU). Melalui MCU, apabila diketahui menderita penyakit kronis, tentu dapat melakukan penanganan lebih dini.

Dalam kesempatan tersebut, Denny Setiawan yang merupakan Head of SEO MNC Portal Indonesia membagikan pengalamannya. Ia sempat ditolak donor darah karena ternyata dirinya memiliki hipertensi atau darah tinggi. Ia mengidap darah tinggi sejak 2018.


Foto/Tika Vidya




Foto/Tika Vidya

Beberapa gejala yang dirasakan pria jelang 40 tahun ini antara lain pusing hingga perut yang bermasalah. Hipertensi sendiri merupakan salah satu penyakit kronis, tidak bisa disembuhkan namun bisa dikontrol.

Menanggapi hal ini, dr Endemina mengingatkan bahwa risiko penyakit kronis bisa didapatkan dari keturunan. Genetik berperan dalam beberapa penyakit. Apabila ada faktor genetik, maka seseorang harus sudah sadar untuk menjalankan pola hidup sehat.

"Apabila ada alarm, itu lebih baik. Daripada tidak alarm sama sekali, yang tentunya membuat bahaya," jelasnya.

Ia pun menyarankan untuk tidak ragu mengecek kesehatan. Di antara penyakit kronis yang sering ditemui pada usia muda adalah hipertensi, diabetes, dan jantung. Hipertensi dan diabetes dapat menyebabkan komplikasi jantung. Penyakit jantung koroner, misalnya, merupakan hasil dari penyakit hipertensi dan diabetes .

Pembuluh jantung jadi bermasalah karena adanya hipertensi dan diabetes. Guna menghindari hipertensi, dr Endemina menyarankan untuk mengurangi garam, mengonsumsi 30 persen sayur serta 20 persen buah dalam menu. Buah yang disarankan untuk orang dengan hipertensi adalah pepaya, pir, kiwi, stroberi, alpukat, serta pisang, tapi tidak terlalu banyak.



"Buah bagus, namun jangan yang terlalu manis karena dapat menyebabkan trigliserida naik," ujar dr Endemina.

Mengenai diabetes, dr Endemina menguraikan beberapa gejalanya, yang mungkin tidak disadari bahwa itu merupakan pertanda diabetes. Sering mengantuk, kencing di malam hari selama 3-4 kali, juga kesemutan terus-menerus tanpa berhenti, merupakan di antara gejala diabetes yang perlu diwaspadai.

Tips terhindar dari penyakit kronis, menurut dr Endemina, adalah istirahat 6-7 jam, minum air mineral dengan cukup, usahakan untuk tidak stres, kurangi alkohol dan merokok. Apabila merasa pola istirahat tidak dapat diperbaiki, tambahnya, maka ubah pola makan, misalnya dengan mengurangi garam dan yang manis-manis.

Selain itu, lakukan olahraga secara rutin dengan durasi 30 menit. Jalan saja sudah cukup, selama 30 menit dan rutin. Yang penting aliran darahnya lancar. "Olahraga itu untuk kesehatan, bonusnya kurus," tambahnya.

Denny menambahkan, jangan takut untuk memeriksakan diri dan berobat bila ternyata terkena penyakit. Terlebih lagi, penyakit kronis.