Apakah Gizi Salmon Lebih Tinggi daripada Kembung? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apakah salmon lebih tinggi gizinya ketimbang ikan kembung? Ahli memaparkan fakta yang mungkin belum banyak diketahui masyarakat.
Makanan tradisional Indonesia sangat efektif mencegah stunting. Kombinasi pangan yang lengkap menjadi alasannya.
Hal itu disampaikan Ahli Gastronomi Hindah Muaris. Makanya, masyarakat disarankan untuk terus memperkenalkan makanan asli Indonesia kepada kalangan milenial yang sudah kian terekspos dengan sajian mancanegara.
Kombinasi pangan sangat dianjurkan. Misalnya gado-gado. Menurut Hindah, menu yang satu itu mengandung protein, karbohidrat, hingga vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh dan rasanya enak.
"Makanan tradisional perlu digelorakan kembali, khususnya untuk anak milenial yang mana mereka itu bisa saling meng-influence satu sama lain," kata Hindah saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Selain itu, Hindah juga membahas soal ikan kembung yang menurutnya tidak kalah berkualitas dibandingkan salmon. Karenanya, dia mengimbau masyarakat untuk beralih ke ikan kembung jika harga salmon dirasa terlalu mahal.
"Ikan kembung dan ikan salmon itu 11-12. Kalau dilihat nilai gizinya, kedua ikan tersebut tak jauh berbeda," terangnya.
Ikan kembung dan ikan salmon, kata Hindah, sama-sama tinggi Omega-3. Makanya, ikan salmon maupun kembung boleh dijadikan menu MPASI.
"Di dalam ikan salmon dan ikan kembung itu DHA dan EPA-nya tinggi, itu baik untuk bayi yang makan MPASI dan ibu hamil," ujar Hindah.
Cara mengolah ikan yang direkomendasikan Hindah bisa dengan memanggangnya, merebusnya menjadi sup, ataupun menggorengnya tapi dengan minyak yang sehat atau dijadikan fish n chips.
"Dikembalikan lagi ke selera anak atau si ibunya. Tapi, yang pasti tetap diolah dengan cara yang aman supaya kandungan gizi di dalamnya tidak hilang karena proses pemasakan yang salah," tandas Hindah.
Makanan tradisional Indonesia sangat efektif mencegah stunting. Kombinasi pangan yang lengkap menjadi alasannya.
Hal itu disampaikan Ahli Gastronomi Hindah Muaris. Makanya, masyarakat disarankan untuk terus memperkenalkan makanan asli Indonesia kepada kalangan milenial yang sudah kian terekspos dengan sajian mancanegara.
Kombinasi pangan sangat dianjurkan. Misalnya gado-gado. Menurut Hindah, menu yang satu itu mengandung protein, karbohidrat, hingga vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh dan rasanya enak.
"Makanan tradisional perlu digelorakan kembali, khususnya untuk anak milenial yang mana mereka itu bisa saling meng-influence satu sama lain," kata Hindah saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/10/2022).
Selain itu, Hindah juga membahas soal ikan kembung yang menurutnya tidak kalah berkualitas dibandingkan salmon. Karenanya, dia mengimbau masyarakat untuk beralih ke ikan kembung jika harga salmon dirasa terlalu mahal.
"Ikan kembung dan ikan salmon itu 11-12. Kalau dilihat nilai gizinya, kedua ikan tersebut tak jauh berbeda," terangnya.
Ikan kembung dan ikan salmon, kata Hindah, sama-sama tinggi Omega-3. Makanya, ikan salmon maupun kembung boleh dijadikan menu MPASI.
"Di dalam ikan salmon dan ikan kembung itu DHA dan EPA-nya tinggi, itu baik untuk bayi yang makan MPASI dan ibu hamil," ujar Hindah.
Cara mengolah ikan yang direkomendasikan Hindah bisa dengan memanggangnya, merebusnya menjadi sup, ataupun menggorengnya tapi dengan minyak yang sehat atau dijadikan fish n chips.
"Dikembalikan lagi ke selera anak atau si ibunya. Tapi, yang pasti tetap diolah dengan cara yang aman supaya kandungan gizi di dalamnya tidak hilang karena proses pemasakan yang salah," tandas Hindah.
(tsa)