5 Bahan Alami untuk Obati Batuk Anak, Tak Perlu Lagi Obat Cair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan baru-baru ini melarang masyarakat untuk mengonsumsi obat-obatan cair, termasuk vitamin. Hal itu diputuskan menyusul meningkatnya kasus gangguan ginjal akut di Indonesia.
Kondisi tersebut lantas membuat masyarakat dilema, khususnya para orang tua. Mereka bingung bagaimana menyembuhkan anak ketika sakit selain dengan mengonsumsi obat-obatan cair. Salah satunya saat flu dan batuk, mengingat musim hujan membuat anak rentan terkena penyakit tersebut.
Namun, para orang tua tak perlu khawatir dan panik. Sebenarnya, terdapat alternatif lain untuk mengobati si kecil saat terserang flu dan batuk. Salah satunya menggunakan bahan-bahan alami yang cenderung lebih aman dan minim risiko dibanding dengan mengonsumsi obat.
Bahan alami apa saja itu? Berikut informasinya, dikutip dari laman Healtline, Kamis, (20/10/2022).
1. Madu
Para orang tua bisa memanfaatkan madu untuk dijadikan obat batuk alami guna menyembuhkan flu dan batuk pada anak. Pasalnya, madu merupakan salah satu bahan alami yang dikenal memiliki segudang manfaat kesehatan, salah satunya meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Anda dapat membuat obat sendiri di rumah dengan mencampur dua sendok teh madu dengan teh herbal atau air hangat dan lemon.
Madu dapat menenangkan tenggorokan yang sedang meradang dan jus lemon bisa membantu mengatasi hidung tersumbat.
2. Jahe
Jahe terkenal dengan sifat inflamasi yang dapat meredakan batuk kering atau asma. Bahan satu ini juga dapat meredakan mual dan nyeri.
Senyawa antiinflamasi dalam jahe dapat mengendurkan selaput di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk. Iris jahe tipis-tipis sebanyak 20-40 gram kemudian rebus sampai sari-sarinya keluar. Setelah itu, tuang ke dalam gelas dan diamkan sampai tidak terlalu panas sebelum diberikan kepada si kecil. Ibu bisa menambahkan sedikit madu atau susu untuk menciptakan cita rasa manis.
3. Probiotik
Probiotik merupakan mikroorganisme yang dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Meskipun probiotik tidak meredakan batuk secara langsung, bahan satu ini bekerja menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus.
Keseimbangan bakteri dalam usus inilah yang mendukung fungsi sistem imun di seluruh tubuh. Ibu dapat memperoleh probiotik melalui kedelai, yogurt, kefir, kombucha, dan tempe.
4. Uap Bawang
Selain dengan minuman, Anda juga bisa memanfaatkan bawang merah untuk mengatasi batuk pada anak. Memanfaatkan bawang merah untuk obat batuk dilakukan dengan mengiris bawang menjadi beberapa bagian, kemudian tempatkan irisan bawang di samping tempat tidur si kecil.
Dengan begitu, anak akan menghirup uap yang keluar dari irisan bawang. Uap atau aroma dari bawang merah yang diiris bisa membantu meredakan batuk yang menyerang.
5. Air Garam
Meredakan batuk pada anak selanjutnya yakni dengan cara berkumur dengan air garam hangat. Cara ini disebut-sebut dapat membantu meredakan tenggorokan gatal yang memicu batuk.
Caranya, cukup campurkan 1/4-1/2 sendok teh garam ke dalam satu gelas air putih hangat. Namun, Anda harus memperhatikan untuk si kecil yang masih di bawah usia 6 tahun. Sebab, anak berusia 6 tahun ke bawah biasanya belum pandai berkumur. Bila perlu, sebaiknya coba alternatif pengobatan lain untuk si kecil yang masih di bawah 6 tahun.
Kondisi tersebut lantas membuat masyarakat dilema, khususnya para orang tua. Mereka bingung bagaimana menyembuhkan anak ketika sakit selain dengan mengonsumsi obat-obatan cair. Salah satunya saat flu dan batuk, mengingat musim hujan membuat anak rentan terkena penyakit tersebut.
Namun, para orang tua tak perlu khawatir dan panik. Sebenarnya, terdapat alternatif lain untuk mengobati si kecil saat terserang flu dan batuk. Salah satunya menggunakan bahan-bahan alami yang cenderung lebih aman dan minim risiko dibanding dengan mengonsumsi obat.
Bahan alami apa saja itu? Berikut informasinya, dikutip dari laman Healtline, Kamis, (20/10/2022).
1. Madu
Para orang tua bisa memanfaatkan madu untuk dijadikan obat batuk alami guna menyembuhkan flu dan batuk pada anak. Pasalnya, madu merupakan salah satu bahan alami yang dikenal memiliki segudang manfaat kesehatan, salah satunya meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
Anda dapat membuat obat sendiri di rumah dengan mencampur dua sendok teh madu dengan teh herbal atau air hangat dan lemon.
Madu dapat menenangkan tenggorokan yang sedang meradang dan jus lemon bisa membantu mengatasi hidung tersumbat.
2. Jahe
Jahe terkenal dengan sifat inflamasi yang dapat meredakan batuk kering atau asma. Bahan satu ini juga dapat meredakan mual dan nyeri.
Senyawa antiinflamasi dalam jahe dapat mengendurkan selaput di saluran udara, yang dapat mengurangi batuk. Iris jahe tipis-tipis sebanyak 20-40 gram kemudian rebus sampai sari-sarinya keluar. Setelah itu, tuang ke dalam gelas dan diamkan sampai tidak terlalu panas sebelum diberikan kepada si kecil. Ibu bisa menambahkan sedikit madu atau susu untuk menciptakan cita rasa manis.
3. Probiotik
Probiotik merupakan mikroorganisme yang dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Meskipun probiotik tidak meredakan batuk secara langsung, bahan satu ini bekerja menyeimbangkan bakteri baik di dalam usus.
Keseimbangan bakteri dalam usus inilah yang mendukung fungsi sistem imun di seluruh tubuh. Ibu dapat memperoleh probiotik melalui kedelai, yogurt, kefir, kombucha, dan tempe.
4. Uap Bawang
Selain dengan minuman, Anda juga bisa memanfaatkan bawang merah untuk mengatasi batuk pada anak. Memanfaatkan bawang merah untuk obat batuk dilakukan dengan mengiris bawang menjadi beberapa bagian, kemudian tempatkan irisan bawang di samping tempat tidur si kecil.
Dengan begitu, anak akan menghirup uap yang keluar dari irisan bawang. Uap atau aroma dari bawang merah yang diiris bisa membantu meredakan batuk yang menyerang.
5. Air Garam
Meredakan batuk pada anak selanjutnya yakni dengan cara berkumur dengan air garam hangat. Cara ini disebut-sebut dapat membantu meredakan tenggorokan gatal yang memicu batuk.
Caranya, cukup campurkan 1/4-1/2 sendok teh garam ke dalam satu gelas air putih hangat. Namun, Anda harus memperhatikan untuk si kecil yang masih di bawah usia 6 tahun. Sebab, anak berusia 6 tahun ke bawah biasanya belum pandai berkumur. Bila perlu, sebaiknya coba alternatif pengobatan lain untuk si kecil yang masih di bawah 6 tahun.
(tsa)