58% Kasus Gangguan Ginjal Akut Berakhir dengan Kematian, Masyarakat Wajib Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angka kasus gangguan ginjal akut pada anak terus bertambah. Sejauh ini, tercatat sudah ada 245 kasus di Tanah Air.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan , dr. Mohammad Syahril, dari jumlah tersebut sekitar 58% meninggal dunia.
Lebih lanjut, dr. Syahril menyebutkan jika gangguan ginjal akut pada anak sudah menghebohkan, lantaran kenaikan kasus yang cukup siginifikan dan angka kematian cukup tinggi.
Baca juga: Kemenkes: 156 Obat Sirup Aman dan Boleh Diresepkan Kembali
"Sampai dengan kemarin ada 26 provinsi tercatat sudah 245 kasus. Yang meninggal cukup banyak sekali ini, sekitar 141," terang dr. Syahril dalam Siaran Sehat di RRI Net Official, dikutip Selasa (25/10/2022).
"Jadi berita heboh bagi kita semua, karena cepat sekali naik dan juga angka kematiaannya tinggi loh sekitar 58%," sambungnya.
Kementerian Kesehatan, melalui siaran persnya pada Minggu, 23 Oktober 2022, menyampaikan bahwa kasus meninggal dunia sudah mencapai 141 pasien, sementara 66 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 38 pasien dinyatakan sembuh.
Dalam kesempatan yang sama, disebutkan juga bahwa provinsi yang melaporkan total kasus terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 55 kasus. Rinciannya 27 pasien meninggal, 22 masih dirawat, dan 6 pasien dinyatakan sembuh.
Baca juga: Ini Daftar 156 Obat Sirup yang Aman dan Boleh Diresepkan
Kemudian, posisi berikutnya ada Provinsi Jawa Barat yang mencatatkan total kasus 34 dengan detail 18 pasien meninggal, 15 pasien masih dirawat, dan 1 orang telah sembuh.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan , dr. Mohammad Syahril, dari jumlah tersebut sekitar 58% meninggal dunia.
Lebih lanjut, dr. Syahril menyebutkan jika gangguan ginjal akut pada anak sudah menghebohkan, lantaran kenaikan kasus yang cukup siginifikan dan angka kematian cukup tinggi.
Baca juga: Kemenkes: 156 Obat Sirup Aman dan Boleh Diresepkan Kembali
"Sampai dengan kemarin ada 26 provinsi tercatat sudah 245 kasus. Yang meninggal cukup banyak sekali ini, sekitar 141," terang dr. Syahril dalam Siaran Sehat di RRI Net Official, dikutip Selasa (25/10/2022).
"Jadi berita heboh bagi kita semua, karena cepat sekali naik dan juga angka kematiaannya tinggi loh sekitar 58%," sambungnya.
Kementerian Kesehatan, melalui siaran persnya pada Minggu, 23 Oktober 2022, menyampaikan bahwa kasus meninggal dunia sudah mencapai 141 pasien, sementara 66 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 38 pasien dinyatakan sembuh.
Dalam kesempatan yang sama, disebutkan juga bahwa provinsi yang melaporkan total kasus terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 55 kasus. Rinciannya 27 pasien meninggal, 22 masih dirawat, dan 6 pasien dinyatakan sembuh.
Baca juga: Ini Daftar 156 Obat Sirup yang Aman dan Boleh Diresepkan
Kemudian, posisi berikutnya ada Provinsi Jawa Barat yang mencatatkan total kasus 34 dengan detail 18 pasien meninggal, 15 pasien masih dirawat, dan 1 orang telah sembuh.
(nug)