Direkomendasikan WHO, Efektivitas Antidote Fomepizole di Atas 90%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut menganjurkan penggunaan Antidote Fomepizole sebagai penawar untuk gangguan ginjal akut pada anak.
Kementerian Kesehatan pun mempergunakan Antidote Fomepizole sebagai pengobatan. Namun, di sisi lain, masyarakat masih mempertanyakan kemanjurannya.
"Obat Antidote penawar ini sudah direkomendasikan oleh WHO, dan efektivitas di atas 90%, dan digunakan karena memang sudah siap," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara daring, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Agar Penyebab Gangguan Ginjal Akut Temui Titik Terang, Perusahaan Farmasi Didorong Lakukan Ini
Dalam praktiknya, penawar ini sudah diberikan ke pasien-pasien gagal ginjal akut anak di Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM) Jakarta.
Penawar ini digunakan sebagai treatment bagi pasien-pasien yang dalam proses penyembuhan. Hasilnya pun cukup baik, sebagian anak dikabarkan membaik, dan sebagiannya lagi dalam kondisi stabil.
Fakta tersebut mendorong Kemenkes untuk memesan kembali sebanyak 200 vial.
"Sudah ketemu obatnya namanya Fomepizole. Kita coba ke 10 pasien di RSCM, dari kondisinya sebagian membaik dan sebagian stabil. Bahwa kami beranggapan obat ini efektif dan kami akan mendatangkan obatnya lagi," tutur Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Update Gangguan Ginjal Akut di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Baca juga: Bukan Kanker Pembuluh Darah, Istri Drummer Noah Meninggal karena Kanker Neuroendocrine
"Diharapkan obat ini dapat menurunkan fatality rate-nya, selain kita cegah penyakitnya tapi juga treatmentnya," lanjutnya.
Kementerian Kesehatan pun mempergunakan Antidote Fomepizole sebagai pengobatan. Namun, di sisi lain, masyarakat masih mempertanyakan kemanjurannya.
"Obat Antidote penawar ini sudah direkomendasikan oleh WHO, dan efektivitas di atas 90%, dan digunakan karena memang sudah siap," jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers Update Gagal Ginjal Akut di Indonesia secara daring, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Agar Penyebab Gangguan Ginjal Akut Temui Titik Terang, Perusahaan Farmasi Didorong Lakukan Ini
Dalam praktiknya, penawar ini sudah diberikan ke pasien-pasien gagal ginjal akut anak di Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo (RSCM) Jakarta.
Penawar ini digunakan sebagai treatment bagi pasien-pasien yang dalam proses penyembuhan. Hasilnya pun cukup baik, sebagian anak dikabarkan membaik, dan sebagiannya lagi dalam kondisi stabil.
Fakta tersebut mendorong Kemenkes untuk memesan kembali sebanyak 200 vial.
"Sudah ketemu obatnya namanya Fomepizole. Kita coba ke 10 pasien di RSCM, dari kondisinya sebagian membaik dan sebagian stabil. Bahwa kami beranggapan obat ini efektif dan kami akan mendatangkan obatnya lagi," tutur Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam Konferensi Pers Update Gangguan Ginjal Akut di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Baca juga: Bukan Kanker Pembuluh Darah, Istri Drummer Noah Meninggal karena Kanker Neuroendocrine
"Diharapkan obat ini dapat menurunkan fatality rate-nya, selain kita cegah penyakitnya tapi juga treatmentnya," lanjutnya.
(nug)