; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
DKI Jakarta Catatkan Kasus Terbanyak, Ini Data Kasus Gangguan Ginjal Akut pada Anak di Indonesia
loading...
Kasus gangguan ginjal akut pada anak terus bertambah, sejauh ini sudah tercatat terdapat 255 kasus. / Foto: ilustrasi/Freepik
A
A
A
JAKARTA - Kasus gangguan ginjal akut pada anak terus bertambah. Dalam data terakhir Kementerian Kesehatan, Senin, 24 Oktober 2022, tercatat terdapat 255 kasus.
Berdasarkan dari data tersebut, juga diketahui jika DKI Jakarta menempati peringkat teratas dengan total 55 kasus.
Juru Bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril memaparkan bahwa jumlah kasus yang ada saat ini bukanlah kasus baru. Melainkan kasus yang terlambat dilaporkan, di mana sebelumnya jumlah data 245, dan bertambah 10 kasus.
Baca juga: Pria Ini Gagal Mendapatkan Pekerjaan Gara-Gara Punya Mr P Berukuran Jumbo
"Kasus yang dilaporkan tersebut dalah kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober yang baru dilaporkan pada Senin. Sejak 22 Oktober hingga Senin tidak ada lagi kasus baru," terang dr. Syahril saat Konferensi Pers di YouTube Kemenkes, dikutip Rabu (26/10/2022).
Gangguan ginjal akut misterius di Indonesia hingga kini masih ditelurusi Kemenkes dan pihak terkait guna memastikan apa penyebabnya. Namun dugaan kuat sementara, karena adanya senyawa berbahaya dalam obat sirup yaitu etilen glikol (EG).
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam darah pasien terbukti ditemukan senyawa etilen glikol. Sehingga dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut.
Baca juga: Cegah WNI Berobat ke Luar Negeri, Menkes Datangkan Rumah Sakit Singapura ke Indonesia
Berikut data jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di 11 Provinsi di Indonesia.
1. DKI Jakarta, 7 meninggal, 22 dalam perawatan, 6 sembuh dengan total 55 kasus
2. Jawa Barat, 18 meninggal, 15 dalam perawatan, 1 sembuh dengan total 34 kasus
3. Aceh, 21 meninggal, 5 dalam perawatan, 2 sembuh dengan total 28 kasus
4. Jawa Timur, 11 meninggal, 5 dalam perawatan, 9 sembuh dan total 27 kasus
5. Sumatra barat, 10 meninggal, 4 dalam perawatan, 3 sembuh dan total 17 kasus
6. Bali, 10 meninggal, 1 dalam perawatan, 4 sembuh dan 15 total kasus
7. Banten, 7 meninggal, 1 dalam perawatan, 4 sembuh dan 12 total kasus
8. Sumatera Utara, 8 meninggal, 2 dalam perawatan, 2 sembuh dan 12 total kasus
9. Sulawesi Selatan, 3 meninggal, 2 dalam perawatan, 3 sembuh dan 8 total kasus
10. Daerah Istimewa Yogyakarta, 2 meninggal, 3 dalam perawatan, 1 sembuh dan 6 total kasus
11. Jawa Tengah, 3 meninggal, 2 sembuh dan 5 total kasus.
Berdasarkan dari data tersebut, juga diketahui jika DKI Jakarta menempati peringkat teratas dengan total 55 kasus.
Juru Bicara Kemenkes , dr. Mohammad Syahril memaparkan bahwa jumlah kasus yang ada saat ini bukanlah kasus baru. Melainkan kasus yang terlambat dilaporkan, di mana sebelumnya jumlah data 245, dan bertambah 10 kasus.
Baca juga: Pria Ini Gagal Mendapatkan Pekerjaan Gara-Gara Punya Mr P Berukuran Jumbo
"Kasus yang dilaporkan tersebut dalah kasus lama yang terjadi di bulan September dan awal Oktober yang baru dilaporkan pada Senin. Sejak 22 Oktober hingga Senin tidak ada lagi kasus baru," terang dr. Syahril saat Konferensi Pers di YouTube Kemenkes, dikutip Rabu (26/10/2022).
Gangguan ginjal akut misterius di Indonesia hingga kini masih ditelurusi Kemenkes dan pihak terkait guna memastikan apa penyebabnya. Namun dugaan kuat sementara, karena adanya senyawa berbahaya dalam obat sirup yaitu etilen glikol (EG).
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam darah pasien terbukti ditemukan senyawa etilen glikol. Sehingga dipastikan bahwa rusaknya ginjal karena senyawa tersebut.
Baca juga: Cegah WNI Berobat ke Luar Negeri, Menkes Datangkan Rumah Sakit Singapura ke Indonesia
Berikut data jumlah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di 11 Provinsi di Indonesia.
1. DKI Jakarta, 7 meninggal, 22 dalam perawatan, 6 sembuh dengan total 55 kasus
2. Jawa Barat, 18 meninggal, 15 dalam perawatan, 1 sembuh dengan total 34 kasus
3. Aceh, 21 meninggal, 5 dalam perawatan, 2 sembuh dengan total 28 kasus
4. Jawa Timur, 11 meninggal, 5 dalam perawatan, 9 sembuh dan total 27 kasus
5. Sumatra barat, 10 meninggal, 4 dalam perawatan, 3 sembuh dan total 17 kasus
6. Bali, 10 meninggal, 1 dalam perawatan, 4 sembuh dan 15 total kasus
7. Banten, 7 meninggal, 1 dalam perawatan, 4 sembuh dan 12 total kasus
8. Sumatera Utara, 8 meninggal, 2 dalam perawatan, 2 sembuh dan 12 total kasus
9. Sulawesi Selatan, 3 meninggal, 2 dalam perawatan, 3 sembuh dan 8 total kasus
10. Daerah Istimewa Yogyakarta, 2 meninggal, 3 dalam perawatan, 1 sembuh dan 6 total kasus
11. Jawa Tengah, 3 meninggal, 2 sembuh dan 5 total kasus.
(nug)
Explore More