Ini Efek Samping Mencampur Susu dengan Kopi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minuman kopi kekinian kerap menambahkan susu sebagai campurannya. Kemampuan susu untuk membuat busa yang stabil menjadikannya bahan favorit di antara barista dan pelanggan.
Ada beberapa komponen yang ditemukan dalam susu yang sebagian besar berkontribusi pada kemampuan tersebut. Dan dari produk yang sama inilah memungkinkan terciptanya banyak produk lain yang ditemukan di pasaran seperti yoghurt, es krim, keju, dan minuman susu.
Dengan rasanya yang gurih dan lezat, banyak minuman yang menjadikan susu sebagai salah satu bahannya, baik sebagai bahan dasar maupun tambahan. Salah satunya adalah kopi susu. Tradisi minum kopi atau teh dengan susu ada di berbagai negara di dunia. Sebut saja kopi tarik ataupun coffee latte.
Lantas, adakah efek samping dari kopi yang dicampur susu?
Selain mengandung kafein, kopi juga mengandung tanin. Tanin adalah antioksidan berjenis polifenol yang berfungsi mencegah atau menetralisir efek radikal bebas yang merusak tubuh. Sedangkan susu mengandung mineral yang kinerjanya akan dipengaruhi oleh tanin, salah satunya zat besi dan kalsium. Tanin akan “mengikat” zat besi sehingga mengganggu proses penyerapannya ke dalam tubuh. Begitu juga dengan kalsium.
Mencampurkan susu dengan kopi bisa menurunkan kadar penyerapan kalsium ke dalam tubuh hingga sekitar 10%. Padahal untuk keluarga, susu umumnya dikonsumsi untuk diambil manfaatnya. Terutama kalsium untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang anak sekaligus menjaga kekuatan tulang orang dewasa.
Jika masih tetap ingin minum kopi susu, perhatikan kondisi tubuh terlebih dahulu. Jika tidak mengalami keluhan apa pun saat minum kopi dan susu, atau saat mencampur keduanya, maka tidak perlu khawatir mengonsumsi keduanya.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang sehat diberikan berbagai jenis kopi mulai kopi instan hingga kopi dengan susu. Setelah mereka selesai meminum, para peneliti menunggu 12 jam dan kemudian mengumpulkan sampel darah dari semua peserta. Setara polifenol dalam plasma darah (asam ferulat, iso-ferulat dan caffeic) mindiukur, dan ketersediaan keseluruhan dari berbagai varietas kopi ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan susu pada kopi tidak berpengaruh terhadap bioavailabilitas polifenol. Namun, menambahkan krimer non-susu ke kopi menunda waktu ekuivalen polifenol muncul di dalam darah, itu tidak mempengaruhi jumlah keseluruhan yang dikirim. Polifenol akhirnya mencapai aliran darah, terlepas dari kopi mana yang dikonsumsi. MG/Andini Deffa Sudjatmiko
Ada beberapa komponen yang ditemukan dalam susu yang sebagian besar berkontribusi pada kemampuan tersebut. Dan dari produk yang sama inilah memungkinkan terciptanya banyak produk lain yang ditemukan di pasaran seperti yoghurt, es krim, keju, dan minuman susu.
Dengan rasanya yang gurih dan lezat, banyak minuman yang menjadikan susu sebagai salah satu bahannya, baik sebagai bahan dasar maupun tambahan. Salah satunya adalah kopi susu. Tradisi minum kopi atau teh dengan susu ada di berbagai negara di dunia. Sebut saja kopi tarik ataupun coffee latte.
Lantas, adakah efek samping dari kopi yang dicampur susu?
Selain mengandung kafein, kopi juga mengandung tanin. Tanin adalah antioksidan berjenis polifenol yang berfungsi mencegah atau menetralisir efek radikal bebas yang merusak tubuh. Sedangkan susu mengandung mineral yang kinerjanya akan dipengaruhi oleh tanin, salah satunya zat besi dan kalsium. Tanin akan “mengikat” zat besi sehingga mengganggu proses penyerapannya ke dalam tubuh. Begitu juga dengan kalsium.
Mencampurkan susu dengan kopi bisa menurunkan kadar penyerapan kalsium ke dalam tubuh hingga sekitar 10%. Padahal untuk keluarga, susu umumnya dikonsumsi untuk diambil manfaatnya. Terutama kalsium untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang anak sekaligus menjaga kekuatan tulang orang dewasa.
Jika masih tetap ingin minum kopi susu, perhatikan kondisi tubuh terlebih dahulu. Jika tidak mengalami keluhan apa pun saat minum kopi dan susu, atau saat mencampur keduanya, maka tidak perlu khawatir mengonsumsi keduanya.
Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang sehat diberikan berbagai jenis kopi mulai kopi instan hingga kopi dengan susu. Setelah mereka selesai meminum, para peneliti menunggu 12 jam dan kemudian mengumpulkan sampel darah dari semua peserta. Setara polifenol dalam plasma darah (asam ferulat, iso-ferulat dan caffeic) mindiukur, dan ketersediaan keseluruhan dari berbagai varietas kopi ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan susu pada kopi tidak berpengaruh terhadap bioavailabilitas polifenol. Namun, menambahkan krimer non-susu ke kopi menunda waktu ekuivalen polifenol muncul di dalam darah, itu tidak mempengaruhi jumlah keseluruhan yang dikirim. Polifenol akhirnya mencapai aliran darah, terlepas dari kopi mana yang dikonsumsi. MG/Andini Deffa Sudjatmiko
(tsa)