Apresiasi Penyelenggaraan Religion Youth Festival 2022, Sandiaga Uno: Jadi Momentum Pemuda

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno , memberikan apresiasi atas terlenggaranya Religion Youth Festival 2022. Sebab, kegiatan initujuannya sangat positif yakni memperat kebangsaan dan antar umat agama di Indonesia.

"Selamat atas terselenggaranya Religion Youth Festival 2022. Semoga kegiatan ini mampu menjadi perekat kebangsaan dan menjadi momentum pemuda," kata Sandiaga dalam sambutannya melalui video, Kamis (10/11/2022).

Sandiaga juga menyebut, bahwa dengan adanya Religion Youth Festival ini, diharapkan bisa menjaga persatuan ukhuwah dalam keberagaman guna harmonisasi kehidupan bangsa dan bernegara.

Sementara itu Chief Commite Religion Youth Fest 2022, Rifqi Aziz menambahkan, tujuan dari Penyelenggaraan Religion Youth Fest 2022 adalah meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pemuda lintas agama mengenai isu-isu seputar R-20.



Serta meningkatkan sosialisasi dan promosi serta mendukung terlaksananya program dan kegiatan R-20 dikalangan pemuda lintas agama. Terlebih dalam mendukung kemajuan dan kebangkitan pariwisata di Indonesia.

"Ini akan menjadi medium kontribusi pemuda dalam mengamplifikasi semangat Sumpah Pemuda dan repons terhadap terselenggaranya R20," katanya.

Lebih lanjut, pada pelaksanaan Religion Youth Fest 2022 juga menjadi urgensi penting bagi Partisipasi Pemuda lintas agama di Indonesia untuk sama-sama mengakselerasi ide-ide dan solusi ditengah krisis toleransi antar umat beragama, Ucap Imam (Board of Member, OIC Youth Indonesia).

Kemudian ia meyakini, bahwa kekuatan kolaborasi lintas agama, lintas profesi, lintas komunitas menjadi momentum kebangkitan anak-anak muda di Indonesia untuk Bersama bahu-membahu bergandengan tangan menyelesaikan isu-isu terkini melalui solusi dan inovasi.

Peserta yang akan hadir pada penyelenggaraan Religion Youth Fest 2022 pada tanggal 10 November hingga 11 November 2022 berjumlah lebih dari 100 Peserta, rata-rata berusia 16 sampai dengan 30 tahun dengan karakteristik dari latar belakang aktivis, intelektual muda, religious, aktif secara sosial dan organisatoris.