Telan Banyak Korban di Jalanan Los Angeles, Seberapa Bahayakah Obat Fentanil?

Kamis, 01 Desember 2022 - 20:52 WIB
loading...
Telan Banyak Korban di Jalanan Los Angeles, Seberapa Bahayakah Obat Fentanil?
Obat fentanil telah menjadi suatu yang mengerikan bagi otoritas AS, karena sekitar 85% pengguna obat ini berasal dari AS di tahun 2015. / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
LOS ANGELES - Para tunawisma yang berada di jalanan Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini, menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, mereka mengalami overdosis obat fentanil.

Menurut laporan yang dirilis Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County, tercatat hampir 2.000 tunawisma meninggal di Los Angeles dari April 2020 hingga Maret 2021. Angka tersebut meningkat 56 persen dari tahun sebelumnya.

Science Magazine menyebut, obat fentanil telah menjadi suatu yang mengerikan bagi otoritas AS, karena sekitar 85% pengguna obat ini berasal dari AS di tahun 2015. Sebanyak 33.091 jiwa melayang karena overdosis obat ini.

Baca juga: Benarkah Obat Terapi ARV Bisa Sembuhkan Total Pengidap HIV? Ini Penjelasan Dokter

Bahkan, jumlahnya bertambah sebanyak 4.000 jiwa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap tahunnya mengalami peningkatan hingga empat kali lipat.

Dilansir US Centers for Disease Control and Prevention, jumlah kematian karena overdosis obat ini mencapai 20.000 sampai 64.000 jiwa pada 2016.

Di Kota New Jersey, AS, yang mengalami overdosis memakan korban hingga 800 orang pada 2016. Jumlahnya meningkat sebanyak 417 jiwa dibandingkan data tahun sebelumnya.

Dilansir dari laman kesehatan Alodokter dan Ashefa Griya Pusaka, diketahui sejumlah bahaya dan fakta dari obat fentanil ini.

Dalam dunia medis, fentanil sebenarnya obat yang digunakan untuk meredakan nyeri yang hebat, seperti akibat kanker atau operasi. Obat ini juga bisa digunakan sebagai obat bius atau obat tambahan untuk meningkatkan efek obat bius saat operasi.

Fentanil merupakan obat antinyeri golongan opioid yang bekerja dengan cara memblokir sinyal rasa sakit pada sel saraf yang menuju otak. Obat ini tersedia dalam bentuk suntik dan patch transdermal yang berbentuk seperti plester atau koyo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2098 seconds (0.1#10.140)