Punya Banyak Manfaat, Potensi Hanjeli Perlu Dioptimalkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hanjeli merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat, namun masih belum banyak yang meminatinya. Bahkan, hanjeli kaya akan protein, dan disebut-sebut lebih baik ketimbang beras dan jagung.
Dengan beragam manfaatnya, kandungan dalam tanaman asal Asia Timur ini bisa digunakan sebagai produk pangan maupun obat alternatif .
Menurut Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia, Retno Sri Endah Lestari, hanjeli adalah tanaman jenis serealia yang sudah lama dikenal dan dibudidayakan.
Baca juga: 7 Herbal dan Suplemen untuk Diabetes Tipe 2, Wajib Stok di Rumah
Menariknya lagi, lanjut dia, hanjeli memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Hanjeli bisa tahan terhadap suhu yang dingin, tanah yang asam, dan tanah yang kurang subur.
"Karena spesifikasi tersebut, seharusnya hanjeli bisa dijadikan sebagai tanaman pangan alternatif," lanjut Retno saat webinar 'Pendayagunaan Potensi Hanjeli sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Alternatif yang Sangat Prospektif di Pasar Global', beberapa waktu lalu.
Keistimewaan hanjeli, kata Retno, sudah mulai dibudidayakan di Jatinangor, Sumedang, Sukabumi, Cirebon, hingga Indramayu. "Tapi dari laporan yang saya terima, kebanyakan masih dibudidayakan bersama-sama dengan tanaman lain. Belum monokultur," sambungnya.
Pada saat yang sama, Guru Besar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran Bandung, Warid Ali Qosim mengutarakan, peneliti hingga saat ini masih melakukan eksperimen untuk menemukan benih hanjeli terbaik.
"Pada dasarnya tanaman ini sudah baik, tapi tetap harus kita cari formulasi terbaik supaya bisa diambil manfaatnya secara maksimal. Karena setelah diuji coba ternyata memang ada kelemahannya," jelas dia.
Warid pun membeberkan sejumlah kelemahan hanjeli yang masih harus dicari solusinya, di antaranya daya hasil rendah, dan umur tanamnya yang cukup panjang. "Karena umurnya yang panjang, sampai 5 bulan, jadi petani mungkin kurang tertarik menanam karena hal ini," paparnya.
Dengan beragam manfaatnya, kandungan dalam tanaman asal Asia Timur ini bisa digunakan sebagai produk pangan maupun obat alternatif .
Menurut Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia, Retno Sri Endah Lestari, hanjeli adalah tanaman jenis serealia yang sudah lama dikenal dan dibudidayakan.
Baca juga: 7 Herbal dan Suplemen untuk Diabetes Tipe 2, Wajib Stok di Rumah
Menariknya lagi, lanjut dia, hanjeli memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Hanjeli bisa tahan terhadap suhu yang dingin, tanah yang asam, dan tanah yang kurang subur.
"Karena spesifikasi tersebut, seharusnya hanjeli bisa dijadikan sebagai tanaman pangan alternatif," lanjut Retno saat webinar 'Pendayagunaan Potensi Hanjeli sebagai Bahan Diversifikasi Pangan Alternatif yang Sangat Prospektif di Pasar Global', beberapa waktu lalu.
Keistimewaan hanjeli, kata Retno, sudah mulai dibudidayakan di Jatinangor, Sumedang, Sukabumi, Cirebon, hingga Indramayu. "Tapi dari laporan yang saya terima, kebanyakan masih dibudidayakan bersama-sama dengan tanaman lain. Belum monokultur," sambungnya.
Pada saat yang sama, Guru Besar Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran Bandung, Warid Ali Qosim mengutarakan, peneliti hingga saat ini masih melakukan eksperimen untuk menemukan benih hanjeli terbaik.
"Pada dasarnya tanaman ini sudah baik, tapi tetap harus kita cari formulasi terbaik supaya bisa diambil manfaatnya secara maksimal. Karena setelah diuji coba ternyata memang ada kelemahannya," jelas dia.
Warid pun membeberkan sejumlah kelemahan hanjeli yang masih harus dicari solusinya, di antaranya daya hasil rendah, dan umur tanamnya yang cukup panjang. "Karena umurnya yang panjang, sampai 5 bulan, jadi petani mungkin kurang tertarik menanam karena hal ini," paparnya.