Dimulai dari Mimpi, Dimas Beck Sukses Kembangkan Bisnis Food Technology
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor Dimas Beck ternyata sudah cukup lama menggeluti sebuah bisnis. Artis 34 tahun ini memilih bisnis di dunia food technology.
Food technology merupakan industri kuliner yang digabungkan dengan sistem dan teknologi. Bisnis kuliner sendiri menjadi primadona lantaran pangan merupakan keperluan utama yang harus dipenuhi banyak masyarakat.
Dalam bisnis tersebut, Dimas Beck berkolaborasi dengan Adhia Arryman, founder sekaligus CEO Umara Group. Di bawah Umara sendiri terdapat bisnis restoran, catering premium, catering industri, distribusi dan pabrik makanan siap saji di kawasan Curug Tangerang.
Baca juga: 4 Tamu Undangan Pernikahan Kaesang-Erina yang Tidak Bisa Hadir
"Kami berdua punya selera yang sama. Dari interest yang sama itu, kita berdua coba bikin produk-produk yang inovatif," ujar Dimas Beck dalam keterangan tertullisnya, baru-baru ini.
"Dalam bisnis Food Technology bersama Umara Grup ini kita mengembangkan produk-produk yang bisa mempermudah konsumen dalam berbisnis kuliner. Entah itu nantinya mau bikin resto, catering, atau bisnis-bisnis kuliner lainnya," jelas dia.
Sementara, membangun dan mengembangkan Umara sejak 2014 bukan hal yang mudah bagi Adhia Absar. Banyak lika liku yang harus dilewatinya.
"Bisnis ini sejujurnya bukan hal mudah, ruwet sekali ya. Namun dengan proses yang cukup panjang, inovasi-inovasi yang diciptakan, bisnis ini berhasil menyederhanakan masalah-masalah yang kompleks menjadi solusi dalam sebuah industri ini," tutur pria jebolan Institut Teknik Bandung dan Universitas Indonesia ini.
Pada kesempatan ini, Dimas Beck juga bercerita bagaimana dia dan Adhia mengawali usahanya itu secara bersama. "Awalnya memulai dari datang dari satu klien ke klien lain. Punya 5 orang pekerja dulu, berawal dari garasi rumah Adhia, hingga jadi punya ratusan karyawan. Kemudian punya pabrik skala besar dengan standar tinggi," jelasnya.
Baca juga: Diselingkuhi di Serial Mendua, Adinia Wirasti Ungkap Tantangan Terbesarnya
"Kami bermimpi bersama, berproses, melangkah, hingga akhirnya berhasil mewujudkan apa yang kita impikan sejak awal. Ini hal yang enggak pernah gue highlight di publik sih. Namun semuanya teruji oleh waktu dan bisnis ini bisa berkembang. Dan serunya, malah apa yang kita bangun, sekarang sudah dibeli oleh investor yang sangat kredibel dan pemain industri yang besar," tutupnya.
Food technology merupakan industri kuliner yang digabungkan dengan sistem dan teknologi. Bisnis kuliner sendiri menjadi primadona lantaran pangan merupakan keperluan utama yang harus dipenuhi banyak masyarakat.
Dalam bisnis tersebut, Dimas Beck berkolaborasi dengan Adhia Arryman, founder sekaligus CEO Umara Group. Di bawah Umara sendiri terdapat bisnis restoran, catering premium, catering industri, distribusi dan pabrik makanan siap saji di kawasan Curug Tangerang.
Baca juga: 4 Tamu Undangan Pernikahan Kaesang-Erina yang Tidak Bisa Hadir
"Kami berdua punya selera yang sama. Dari interest yang sama itu, kita berdua coba bikin produk-produk yang inovatif," ujar Dimas Beck dalam keterangan tertullisnya, baru-baru ini.
"Dalam bisnis Food Technology bersama Umara Grup ini kita mengembangkan produk-produk yang bisa mempermudah konsumen dalam berbisnis kuliner. Entah itu nantinya mau bikin resto, catering, atau bisnis-bisnis kuliner lainnya," jelas dia.
Sementara, membangun dan mengembangkan Umara sejak 2014 bukan hal yang mudah bagi Adhia Absar. Banyak lika liku yang harus dilewatinya.
"Bisnis ini sejujurnya bukan hal mudah, ruwet sekali ya. Namun dengan proses yang cukup panjang, inovasi-inovasi yang diciptakan, bisnis ini berhasil menyederhanakan masalah-masalah yang kompleks menjadi solusi dalam sebuah industri ini," tutur pria jebolan Institut Teknik Bandung dan Universitas Indonesia ini.
Pada kesempatan ini, Dimas Beck juga bercerita bagaimana dia dan Adhia mengawali usahanya itu secara bersama. "Awalnya memulai dari datang dari satu klien ke klien lain. Punya 5 orang pekerja dulu, berawal dari garasi rumah Adhia, hingga jadi punya ratusan karyawan. Kemudian punya pabrik skala besar dengan standar tinggi," jelasnya.
Baca juga: Diselingkuhi di Serial Mendua, Adinia Wirasti Ungkap Tantangan Terbesarnya
"Kami bermimpi bersama, berproses, melangkah, hingga akhirnya berhasil mewujudkan apa yang kita impikan sejak awal. Ini hal yang enggak pernah gue highlight di publik sih. Namun semuanya teruji oleh waktu dan bisnis ini bisa berkembang. Dan serunya, malah apa yang kita bangun, sekarang sudah dibeli oleh investor yang sangat kredibel dan pemain industri yang besar," tutupnya.
(nug)