Awas, Jarang Cuci Seprai Bisa Menyebabkan Usus Buntu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jarang mencuci seprai bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Beberapa penelitian mengaitkan tempat tidur yang kotor dengan perkembangan penyakit parah seperti pneumonia, radang usus buntu , dan gonore.
Menurut pakar tidur di Bed Kingdom, tubuh mengeluarkan cairan dan minyak setiap malam saat tidur, bersama dengan ribuan sel kulit mati. Ini menarik tungau debu yang mengeluarkan kotoran yang terkait dengan alergi, asma, rhinitis, dan eksim.
Inilah sebabnya mengapa beberapa faktor kesehatan memerlukan lebih sering mencuci seprai, seperti asma. Dilansir dari Express, Rabu (14/12/2022) mengganti seprai setiap hari dianjurkan bagi orang yang sakit.
Kotoran dan tungau debu dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa orang. Gejalanya termasuk batuk, bersin, ruam kulit, mata gatal dan hidung meler. Tungau debu juga merupakan pemicu yang sangat umum bagi penderita asma.
Dokter kulit Klinik Cleveland Alok Via menjelaskan bahwa organisme bakteri di tubuh lebih banyak daripada sel sendiri. “Ketika Anda membiarkan sel-sel kulit mati di seprai, bakteri dapat berkembang biak. Jika mereka kembali ke kulit, itu bisa menyebabkan folikulitis,” kata Via.
Selain iritasi, penularan infeksi juga terbukti dapat terjadi melalui seprai yang kotor. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang lebih berbahaya karena lebih menular dibandingkan jenis lainnya. Ini juga terkait erat dengan kondisi kesehatan yang parah seperti pneumonia.
Radang usus buntu juga berisiko ketika bakteri atau parasit masuk ke saluran pencernaan. Itu bisa terjadi ketika tabung yang menghubungkan usus besar dan usus buntu tersumbat atau terperangkap oleh feses.
Jika usus buntu pecah, dapat menyebabkan infeksi serius dan mematikan. Agar seprai tidak menjadi sarana penularan, para ahli di Bed Kingdom merekomendasikan untuk mengalokasikan waktu untuk mencuci seprai Anda setidaknya seminggu sekali.
Menurut pakar tidur di Bed Kingdom, tubuh mengeluarkan cairan dan minyak setiap malam saat tidur, bersama dengan ribuan sel kulit mati. Ini menarik tungau debu yang mengeluarkan kotoran yang terkait dengan alergi, asma, rhinitis, dan eksim.
Inilah sebabnya mengapa beberapa faktor kesehatan memerlukan lebih sering mencuci seprai, seperti asma. Dilansir dari Express, Rabu (14/12/2022) mengganti seprai setiap hari dianjurkan bagi orang yang sakit.
Kotoran dan tungau debu dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa orang. Gejalanya termasuk batuk, bersin, ruam kulit, mata gatal dan hidung meler. Tungau debu juga merupakan pemicu yang sangat umum bagi penderita asma.
Dokter kulit Klinik Cleveland Alok Via menjelaskan bahwa organisme bakteri di tubuh lebih banyak daripada sel sendiri. “Ketika Anda membiarkan sel-sel kulit mati di seprai, bakteri dapat berkembang biak. Jika mereka kembali ke kulit, itu bisa menyebabkan folikulitis,” kata Via.
Selain iritasi, penularan infeksi juga terbukti dapat terjadi melalui seprai yang kotor. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang lebih berbahaya karena lebih menular dibandingkan jenis lainnya. Ini juga terkait erat dengan kondisi kesehatan yang parah seperti pneumonia.
Radang usus buntu juga berisiko ketika bakteri atau parasit masuk ke saluran pencernaan. Itu bisa terjadi ketika tabung yang menghubungkan usus besar dan usus buntu tersumbat atau terperangkap oleh feses.
Jika usus buntu pecah, dapat menyebabkan infeksi serius dan mematikan. Agar seprai tidak menjadi sarana penularan, para ahli di Bed Kingdom merekomendasikan untuk mengalokasikan waktu untuk mencuci seprai Anda setidaknya seminggu sekali.
(dra)