Priscilla Saputro Sulap Batik Banyuwangi Jadi Modern

Senin, 02 Maret 2015 - 06:59 WIB
Priscilla Saputro Sulap Batik Banyuwangi Jadi Modern
Priscilla Saputro Sulap Batik Banyuwangi Jadi Modern
A A A
JAKARTA - Priscilla Saputro warnai Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 dengan batik Banyuwangi. Bersama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Priscilla berhasil menyulap batik khas Banyuwangi menjadi pakaian yang modern.

Melalui rancangan terbarunya, Priscilla mengusung tema yang bertajuk 'Novum Etno: Colorful Banyuwangi'. Sebanyak 58 busana dengan 20 motif batik Banyuwangi menggambarkan masyarakat Banyuwangi yang perlahan telah bergerak maju.

Koleksi tersebut diambil dari bahasa latin yaitu 'novum' yang berarti pembaruan. Pemilik brand Batik Nyonya Indo tersebut mengungkapkan, dirinya terinspirasi dari masyarakat Banyuwangi yang saat ini sudah bergerak menjadi kota yang modern, namun tidak meninggalkan tradisi kebudayaan yang ada.

"Baju yang saya desain terinspirasi dari masyarakat Banyuwangi yang kini mengedepankan pembaruan terus menerus khususnya dalam dunia fashion yang sudah menganut prinsip kesetaraan gender," papar Priscilla, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu 28 Februari 2015.

'Etno' diambil dari bahasa latin yang diartikan Priscilla sebagai berbau etnik yang menggambarkan keanekaragaman masyarakat Banyuwangi yang sangat kenatal. Priscilla menilai saat ini kota byang berslogam Sunrise of Java tersebut telah mengadakan pergerakan wisata yang cukup pesat.

Menurutnya, masyarakat Banyuwangi tetap setia melestarikan budaya asli mereka walaupun banyak budaya lain yang masuk ke dalamnya.

Disetiap desain koleksinya, Priscilla terinspirasi dari keragaman wisata alam dan budaya kota Banyuwangi. "Yang saya lihat batik-batik khas Banyuwangi sangat coloful. Jadi rancangan saya kali ini lebih memodifikasi batik hingga bisa digunakan dalam acara kasual maupun formal," tambahnya.

Desainer asal Jakarta tersebut berkeyakinan bahwa batik Bayuwangi akan mendapat tempat di khalayak luas. Menurutnya, batik Banyuwangi itu dininali sebagai batik kontemporer yang sarat akan filosofi.

"Melalui Indonesia Fashion Week ini saya ingin menampilkan batik Banyuwangi yang punya keunikan tersendiri. Terbukti, respon publik fashion nasional cukup bagus," jelasnya.

Lebih lanjut Priscilla menjelaskan, batik Banyuwangi mendefinisikan sisi androgini atau kesetaraan gender yang telah digalakkan di Banyuwangi. Menurutnya, Setiap orang baik pria atau wanita memiliki pekerjaan yang sama rata.

Gajah Oling, Paras Gempal, Kangkung Setingkes, Ombak Alus, Tempeh, dan Manggisan merupakan motif batik Banyuwangi yang Priscilla tampilkan dalam IFW 2015.

Koleksi yang ditampilkannya pun didominasi oleh warna-warna cera dari motif batik Banyuwangi seperti pink, biru muda, ungu, oranye, kuning, dan hijau yang disulap menjadi berbagai macam busana. Salah satu di antaranya adalah gaun panjang, rok, blazer, hingga blus.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6624 seconds (0.1#10.140)