Louis Vuitton Memulai Produksi Baju Rumah Sakit di Ruang Pamernya
loading...
A
A
A
PARIS - Menyikapi kelangkaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis, rumah mode Louis Vuitton menyatakan, telah memulai produksi baju rumah sakit di ruang pamernya. APD itu sebentar lagi siap didistribusikan dan dipakai di rumah-rumah sakit di Kota Paris.
Saat ini baju sedang dipotong di pabrik di Paris dan akan dijahit oleh relawan Louis Vuitton yang bekerja dari rumah. Mulai 14 April lalu, pemotong pola yang dilengkapi dengan mesin otomatis telah membantu upaya sukarela tersebut.
"Kami bangga dapat membantu para profesional kesehatan dan menerapkan pengetahuan kami di Hopitaux de Paris untuk menciptakan baju bagi staf medis," kata CEO Louis Vuitton Michael Burke, seperti dilansir laman Hypebae.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perajin atelier kami yang secara sukarela berpartisipasi dalam tindakan sipil ini. Mereka bekerja sejak pagi untuk melengkapi petugas kesehatan di rumah sakit yang membutuhkan baju," lanjutnya.
Sebelumnya perusahaan induk Louis Vuitton, LVMH, telah berjanji bakal menggunakan pabrik parfumnya untuk memproduksi hand sanitizer guna mengurangi risiko kelangkaan produk tersebut di tengah pandemi COVID-19 di Prancis. Sepanjang masa krisis ini, penjualan hand sanitizer telah meningkat.
LVMH merilis pernyataan tentang komitmennya untuk membuat hand sanitizer. Semua fasilitas produksi parfum dan kosmetiknya juga bakal digunakan untuk menghasilkan gel hidroalkohol dalam jumlah besar.
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa hand sanitizer akan dikirim secara gratis ke otoritas kesehatan Prancis dan sebagai prioritas untuk rumah sakit Assistance Publique-Hopitaux de Paris.
Saat ini baju sedang dipotong di pabrik di Paris dan akan dijahit oleh relawan Louis Vuitton yang bekerja dari rumah. Mulai 14 April lalu, pemotong pola yang dilengkapi dengan mesin otomatis telah membantu upaya sukarela tersebut.
"Kami bangga dapat membantu para profesional kesehatan dan menerapkan pengetahuan kami di Hopitaux de Paris untuk menciptakan baju bagi staf medis," kata CEO Louis Vuitton Michael Burke, seperti dilansir laman Hypebae.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada perajin atelier kami yang secara sukarela berpartisipasi dalam tindakan sipil ini. Mereka bekerja sejak pagi untuk melengkapi petugas kesehatan di rumah sakit yang membutuhkan baju," lanjutnya.
Sebelumnya perusahaan induk Louis Vuitton, LVMH, telah berjanji bakal menggunakan pabrik parfumnya untuk memproduksi hand sanitizer guna mengurangi risiko kelangkaan produk tersebut di tengah pandemi COVID-19 di Prancis. Sepanjang masa krisis ini, penjualan hand sanitizer telah meningkat.
LVMH merilis pernyataan tentang komitmennya untuk membuat hand sanitizer. Semua fasilitas produksi parfum dan kosmetiknya juga bakal digunakan untuk menghasilkan gel hidroalkohol dalam jumlah besar.
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa hand sanitizer akan dikirim secara gratis ke otoritas kesehatan Prancis dan sebagai prioritas untuk rumah sakit Assistance Publique-Hopitaux de Paris.
(tsa)