Pemerintah Harus Antisipasi Covid-19 Jelang Nataru, Ini Saran Pakar Kesehatan

Selasa, 20 Desember 2022 - 17:36 WIB
loading...
Pemerintah Harus Antisipasi Covid-19 Jelang Nataru, Ini Saran Pakar Kesehatan
Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan saran untuk pemerintah, perlu adanya langkah antisipasi Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Foto/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan saran untuk pemerintah, perlu adanya langkah antisipasi melonjaknya kasus Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Terlebih kasus Covid-19 di Indonesia saat ini tengah mengalami kenaikan, dengan jumlah 6.710.406 kasus di Indonesia data per Senin (19/12/2022).

Lebih lanjut, ia menambahkan kalau melihat kondisi negara lain, seperti New York, menurutnya mulai kembali mengetatkan protokol kesehatan sampai testing Covid-19.

"Agar masyarakat mudah mengaksesnya. Kembali menurut anak saya, pemerintah kota New York membagikan test Covid-19 secara cuma-cuma ke setiap rumah tangga di kota itu," kata Prof Tjandra dalam keterangannya diterima MNC Portal, Selasa (20/12/2022).



Menurutnya, ada 3 langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Nataru.

Pertama, lakukan surveilan secara ketat. Kemudian yang kedua, fasilitas tes dan vaksinasi diperluas, dan ketiga, rumah sakit mulai sekarang sudah harus membuat simulasi, sehingga kalau ada peningkatan kasus bisa segera tertangani.

"Surveilans dilakukan sehingga kalau ada peningkatan kasus, dapat di deteksi awal dan dilakukan penanganan segera," ucap Prof Tjandra.

Sekadar informasi, sejauh ini jumlah kasus yang sembuh dari Covid-19 tercatat 3.240 orang. Sehingga, total sebanyak 6.522.744 orang, dan jumlah meninggal dunia bertambah 26 orang, sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 yang 160.424 orang meninggal akibat Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, saat ini Indonesia juga tengah dihadapkan sub varian baru Omicron bernama BN.1. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlahnya sudah 40 kasus teridentifikasi.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan gejala dari varian BN.1 sama dengan varian Omicron pada umumnya.

"Sama seperti pada umumnya varian omicron," ungkap dr Nadia.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1790 seconds (0.1#10.140)