Garnier Dorong Green Science Jadi Tren Masa Depan Dunia Kecantikan untuk Dukung Gaya Hidup Berkelanjutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Garnier menguatkan komitmennya dalam memajukan dunia kecantikan dengan mempertegas Green Science sebagai tren kecantikan masa depan.
Tren gaya hidup berkelanjutan di bidang kecantikan terus berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan beberapa tahun belakangan ini muncul tren atau fenomena ‘conscious beauty’ di mana konsumen memiliki kesadaran yang semakin tinggi untuk memilih produk yang telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan proses produksi, distribusi, sampai dengan pengelolaan limbah yang tidak merusak alam.
Komitmen ini ditegaskan kembali dalam sebuah event internasional yang diselenggarakan di Paris pada awal Desember lalu dalam tajuk “Greener Never Stops” bersama dengan Adrien Koskas, Presiden Garnier Global dan turut dihadiri oleh lebih dari 300 orang dari 30 negara, termasuk Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Garnier memaparkan serangkaian fakta dan progress untuk mengedukasi serta mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin bijak dalam memilih produk kecantikan yang tidak hanya berkualitas, namun tetap menjaga kelestarian bumi.
“Sejalan dengan komitmen Green Beauty, Garnier telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke hilir untuk memastikan keberlanjutan dari setiap lini produksi. Salah satu pengembangan kami adalah dengan mengedepankan Green Science dalam inovasi produk," kata Agung Panditanegara, Brand General Manager Garnier Indonesia, dalam keterangan resminya, Jumat (23/12/2022).
"Melalui Green Science, Garnier ingin memberikan konsumen sebuah pilihan bijak dengan menjawab dua kebutuhan secara sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang telah teruji secara klinis melalui penelitian sains dapat memberikan hasil yang maksimal ketika digunakan,” lanjutnya.
Hal ini didukung hasil survey dari IDN Research Institute dalam Indonesia Gen Z Report 2022 bahwa 66% Gen Z bersedia mengeluarkan dana lebih besar untuk produk-produk yang lebih berkelanjutan, 70% di antara mereka juga merasa bertanggung jawab terhadap permasalahan krisis iklim.
Green Science merupakan rangkaian kegiatan ilmiah lanjutan yang memungkinkan Garnier untuk mengembangkan dan menggunakan bahan dan formula yang bekerja maksimal namun juga ramah lingkungan. Green Science mencakup 3 bidang keahlian yakni budidaya, transformasi, dan formulasi.
Ada lima hal yang menjadi fokus utama Green Science yaitu menggunakan formula yang memiliki bahan aktif alami yang sudah berdasarkan penelitian, menggunakan formula kecantikan yang bio-based formula atau berasal dari mineral yang melimpah, menggunakan formula yang berbahan dasar vegan dan telah tersertifikasi Cruelty Free, menciptakan produk yang berkontribusi mengurangi penggunaan air untuk membilas maupun mengembangkan produk dengan formula yang lebih kering, serta meminimalisir kerusakan lingkungan dalam proses produksi.
Garnier sendiri telah menghadirkan 3 produk yang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia dan diformulasikan dengan Green Science, yaitu Garnier Bright Complete Anti-Acne Booster Serum, Garnier Bright Complete Booster Serum, dan Garnier Sakura Glow.
Selain itu, Garnier juga berupaya untuk menjawab kebutuhan konsumen dalam hal transparansi produk melalui Product Impact Labelling sehingga konsumen dapat mengetahui formula produk, bahan dasar kemasan, hingga dampak produk tersebut untuk lingkungan.
Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan plastik, Garnier bekerja sama dengan eRecycle untuk bertransformasi bersama konsumen guna memulai gaya hidup baru dengan mendaur ulang sampah plastik. Pada 2022, Garnier bersama konsumen telah berhasil mendaur ulang lebih dari 240 ton sampah anorganik dan tidak berakhir TPA.
“Green Science merupakan upaya lanjutan Garnier atas komitmen Green Beauty untuk menciptakan masa depan kecantikan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami ingin mendukung industri kecantikan agar lebih inklusif, dengan formula ramah lingkungan dan telah diuji melalui penelitian, tidak menggunakan bahan baku hewani atau cruelty free, mengurangi penggunaan virgin plastic dan kemasan dapat didaur ulang kembali, serta menggunakan energi terbarukan,” pungkas Agung.
Tren gaya hidup berkelanjutan di bidang kecantikan terus berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan beberapa tahun belakangan ini muncul tren atau fenomena ‘conscious beauty’ di mana konsumen memiliki kesadaran yang semakin tinggi untuk memilih produk yang telah menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan proses produksi, distribusi, sampai dengan pengelolaan limbah yang tidak merusak alam.
Komitmen ini ditegaskan kembali dalam sebuah event internasional yang diselenggarakan di Paris pada awal Desember lalu dalam tajuk “Greener Never Stops” bersama dengan Adrien Koskas, Presiden Garnier Global dan turut dihadiri oleh lebih dari 300 orang dari 30 negara, termasuk Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut Garnier memaparkan serangkaian fakta dan progress untuk mengedukasi serta mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin bijak dalam memilih produk kecantikan yang tidak hanya berkualitas, namun tetap menjaga kelestarian bumi.
“Sejalan dengan komitmen Green Beauty, Garnier telah melakukan transformasi bisnis dari hulu ke hilir untuk memastikan keberlanjutan dari setiap lini produksi. Salah satu pengembangan kami adalah dengan mengedepankan Green Science dalam inovasi produk," kata Agung Panditanegara, Brand General Manager Garnier Indonesia, dalam keterangan resminya, Jumat (23/12/2022).
"Melalui Green Science, Garnier ingin memberikan konsumen sebuah pilihan bijak dengan menjawab dua kebutuhan secara sekaligus, yaitu menghadirkan produk kecantikan yang ramah lingkungan dengan meminimalkan dampak bagi lingkungan tetapi juga memiliki bahan dan formula alami yang telah teruji secara klinis melalui penelitian sains dapat memberikan hasil yang maksimal ketika digunakan,” lanjutnya.
Hal ini didukung hasil survey dari IDN Research Institute dalam Indonesia Gen Z Report 2022 bahwa 66% Gen Z bersedia mengeluarkan dana lebih besar untuk produk-produk yang lebih berkelanjutan, 70% di antara mereka juga merasa bertanggung jawab terhadap permasalahan krisis iklim.
Green Science merupakan rangkaian kegiatan ilmiah lanjutan yang memungkinkan Garnier untuk mengembangkan dan menggunakan bahan dan formula yang bekerja maksimal namun juga ramah lingkungan. Green Science mencakup 3 bidang keahlian yakni budidaya, transformasi, dan formulasi.
Ada lima hal yang menjadi fokus utama Green Science yaitu menggunakan formula yang memiliki bahan aktif alami yang sudah berdasarkan penelitian, menggunakan formula kecantikan yang bio-based formula atau berasal dari mineral yang melimpah, menggunakan formula yang berbahan dasar vegan dan telah tersertifikasi Cruelty Free, menciptakan produk yang berkontribusi mengurangi penggunaan air untuk membilas maupun mengembangkan produk dengan formula yang lebih kering, serta meminimalisir kerusakan lingkungan dalam proses produksi.
Garnier sendiri telah menghadirkan 3 produk yang sesuai kebutuhan konsumen Indonesia dan diformulasikan dengan Green Science, yaitu Garnier Bright Complete Anti-Acne Booster Serum, Garnier Bright Complete Booster Serum, dan Garnier Sakura Glow.
Selain itu, Garnier juga berupaya untuk menjawab kebutuhan konsumen dalam hal transparansi produk melalui Product Impact Labelling sehingga konsumen dapat mengetahui formula produk, bahan dasar kemasan, hingga dampak produk tersebut untuk lingkungan.
Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan plastik, Garnier bekerja sama dengan eRecycle untuk bertransformasi bersama konsumen guna memulai gaya hidup baru dengan mendaur ulang sampah plastik. Pada 2022, Garnier bersama konsumen telah berhasil mendaur ulang lebih dari 240 ton sampah anorganik dan tidak berakhir TPA.
“Green Science merupakan upaya lanjutan Garnier atas komitmen Green Beauty untuk menciptakan masa depan kecantikan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kami ingin mendukung industri kecantikan agar lebih inklusif, dengan formula ramah lingkungan dan telah diuji melalui penelitian, tidak menggunakan bahan baku hewani atau cruelty free, mengurangi penggunaan virgin plastic dan kemasan dapat didaur ulang kembali, serta menggunakan energi terbarukan,” pungkas Agung.
(tsa)