Covid-19 di Jepang Mengganas, Bayi dan Anak Sehat Meninggal karena Omicron

Senin, 26 Desember 2022 - 20:24 WIB
loading...
Covid-19 di Jepang Mengganas,...
Covid-19 di Jepang mengganas. Bayi dan anak yang sehat meninggal setelah terinfeksi Omicron. Setengah dari yang meninggal tidak memiliki kondisi mendasarinya. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Covid-19 di Jepang mengganas. Di mana bayi dan anak-anak yang sehat meninggal dunia setelah terinfeksi Omicron . Sebuah survei menunjukkan bahwa sekitar setengah dari bayi dan anak yang meninggal akibat Covid-19 tidak memiliki kondisi yang mendasarinya.

Hanya tiga pasien Covid-19 di bawah usia 20 tahun yang meninggal pada akhir tahun lalu, sebelum penyebaran varian Omicron. Temuan ini berdasarkan National Institute of Infectious Diseases dan sumber lainnya.

Dilansir dari Japan Times, Senin (26/12/2022) namun angka tersebut naik menjadi 41 dalam delapan bulan pertama tahun ini. Hal tersebut sejalan dengan lonjakan kasus Covid-19 di tengah gelombang infeksi Omicron.

Sebuah analisis terhadap 29 dari 41 kematian menunjukkan bahwa 14 kasus memiliki gangguan sistem saraf pusat, penyakit jantung bawaan atau kondisi lain. Sedangkan 15 sisanya tidak memiliki kondisi yang mendasarinya.



Dari 15 orang, empat berusia kurang dari 12 bulan, dua berusia antara 1 dan 4 tahun, dan sembilan berusia 5 tahun atau lebih. Banyak yang datang ke rumah sakit dengan gejala demam atau gangguan kesadaran.

Lebih dari 60 persen dari bayi dan anak tersebut meninggal dalam waktu seminggu setelah mengelami gejala Covid-19. Kasus Covid-19 baru di antara orang di bawah usia 20 tahun telah meningkat sejak akhir Oktober.

Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, kasus Covid-19 baru pada usia di bawah 20 tahun mencapai sekitar 257 ribu dalam periode satu minggu atau hampir 30 persen dari keseluruhan infeksi.

Tomohiro Katsuta, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas St. Marianna di Kawasaki, Prefektur Kanagawa, mengatakan bahwa vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah anak-anak terinfeksi Covid-19.



"Orang tua harus mendapatkan informasi yang akurat tentang kemanjuran vaksin dan efek samping untuk memutuskan apakah akan memvaksinasi anak mereka, daripada mengesampingkan opsi itu karena mereka khawatir tentang vaksinasi," kata Katsuta.

Dia juga mengimbau para orang tua agar anak-anak mereka libur dari taman kanak-kanak atau sekolah jika mereka merasa tidak enak badan.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2231 seconds (0.1#10.140)