8 Gejala Penyakit Akibat Amuba Pemakan Otak yang Tewaskan 1 Orang di Korsel

Kamis, 29 Desember 2022 - 10:37 WIB
loading...
8 Gejala Penyakit Akibat Amuba Pemakan Otak yang Tewaskan 1 Orang di Korsel
Seorang warga Korea Selatan berusia 50 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi amuba pemakan otak atau naegleria fowleri. Foto Ilustrasi/The Economic Times
A A A
JAKARTA - Seorang warga Korea Selatan berusia 50 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi amuba pemakan otak atau naegleria fowleri. Apa gejala yang dialami sebelum tubuhnya melemah dan tewas?

Menurut laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), pria tua itu tinggal di Thailand selama 4 bulan sebelum kembali ke Korea Selatan pada 10 Desember 2022. Dia dinyatakan meninggal pada 21 Desember.



Berdasarkan laporan pria tersebut, dia mengalami beberapa gejala sebelum akhirnya tubuhnya melemah dan tewas. Gejala yang dialami sebelum meninggal dunia antara lain:

1. Sakit kepala

2. Muntah

3. Leher kaku

4. Bicara cadel

Laman Times of India menjelaskan, mengacu pada CDC Amerika Serikat, gejala terinfeksi amuba pemakan otak ini biasanya mulai terlihat dalam 1-12 hari setelah orang tersebut terinfeksi.



"Selain 4 gejala tersebut, gejala lainnya adalah mual dan demam. Tahap berikutnya bisa diikuti kejang, halusinasi, bahkan koma," ungkap laporan tersebut, dikutip Kamis (29/12/2022).

Setelah infeksi terjadi, amuba bekerja dengan sangat cepat merusak otak. Pada beberapa kasus, kematian terjadi rata-rata dalam waktu sekitar 5 hari saja.

"Dari 154 kasus di AS (1962-2021) hanya empat orang yang selamat, sisanya meninggal dunia," lapor CDC.

Sakit Kepala Luar Biasa

Satu kasus selamat terjadi pada pria bernama Sebastian Deleon. Dia bercerita kalau sakit kepala yang terjadi sangat berbeda. Rasanya luar biasa sakit.

"Sakit kepalanya berbeda. Rasanya lebih seperti ada batu halus di atas kepala saya dan seseorang menekannya kuat ke bawah," papar Deleon pada Click Orlando.

"Saya juga merasa seperti sedang berada di roller coaster yang terus berputar. Saking pusingnya, saya harus pakai kacamata hitam sekali pun matahari tidak keluar," tambahnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2097 seconds (0.1#10.140)