Studi: Orang Dewasa Akan Lebih Stres di 2023, Ini 6 Penyebabnya

Selasa, 03 Januari 2023 - 10:01 WIB
loading...
Studi: Orang Dewasa Akan Lebih Stres di 2023, Ini 6 Penyebabnya
Satu survei yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa orang dewasa bakal lebih stres di 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Foto Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Satu survei yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa orang dewasa bakal lebih stres di 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, orang dewasa mengaku lebih bersedia mengambil langkah-langkah profesional untuk mengatasi stres yang dialami.

Jajak pendapat ini dilakukan oleh Health Minds dari American Psychiatric Association (APA) yang menyurvei lebih dari 2.200 orang dewasa AS pada 7 dan 8 Desember 2022. Hasilnya dibandingkan dengan jajak pendapat serupa yang sudah dilakukan pada Desember 2021.

Hasil itu menunjukkan bahwa sekitar 26 persen responden melaporkan kalau mereka memperkirakan akan mengalami lebih banyak stres di 2023, naik dari 20 persen di tahun sebelumnya.



"Dan sekitar 37% orang dewasa menilai kesehatan mental mereka cukup atau buruk bulan ini (Desember), naik dari 31% tahun lalu," ungkap laporan survei yang diterbitkan di NBC News, dikutip Selasa (3/1/2023).

Survei ini juga mencatat bahwa akan ada lebih banyak orang dewasa yang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan mental mereka, misalnya dengan membuat jurnal atau pergi ke terapi.

"Pesan intinya sangat positif, bahwa semakin banyak orang dewasa yang mau membicarakan soal kesehatan mental mereka," kata Presiden APA Dr. Rebecca Brendel.

Lantas, apa yang membuat orang dewasa berpikir bahwa mereka bakal lebih stres di tahun 2023?

1. Keuangan pribadi.

2. Ketidakpastian.

3. Kesehatan fisik.



4. Kesehatan mental.

5. Hubungan dengan keluarga dan teman.

6. Keamanan kerja.

Secara garis besar, Lindsey McKernan, seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, menyatakan bahwa 'kelelahan kolektif' akibat pandemi menjadi faktor dasarnya.

"Virus Covid-19, ketidakpastian geopolitik, dan ketakutan yang terus berlanjut tentang resesi membuat orang lebih stres," kata Prof Mckernan.

"Karena pikiran tersebut, tubuh menjadi lelah dan karena kelelahan tubuh menjadi lebih rentan stres," tambahnya.

National Alliance on Mental Illness menerangkan bahwa tanda umum seseorang stres itu antara lain sulit tidur, perubahan nafsu makan, perubahan suasana hati, dan sulit berkonsentrasi.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2121 seconds (0.1#10.140)