7 Dampak Selingkuh bagi Kesehatan, Nyeri Kepala Kronis hingga Gangguan Jantung
loading...
A
A
A
Jika jatuh cinta memiliki keterkaitan dengan pelepasan hormon dopamin yang dapat memicu perasaan euforia, sehingga dapat menimbulkan adiksi, hal ini berbanding terbalik dengan orang yang mengalami perselingkuhan.
Saat seseorang merasakan sakit hati akibat perselingkuhan, hal ini dapat memicu perubahan pada jalur pelepasan bahan kimia pada otak yang mirip dengan gejala sakau pada pengguna narkoba.
3. Nyeri Kepala Kronis
Perselingkuhan juga bisa memicu sakit kepala berkepanjangan. Hal ini didukung riset yang dimuat Annual Review of Psychology, yang menemukan bahwa hampir 50 persen responden yang stres dan sakit hati akibat perselingkuhan sering mengalami nyeri kepala kronis. Bahkan, stres berkepanjangan juga bisa memicu depresi dan memengaruhi fungsi jantung.
4. Gangguan Jantung
Perselingkuhan juga akan memicu terjadinya tekanan psikologis yang berat yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, aritmia (gangguan irama jantung), kardiomiopati (lemah jantung), hingga kematian mendadak. Lansia maupun orang dengan riwayat penyakit jantung yang mengalami perselingkuhan juga memiliki risiko semakin besar.
5. Infeksi Menular Seksual
Tak bisa dimungkiri, perselingkuhan menjadikan pelaku atau korbannya sangat rentan terkena risiko penularan penyakit kelamin. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan orang yang memiliki hubungan monogami (hanya memiliki satu pasangan) dan punya banyak pasangan seksual memiliki risiko yang sama terkena infeksi menular seksual. Pasalnya, perselingkuhan yang dilakukan penganut monogami sering kali tidak diketahui oleh pasangannya.
6. Gangguan Psikis
Orang yang mengalami perselingkuhan umumnya juga akan mengalami gejala yang mirip dengan stres pasca-trauma atau PTSD.
Saat seseorang merasakan sakit hati akibat perselingkuhan, hal ini dapat memicu perubahan pada jalur pelepasan bahan kimia pada otak yang mirip dengan gejala sakau pada pengguna narkoba.
3. Nyeri Kepala Kronis
Perselingkuhan juga bisa memicu sakit kepala berkepanjangan. Hal ini didukung riset yang dimuat Annual Review of Psychology, yang menemukan bahwa hampir 50 persen responden yang stres dan sakit hati akibat perselingkuhan sering mengalami nyeri kepala kronis. Bahkan, stres berkepanjangan juga bisa memicu depresi dan memengaruhi fungsi jantung.
4. Gangguan Jantung
Perselingkuhan juga akan memicu terjadinya tekanan psikologis yang berat yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, aritmia (gangguan irama jantung), kardiomiopati (lemah jantung), hingga kematian mendadak. Lansia maupun orang dengan riwayat penyakit jantung yang mengalami perselingkuhan juga memiliki risiko semakin besar.
5. Infeksi Menular Seksual
Tak bisa dimungkiri, perselingkuhan menjadikan pelaku atau korbannya sangat rentan terkena risiko penularan penyakit kelamin. Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan orang yang memiliki hubungan monogami (hanya memiliki satu pasangan) dan punya banyak pasangan seksual memiliki risiko yang sama terkena infeksi menular seksual. Pasalnya, perselingkuhan yang dilakukan penganut monogami sering kali tidak diketahui oleh pasangannya.
6. Gangguan Psikis
Orang yang mengalami perselingkuhan umumnya juga akan mengalami gejala yang mirip dengan stres pasca-trauma atau PTSD.