Inilah 5 Fakta Film Noah, Salah Satu Film yang Dilarang Tayang di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Film Noah yang dilarang tayang di Indonesia ini mengangkat kisah Nabi Nuh. Terdapat beberapa hal yang membuat film ini menuai banyak kontroversi .
Film besutan Darren Aronofsky yang rilis tahun 2014 ini mengangkat kisah legendaris tentang terpilihnya seorang pria untuk melakukan misi penyelamatan dari bencana banjir besar yang hendak muncul.
Meskipun dibintangi oleh aktor dan artis populer macam Russell Crowe, Emma Watson, dan Jennifer Connelly, tak lantas membuat film ini bebas dari kritik.
Baca juga : 5 Film Dilarang Tayang karena Sensitif, yang Terakhir Kisahkan Pembantaian Simpatisan PKI
Berikut lima fakta tentang film Noah yang dilarang tayang di Indonesia :
1. Menggambarkan sosok Nabi pemabuk
Satu hal yang paling disoroti dalam film yang mengangkat kisah Nabi Nuh adalah penggambaran sosok Nabi pemabuk. Selain itu Noah juga digambarkan sebagai seseorang yang hendak membunuh cucunya sendiri.
Dua hal tersebut tentulah jauh dari representasi seorang nabi dari berbagai agama. Meskipun dalam film kerap menghadirkan fantasi dari sutradara, namun peran Darren Aronofsky yang membuat karakter terlalu melenceng dari pandangan agama ini sudah pasti tidak dapat ditolerir oleh berbagai pihak.
Selain itu dalam ajaran Islam sendiri penggambaran seorang Nabi merupakan hal tabu. Hal inilah yang membuatnya menjadi film yang dilarang tayang.
2. Dilarang tayang di beberapa negara mayoritas Islam
Selain menjadi film yang dilarang tayang di Indonesia, Noah juga dilarang peredarannya oleh beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Melansir dari BBC, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain termasuk di antara negara-negara Timur Tengah yang melarang film epik Hollywood Nuh karena melanggar tabu Islam untuk menggambarkan seorang nabi.
Pelarangan tayang di beberapa negara ini disebabkan karena adanya adegan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan Alkitab.
Baca juga : Film Barat yang Dilarang Tayang di Indonesia
3. Dikecam oleh Umat Kristen
Tidak hanya umat Islam saja yang merasa penggambaran Nabi Nuh dalam film Noah ini terlalu dibuat buat. Umat Kristen juga menganggap demikian.
Menurut dailymail.co.uk, orang orang Kristen Amerika yang taat juga merasa kesal dengan keberadaan film Noah tersebut. Mereka mengklaim bahwa sutradara Darren Aronofsky membuatnya "terlalu dark".
4. Mendapat ulasan yang buruk
Film yang telah menghabiskan budget USD 125 juta ini harus menerima rating yang buruk dari situs IMDb yakni hanya sebesar 5,8/10 berdasar 253 ulasan.
Situs Rotten Tomatoes juga turut memberi review negatif pada film ini dengan skor sebesar 41 % saja dari 262 ulasan.
5. Terdapat pihak yang membela film Noah
Terlepas dari banyaknya kritik dan review buruk yang diperuntukkan untuk film ini, terdapat pula beberapa pihak yang turut mendukung film ini.
Karena banyaknya kritik yang dilontarkan, Paramount Pictures sebagai rumah produksi telah bekerjasama dengan organisasi keagamaan seperti American Bible Society Setelah menonton film tersebut demi mengangkat kembali reputasi film.
Dilansir dari USA Today, Bahkan mantan duta besar untuk Vatikan Raymond Flynn dan Samuel Rodriguez, presiden Konferensi Kepemimpinan Kristen Hispanik Nasional, juga telah menonton film tersebut dan memuji kemungkinan adanya pendidikan yang dihadirkannya.
Film besutan Darren Aronofsky yang rilis tahun 2014 ini mengangkat kisah legendaris tentang terpilihnya seorang pria untuk melakukan misi penyelamatan dari bencana banjir besar yang hendak muncul.
Meskipun dibintangi oleh aktor dan artis populer macam Russell Crowe, Emma Watson, dan Jennifer Connelly, tak lantas membuat film ini bebas dari kritik.
Baca juga : 5 Film Dilarang Tayang karena Sensitif, yang Terakhir Kisahkan Pembantaian Simpatisan PKI
Berikut lima fakta tentang film Noah yang dilarang tayang di Indonesia :
1. Menggambarkan sosok Nabi pemabuk
Satu hal yang paling disoroti dalam film yang mengangkat kisah Nabi Nuh adalah penggambaran sosok Nabi pemabuk. Selain itu Noah juga digambarkan sebagai seseorang yang hendak membunuh cucunya sendiri.
Dua hal tersebut tentulah jauh dari representasi seorang nabi dari berbagai agama. Meskipun dalam film kerap menghadirkan fantasi dari sutradara, namun peran Darren Aronofsky yang membuat karakter terlalu melenceng dari pandangan agama ini sudah pasti tidak dapat ditolerir oleh berbagai pihak.
Selain itu dalam ajaran Islam sendiri penggambaran seorang Nabi merupakan hal tabu. Hal inilah yang membuatnya menjadi film yang dilarang tayang.
2. Dilarang tayang di beberapa negara mayoritas Islam
Selain menjadi film yang dilarang tayang di Indonesia, Noah juga dilarang peredarannya oleh beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara.
Melansir dari BBC, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain termasuk di antara negara-negara Timur Tengah yang melarang film epik Hollywood Nuh karena melanggar tabu Islam untuk menggambarkan seorang nabi.
Pelarangan tayang di beberapa negara ini disebabkan karena adanya adegan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan Alkitab.
Baca juga : Film Barat yang Dilarang Tayang di Indonesia
3. Dikecam oleh Umat Kristen
Tidak hanya umat Islam saja yang merasa penggambaran Nabi Nuh dalam film Noah ini terlalu dibuat buat. Umat Kristen juga menganggap demikian.
Menurut dailymail.co.uk, orang orang Kristen Amerika yang taat juga merasa kesal dengan keberadaan film Noah tersebut. Mereka mengklaim bahwa sutradara Darren Aronofsky membuatnya "terlalu dark".
4. Mendapat ulasan yang buruk
Film yang telah menghabiskan budget USD 125 juta ini harus menerima rating yang buruk dari situs IMDb yakni hanya sebesar 5,8/10 berdasar 253 ulasan.
Situs Rotten Tomatoes juga turut memberi review negatif pada film ini dengan skor sebesar 41 % saja dari 262 ulasan.
5. Terdapat pihak yang membela film Noah
Terlepas dari banyaknya kritik dan review buruk yang diperuntukkan untuk film ini, terdapat pula beberapa pihak yang turut mendukung film ini.
Karena banyaknya kritik yang dilontarkan, Paramount Pictures sebagai rumah produksi telah bekerjasama dengan organisasi keagamaan seperti American Bible Society Setelah menonton film tersebut demi mengangkat kembali reputasi film.
Dilansir dari USA Today, Bahkan mantan duta besar untuk Vatikan Raymond Flynn dan Samuel Rodriguez, presiden Konferensi Kepemimpinan Kristen Hispanik Nasional, juga telah menonton film tersebut dan memuji kemungkinan adanya pendidikan yang dihadirkannya.
(bim)