Kuliner Korean Beef Premium Kini Bisa Dijumpai di Indonesia

Rabu, 18 Januari 2023 - 06:56 WIB
loading...
Kuliner Korean Beef Premium Kini Bisa Dijumpai di Indonesia
Banyak masyarakat Indonesia yang menggemari berbagai hal tentang Korea Selatan, termasuk juga kuliner asal Negeri Ginseng tersebut. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Banyak masyarakat Indonesia yang menggemari berbagai hal tentang Korea Selatan . Bukan hanya musik k-pop maupun drama korea, tetapi juga kuliner asal Negeri Ginseng tersebut.

Kini, sangat mudah dijumpai beragam kuliner maupun restoran ala Korea, salah satunya Woodaum. Sukses dengan sajian daging sapi premium di Korea, Woodaum+82 pun hadir di Indonesia dengan nama Woodaum+62.

Dengan konsep restoran yang private dan nyaman, Woodaum+62 hadir di The Grand Mansion Menteng, Jakarta Pusat. Sajian Woodaum+62 pun tidak jauh berbeda dengan yang di Korea.

Baca juga: 4 Rekomendasi Rumah Makan Khas di Palembang, Semuanya Pernah Dikunjungi Jokowi

"Penginnya orang Indonesia merasakan rasa makanan Korea dengan rasa asli walaupun di Indonesia," ungkap salah satu pemilik, Byoung Il Oh dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Dalam peresmian beberapa waktu lalu, sejumlah tamu penting pun berkesempatan menjajal suasana Korean find dining dengan sajian beef premium yang dimasak langsung oleh chef andalan Woodaum, Byun Jong Kyu.

Adapun menu hidangan kuliner ala Korea yang disuguhkan antara lain ramdong with striploin, spicy Korean BBQ chicken & beer, scallion pancake with seafood & makgeolli dan pan-fried battered beef & glass noodles with vegetable & beef sirloin bulgogi.

Byun Jong Kyu mengatakan, makanan adalah simbol dan kode budaya yang penting bagi negara lain termasuk Indonesia. Makanan Korea muncul di era barugastrin.

"Saya menemukan representasi budaya masing-masing hidangan juga menjadi penting. Saya menafsirkan ulang estetika makanan Korea," ujar Byun Jong Kyu.

Baca juga: Resep Lapis Legit, Sajian Wajib saat Imlek yang Melambangkan Kemakmuran

"Contoh representatif termasuk makanan yang menunjukkan estetika pencampuran, makanan fermentasi yang menunjukkan estetika penantian, makanan itu menunjukkan pertimbangan, makanan yang menunjukkan keindahan warna, dan makanan yang menunjukkan rasa," tuturnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)