Serial Razia Sultan Dinilai Relevan dengan Sejarah
A
A
A
JAKARTA - Setelah sukses dengan film seri Omar di tahun lalu, kini MNCTV kembali menghadirkan kisah inspiratif lainnya dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan. Kisah inspiratif ini bertajuk Razia Sultan yang kental akan unsur historis dan agama Islam.
Untuk lebih memperkenalkan serial ini kepada pemirsa dan masyarakat, MNCTV menggelar acara diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (21/5/2015). Dalam diskusi itu, hadir pula ahli kebudayaan dan sejarah Islam Prof. Dr. Abdul Hadi, WM.
Pada kesempatan itu, Abdul menyebut, serial Razia Sultan relevan dengan sejarah India. “Film ini menurut saya relevan. Kalau kita lihat sejarah di kita nyambung dengan sejarah di India. Pemahaman kita kan sama, 'jangan sampai pemerintahan dikuasai oleh wanita. Karena katanya wanita itu memimpin dengan emosi, atau wanita biasanya bersembunyi di balik tirai'. Tapi sekarang kan sudah tidak begitu,” papar Abdul.
Razia Sultan adalah film seri Bollywood yang mengisahkan tentang sebuah perjuangan dan kepemimpinan dari sultan wanita bernama Razia al-Din yang lahir pada tahun 1205. Razia adalah perempuan pertama yang menjadi penguasa dalam sejarah Islam di Turki dan India. Razia menggantikan ayahnya, Shamsuddin Iltutmish.
Meski awalnya sempat menuai banyak pertentangan. Tapi, Razia dapat membuktikan bahwa dia adalah seorang pemimpin wanita yang dapat dipercaya oleh para bangsawan, tentara, dan rakyat.
"Alasan kami, pertama dengan basic cerita India dan latar belakang pemirsa MNCTV yang memang suka film India, juga dari segi culture dan kekeluargaan India yang nggak jauh berbeda dengan kita. Jadi masuklah dalam kategori. Selain itu juga bertepatan dengan momentum bulan Ramadan. Film ini mengandung semangat Islami, ada sentuhan agamanya. Jadi rasanya pas untuk kita kaitkan dengan spirit Ramadhan," ujar Acquisition Dep. Head MNCTV Nurbaity Dja’afar.
Razia Sultan akan tayang selama bulan Ramadan mulai dari tanggal 8 Juni 2015 setiap pukul 20.00 WIB hanya di MNCTV. Serial ini juga masih tayang di India dan mendapatkan rating tinggi di sana.
Untuk lebih memperkenalkan serial ini kepada pemirsa dan masyarakat, MNCTV menggelar acara diskusi di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (21/5/2015). Dalam diskusi itu, hadir pula ahli kebudayaan dan sejarah Islam Prof. Dr. Abdul Hadi, WM.
Pada kesempatan itu, Abdul menyebut, serial Razia Sultan relevan dengan sejarah India. “Film ini menurut saya relevan. Kalau kita lihat sejarah di kita nyambung dengan sejarah di India. Pemahaman kita kan sama, 'jangan sampai pemerintahan dikuasai oleh wanita. Karena katanya wanita itu memimpin dengan emosi, atau wanita biasanya bersembunyi di balik tirai'. Tapi sekarang kan sudah tidak begitu,” papar Abdul.
Razia Sultan adalah film seri Bollywood yang mengisahkan tentang sebuah perjuangan dan kepemimpinan dari sultan wanita bernama Razia al-Din yang lahir pada tahun 1205. Razia adalah perempuan pertama yang menjadi penguasa dalam sejarah Islam di Turki dan India. Razia menggantikan ayahnya, Shamsuddin Iltutmish.
Meski awalnya sempat menuai banyak pertentangan. Tapi, Razia dapat membuktikan bahwa dia adalah seorang pemimpin wanita yang dapat dipercaya oleh para bangsawan, tentara, dan rakyat.
"Alasan kami, pertama dengan basic cerita India dan latar belakang pemirsa MNCTV yang memang suka film India, juga dari segi culture dan kekeluargaan India yang nggak jauh berbeda dengan kita. Jadi masuklah dalam kategori. Selain itu juga bertepatan dengan momentum bulan Ramadan. Film ini mengandung semangat Islami, ada sentuhan agamanya. Jadi rasanya pas untuk kita kaitkan dengan spirit Ramadhan," ujar Acquisition Dep. Head MNCTV Nurbaity Dja’afar.
Razia Sultan akan tayang selama bulan Ramadan mulai dari tanggal 8 Juni 2015 setiap pukul 20.00 WIB hanya di MNCTV. Serial ini juga masih tayang di India dan mendapatkan rating tinggi di sana.
(alv)