The Kingdom of Cambodia

Jum'at, 22 Mei 2015 - 07:58 WIB
The Kingdom of Cambodia
The Kingdom of Cambodia
A A A
Royal Palace di Kota Phnom Penh, Kamboja. Disini Di sini para wisatawan dapat melihat istana raja Kamboja yang megah dan juga keindahan arsitektur Khmer.

PETUGAShotel dengan ramah menyambut saya ketika sampai di depan lobi. Hotel butik di tengah kota Phnom Penh selalu menjadi pilihan saya setiap kali pergi ke Kamboja. Selain suasananya yang tidak begitu ramai, juga dilengkapi dengan fasilitas kolam renang dan restauran khas suasana Asia Tenggara.

Akhir tahun lalu saya sempat pergi ke kota Phnom Penh di Kamboja. Ini bukan kali pertamanya saya pergi ke kota berpenduduk 2,2 juta jiwa dari total sekitar 17 juta jumlah penduduk Kamboja. Negera dengan julukan the Pearl of Asia ini telah banyak membuat saya jatuh cinta.

Salah satu hal yang membuat saya suka pergi ke sini karena masyarakatnya yang ramah, sederhana, dan kondisi negaranya yang sedang berkembang. Tidak perlu waktu berhari-hari untuk menjelajahi kota ini karena luas wilayahnya yang tidak terlalu besar. Walaupun ada banyak angkutan umum di sini, saya menyarankan untuk menggunakan Tuk Tuk atau becak motor.

Pengemudi Tuk Tuk kebanyakan bisa berbahasa Inggris dan tahu tempattempat yang menarik. Biayanya juga relatif lebih murah dibandingkan jika Anda naik taksi. Tuk Tuk terdapat dimana-mana dan Anda juga tidak perlu khawatir dengan keamanan. Walaupun demikian Anda masih harus tetap waspada tetapi janganlah berlebihan.

Cukup menginformasikan kepada petugas hotel ke mana Anda akan pergi dan kapan Anda akan kembali. Hotel di Kamboja juga relatif aman karena kebanyakan dari mereka tidak mengizinkan orang luar masuk ke kamar. Peraturan di hotel sangat ketat. Ada banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi disini seperti Royal Palace, Silver Pagoda, WatPhnom, dan juga Killingfield.

Hanya saja wisatawan biasanya pergi ke kota Phnom Penh dengan berkunjung ke RoyalPalace. Disini para wisatawan dapat melihat istana raja Kamboja yang megah dan juga keindahan arsitektur Khmer. Lokasi Royal Palace yang tepat berada di jantung kota juga sangat mudah dijangkau dengan apa saja.

Royal Palace Cambodia

Terletak di tengah kota Phnom Penh, Royal Palace adalah tempat yang wajib Anda kunjungi selama pergi ke kota Phnom Penh. Jantung kehidupan masyarakat Kamboja dapat Anda rasakan mulai jam lima pagi di depan Royal Palace. Anda akan bertemu banyak sekali penduduk lokal yang datang ke pagoda-pagoda kecil dan juga biksu Budha di depan Royal Palace untuk bersembahyang.

Sebagian besar penduduk Kamboja beragama Budha. Sesudah berdoa, mereka biasanya kemudian melanjutkan kegiatannya dengan berjalan kaki atau berolahraga di depan Royal Palace. Terdapat padang rumput yang lumayan besar atau di sepanjang jalan di daerah River View di tepi sungai Mekong. Sungai ini adalah sungai terbesar di sini dan juga menjadi tempat wisata yang bisa dikunjungi.

Biasanya mereka akan melakukan kegiatan tersebut sampai matahari terbit sekitar jam tujuh pagi. Sesudah menikmati suasana pagi saya pun kembali ke hotel untuk menikmati makan pagi sebelum kembali ke Royal Palace lagi. Banyak hotel di Kamboja menawarkan menu makanan Indonesia seperti Rendang dan Nasi Goreng karena banyaknya pelancong dari Indonesia.

Royal Palace buka setiap hari; pagi dan sore dari jam 07:30 – 11:00 dan 14:00 – 17:00. Tepat jam sembilan saya sudah kembali lagi ke Royal Palace untuk menjelajahi salah satu tempat bersejarah dan terindah di kota Phnom Penh. Banyak sekali turis yang sedang mengantri di depan pintu masuk ketika saya sampai di Royal Palace. Beberapa orang juga menawarkan kepada mereka beberapa paket wisata baik di kota Phnom Penh maupun di tempat lain di Kamboja.

Mereka biasanya sedikit pushy tetapi Anda bisa menolaknya dengan baik. Setiap kali ke kota ini saya dikira orang Kamboja jadi mereka tidak pernah menawarkan hal tersebut kepada saya. Dengan membayar uang masuk dan kamera sebesar USD5 saya pun bersiap untuk mulai mengelilingi Royal Palace.

Mata uang yang dipakai di negara ini adalah Ril, tetapi di sebagian besar tempat masih menerima dolar. Bahkan kalau saya perhatikan mereka lebih suka menerima dolar. Satu dolar berkisar antara 4.000 Ril. Saya sendiri tidak pernah menukar dolar ke Ril karena jika kita punya uang sisa akan sulit untuk menukarnya kembali. Layaknya sebuah istana, bangunan Royal Palace yang dibangun pada akhir abad ke-18 berdiri megah dikelilingi oleh taman hijau yang tidak saja indah tetapi juga membuat suasana yang sedikit panas menjadi lebih dingin.

Bangunan Royal Palace menempati area seluas kurang lebih 17 hektar dan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu tempat kediaman raja dan juga beberapa istana. Hanya saja saat ini kediaman dan taman raja tidak dapat dikunjungi. Saya pun kemudian pergi ke Throne Hall. Tempat ini adalah tempat kantor para pegawai raja. Saat ini Throne Hall masih digunakan baik untuk acara pernikahan, kegiatan keagamaan, maupun untuk menyamu tamu-tamu kerajaan. Bangunan yang berada tepat di tengah-tengah komplek Royal Palace kelihatan besar dan juga kokok.

Bangunan di Royal Palace juga sempat mengalami beberapa renovasi karena kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca dan umur bangunan. Sesudah puas menjelajahi Throne Hall, saya kemudian pergi ke Silver Pagoda yang terletak di bagian selatan komplek Royal Palace. Warna peraknya nampak menonjol di tengah warna emas Royal Palace. Di bagian utama dari Silver Palace terdapat banyak sekali warisan bernilai tinggi seperti emas dan juga patung-patung Budha.

Salah satu yang terkenal adalah Emerald Buddha yang dilapisi lebih dari 9,000 permata. Sedangkan lantai dari komplek ini adalah marmer yang berasal dari Italia. Sungguh menakjubkan melihatnya. Jika Anda tertarik, waktu terbaik ke Kamboja adalah bulan April hingga Juni karena cuaca saat itu tidak terlalu panas. Jadi, mari mampir ke Kamboja.

Ony Jamhari
Kontributor Koran Sindo
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3898 seconds (0.1#10.140)