Kebaya Nusantara

Minggu, 24 Mei 2015 - 10:06 WIB
Kebaya Nusantara
Kebaya Nusantara
A A A
PENAMPILAN rancangan kebaya dari AdjieNotonegoro dan Marga Alam tampil memikat dalam pergelaran busana bertajuk “Kebaya Nusantara” yang menjadi pembuka ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF ) 2015 .

Selain itu, muncul juga dengan apik koleksi kebaya sarat dengan keindahan milik Mien Uno dan GRA Satuti Yamin Suryohadiningrat, salah satu keluarga Trah Mangkunegara (Solo). Adapun penampilan pertama yang hadir, disuguhkan oleh Adjie Notonegoro. Berkolaborasi dengan Veronica Tjahaja Purnama, istri Gubernur DKI Jakarta, kali ini Adjie menggunakan kebaya dengan padu padan batik Marunda dan Belitung.

Tak hanya itu, pada karyanya di JFFF 2015 ini, Adjieikut menyertakan tenun Bali, serta batik klasik dari Jawa dan batik yang dia kerjakan dengan tangannya sendiri. Kebaya pertama yang tampak menawan dari desain Adjiehadir dalam bentuk baju bodo yang pada sequen awal. Baju bodo berwarna kuning cerah ini dipadu dengan rok lebar panjang.

Kemudian penampilan baju kedua dengan hiasan mutiara hingga bagian belakang punggung. Pada baju ketiga muncul kebaya yang tampak elegan dengan kain tersampir di pundak. Berbagai padanan kebaya cantik hadir dalam nada nude , putih, hitam, pink shocking maupun biru dengan model mengenakan konde tradisional. Material kebaya yang merupakan bahan lace tersampir motif daun.

Dapat ditemukan juga potongan kebaya lengan pendek warna keemasan mengeksplorasi bagian pinggang dengan rempel brokat. Permainan kerah muncul dalam bentuk kerah lebar sabrina. Sisi modern disematkan dengan penggunaan banyak aksesori mutiara sehingga kebaya tampak glamor sekaligus elegan. Lalu kembali pada trah kebaya tradisional yang sesuai pakem, ada kebaya merah menyala.

“Di sini saya banyak terinspirasi juga dengan kebaya encim, ditambahkan dengan mutiara yang menjuntai hingga bajunya memang agak berat,” ujar Adjie saat konferensi pers. Setelah kebaya dari Adjie, selanjutnya koleksi milik Mien Uno yang hampir berusia 40 tahun rancangan dari berbagai desainer ternama seperti Edo Hutabarat. Termasuk desainer yang ikut mempresentasikan karyanya kali ini Marga Alam dan Adjie Notonegoro.

“Saya bangga dengan wastra Indonesia. Ada songket, tapis, batik dari berbagai daerah. Karena itu, saya senang untuk ikut berpartisipasi di JFFF ,” sebut Mien Uno kepada wartawan. Koleksi kebaya dari Mien Uno muncul dengan kerlip permata di bagian leher dalam kebaya lengan panjang dipadu dengan berbagai kain Nusantara seperti batik dan songket, serta selendang.

Beberapa koleksi glamor berkilau payet berpadu kain indah nan cerah. Kemudian tampil koleksi milik GRA Satuti Yamin Suryohadiningrat, salah satu keluarga trah Mangkunegara (Solo) yang berwujud kebaya cerah bermotif bunga-bunga, mulai bunga kecil maupun besar. Palet oranye, pink , merah, biru, dan hijau di sequen pertama menjadi pilihan yang menarik mata. Kebaya jenis ini memang biasa dikenakan untuk sehari-hari.

Dilanjutkan sequen kedua, muncul tampilan yang lebih polos dengan brokat, potongan kebaya kutu baru yang sederhana. Merah bata, hijau, dan hitam. Deretan kebaya dari Marga Alam menjadi sajian terakhir. Koleksi kebaya nan glamor tampak mewah berkat nada emas dan elegan palet hitam dipakai dengan tudung untuk kemunculan kebaya pertamanya. “Saya memakai semua kain Nusantara.

Sesuai konsep kebaya Nusantara di JFFF kali ini dan semuanya spesial bagi saya,” ujar Marga saat ditemui di sela-sela acara. Mulai batik, tapis, hingga songket dari berbagai daerah digunakan sebagai padu padan kebaya rancangan Marga. Kebayanya tampil beragam dengan permainan kerah asli kebaya kutu baru, leher sabrina, dan kerah tinggi maupun nuansa warna glamornya.

Dyah ayu pamela
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)