Kenali Kelainan Genital Anak Laki-Laki Sejak Dini
A
A
A
JAKARTA - Para orangtua diimbau agar mengenali dan memahami ragam kelainan genital atau alat reproduksi pada anak laki-laki sejak dini. Jika menyadari adanya kelainan tersebut, para orangtua dianjurkan untuk mengkonsultasikannya pada dokter.
Pasalnya, jika kelainan genital pada anak laki-laki yang tidak dikenali secara dini dapat mengakibatkan dampak buruk. Seperti infertilitas, tumor hingga kanker.
"Kelainan pada alat reproduksi anak laki-laki sangat bervariasi, antara lain ukuran alat reproduksi kecil (mikropenis), tidak muncul atau burried penis karena tertutup lapisan lemak di bagian bawah perut, lubang kencing tidak normal, lubang terletak di bagian bawah (hispospadia), buah zakar (testis) yang tidak turun," ungkap Ahli Urologi RS Siloam ASRI, Dr dr Irfan Wahyudi SpU(K) di Hotel Aryaduta, Kamis (28/5/2015).
Parahnya, kelainan ini dapat terjadi lebih dari satu. Kelainan genital kerap dijumpai. Bahkan, kasus hipospadia diderita oleh satu dari 250—300 kelahiran anak laki-laki. Namun, kelainan ini dianggap biasa oleh masyarakat. Mereka menilai kelainan genital tidak mengganggu bahkan tidak mematikan.
"Saat lahiran, jangan hanya menanyakan jenis kelaminya, terutama pada anak laki-laki. Tanyakan juga panjang alat reproduksi anak, lokasi lubang kencing, dan bentuk penis. Ada atau tidaknya testis berada pada kantung zakar," tutur dia.
Irfan pun menganjurkan untuk segera menditeksi secara dini. Jika telat ditangani, berbagai masalah akan timbul, seperti problem sosial dan dapat menyebabkan perubahan jumlah sel-sel penghasil sperma pada tesis setelah usia 18 tahun. Bahkan, risiko kanker pada usia dewasa akan meningkat.
Pasalnya, jika kelainan genital pada anak laki-laki yang tidak dikenali secara dini dapat mengakibatkan dampak buruk. Seperti infertilitas, tumor hingga kanker.
"Kelainan pada alat reproduksi anak laki-laki sangat bervariasi, antara lain ukuran alat reproduksi kecil (mikropenis), tidak muncul atau burried penis karena tertutup lapisan lemak di bagian bawah perut, lubang kencing tidak normal, lubang terletak di bagian bawah (hispospadia), buah zakar (testis) yang tidak turun," ungkap Ahli Urologi RS Siloam ASRI, Dr dr Irfan Wahyudi SpU(K) di Hotel Aryaduta, Kamis (28/5/2015).
Parahnya, kelainan ini dapat terjadi lebih dari satu. Kelainan genital kerap dijumpai. Bahkan, kasus hipospadia diderita oleh satu dari 250—300 kelahiran anak laki-laki. Namun, kelainan ini dianggap biasa oleh masyarakat. Mereka menilai kelainan genital tidak mengganggu bahkan tidak mematikan.
"Saat lahiran, jangan hanya menanyakan jenis kelaminya, terutama pada anak laki-laki. Tanyakan juga panjang alat reproduksi anak, lokasi lubang kencing, dan bentuk penis. Ada atau tidaknya testis berada pada kantung zakar," tutur dia.
Irfan pun menganjurkan untuk segera menditeksi secara dini. Jika telat ditangani, berbagai masalah akan timbul, seperti problem sosial dan dapat menyebabkan perubahan jumlah sel-sel penghasil sperma pada tesis setelah usia 18 tahun. Bahkan, risiko kanker pada usia dewasa akan meningkat.
(alv)