Mengenal dan Menangani Gangguan Kaki Anak Sejak Dini

Minggu, 10 Januari 2021 - 13:35 WIB
loading...
Mengenal dan Menangani Gangguan Kaki Anak Sejak Dini
Kaki berbentuk O pada anak seringkali terjadi. Agar tak berkembang hingga dewasi, kenali sejak dini kelainan tersebut. Foto/Parenting
A A A
JAKARTA - Pada masa pertumbuhan terdapat beberapa kondisi pada kaki anak yang seringkali membuat orang tua khawatir, misalnya kaki anak ceper, berbentuk O atau X, dan beberapa kondisi lainnya. Untuk orangtua ketahui, kelainan ini adalah hal yang umum mengingat anak masih dalam tahap pertumbuhan.

Tetapi terdapat pula beberapa kondisi yang harus segera dikonsultasikan ke dokter. Dijelaskan dr. Muhammad Deryl Ivansyah, Sp.OT, kelainan kaki anak tidak hanya disebabkan oleh kelainan tulang, namun dapat juga disebabkan oleh kelainan otot, saraf, dan ligamen.

Baca juga : Hadapi Musim Hujan saat Pandemi, Tubuh Butuh Nutrisi Agar Imunitas Terjaga

“Kelainan kaki pada anak banyak sekali, beberapa contoh kelainan kaki anak yang paling sering dikeluhkan orang tua, diantaranya kaki ceper (flat feet), kaki pengkor (CTEV/ clubfoot), kaki O (bow legs), dan kaki X (knock knees),” tutur spesialis orthopaedi dan traumatologi RSUI itu.

Dipaparkan dr. Deryl, kaki ceper pada anak usia dibawah enam tahun masih tergolong dalam kondisi yang wajar karena ligamen anak lebih lentur dan banyaknya lemak di telapak kaki. Namun jika sudah berusia enam tahun, kondisi kakinya masih ceper, perlu dikonsultasikan ke dokter. Terlebih jika anak merasakan nyeri, aktivitasnya terbatas, dan hanya satu kaki yang terlibat dalam aktivitas.

Kondisi kaki pengkor, dokter Deryl mengatakan bahwa kondisi ini mudah dideteksi, bahkan saat anak masih dalam kandungan melalui USG diakhir trimester kedua kehamilan. Dokter kandungan biasanya akan menginfokan hal ini. Untuk tatalaksana kaki pengkor, metode ponseti menjadi salah satu solusi yang mudah dan murah.

Baca juga : 4 Olahraga yang Bisa Menghilangkan Perut Buncit

“Semakin dini dilakukan, semakin baik hasilnya. Angka keberhasilan metode ini dapat mencapai 95% jika dilakukan dengan benar, dan 70% kasus bahkan tidak perlu dilakukan operasi jika ditangani sebelum usia lima bulan,” jelas dr. Deryl.
Adapun untuk kondisi kaki O pada anak, dr. Deryl mengatakan bahwa kondisi ini masih dianggap normal sampai anak berusia tiga tahun.

Cara kita melihatnya yaitu dengan merapatkan mata kaki anak lalu dilihat bagian lututnya apakah jaraknya kurang dari enam sentimeter. Jika iya maka masih dianggap normal. Namun, jika jaraknya lebih dari enam sentimeter, adanya nyeri, serta anak berjalan pincang, maka harus segera dikonsultasikan ke dokter. Untuk penanganan kaki O diantaranya dapat melalui metode observasi, pemasangan brace, atau operasi.

Baca juga : Kenapa Vaksin Covid-19 Picu Bengkak pada Pengguna Filler?

Metode ini dipilih tergantung pada derajat keparahan dan kondisi medis lainnya. Sedangkan untuk kondisi kaki X, ia mengatakan bahwa ini adalah kondisi yang umum. Di usia tiga tahun, kaki agak sedikit ke dalam seperti bentuk X, dan saat berusia delapan tahun akan kembali normal. Untuk memeriksa kondisi kaki X ini dapat dilakukan dengan merapatkan kedua lutut anak, jika jarak antara kedua mata kaki anak kurang dari delapan sentimeter, maka masih dianggap normal.

Jika terdapat kelainan bentuk yang berat, terdapat nyeri, pincang, hanya satu kaki yang terlibat saat beraktivitas segera konsultasikan ke dokter. “Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” pungkasnya.
(wur)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)