Vaksin DBD Ditemukan Hingga Fase III
A
A
A
JAKARTA - Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah ditemukan perusahaan farmasi global yang bergerak dalam produksi vaksin. Sanofi Pasteur dikabarkan telah menunjukkan keberhasilan studi klinis hingga fase III.
General Manager Sanofi Pasteur Indonesia, Joko Murdianto menjelaskan, keberhasilan vaksin ini juga memiliki hasil yang memuaskan.
"Kami sudah melakukan riset untuk menemukan vaksin DBD sejak 20 tahun lalu. Kami mencoba menemukan vaksin yang bisa mengatasi empat virus penyebab DBD, yaitu dengue 1, 2, 3 dan 4. Tentu tidak mudah membuat vaksin yang dapat mengatasi empat virus tersebut. Namun setelah 20 tahun berusaha, kami akhirnya berhasil menemukannya," papar Joko di Jakarta.
Menurut Joko, penemuan vaksin DBD tersebut melibatkan sedikitnya 1.000 peneliti dari berbagai negara dengan menghabiskan dana hingga 1,5 miliar euro.
"Investasi ini memang tidak main-main. Bahkan tahun 2009 sebelum vaksin ini ditemukan, Sanofi Pasteur telah menginvestasikan pembagunan pabrik pembuatan vaksin senilai 300 juta euro," ujarnya.
Joko pun berharap, vaksin tersebut dapat segera didistribusikan ke berbagai negara di dunia sebagai upapaya terbaik untuk mencegah DBD, termasuk juga ke Indonesia.
"Untuk Indonesia, diharapkan awal tahun 2016, vaksin DBD sudah bisa diberikan. Tinggal menunggu persetujuan dari Badan POM saja," pungkasnya.
General Manager Sanofi Pasteur Indonesia, Joko Murdianto menjelaskan, keberhasilan vaksin ini juga memiliki hasil yang memuaskan.
"Kami sudah melakukan riset untuk menemukan vaksin DBD sejak 20 tahun lalu. Kami mencoba menemukan vaksin yang bisa mengatasi empat virus penyebab DBD, yaitu dengue 1, 2, 3 dan 4. Tentu tidak mudah membuat vaksin yang dapat mengatasi empat virus tersebut. Namun setelah 20 tahun berusaha, kami akhirnya berhasil menemukannya," papar Joko di Jakarta.
Menurut Joko, penemuan vaksin DBD tersebut melibatkan sedikitnya 1.000 peneliti dari berbagai negara dengan menghabiskan dana hingga 1,5 miliar euro.
"Investasi ini memang tidak main-main. Bahkan tahun 2009 sebelum vaksin ini ditemukan, Sanofi Pasteur telah menginvestasikan pembagunan pabrik pembuatan vaksin senilai 300 juta euro," ujarnya.
Joko pun berharap, vaksin tersebut dapat segera didistribusikan ke berbagai negara di dunia sebagai upapaya terbaik untuk mencegah DBD, termasuk juga ke Indonesia.
"Untuk Indonesia, diharapkan awal tahun 2016, vaksin DBD sudah bisa diberikan. Tinggal menunggu persetujuan dari Badan POM saja," pungkasnya.
(nfl)