Rasa Unik Hidangan Filipina

Minggu, 21 Juni 2015 - 09:38 WIB
Rasa Unik Hidangan Filipina
Rasa Unik Hidangan Filipina
A A A
Makanan Filipina memiliki cita rasa unik yang dapat menggugah rasa penasaran setiap penikmatnya.

Campuran gaya memasak tradisional khas Filipina dan pengaruh internasional, yaitu memasak ala China dan Spanyol membuat makanan Filipina memiliki cita rasa asam yang unik.

Keunikan rasa asam masakan khas Filipina itulah yang ingin disajikan Cafe Sirih di Millenium Hotel Sirih Jakarta. Marketing Communications Manager Millennium Hotel Sirih Jakarta Nadya Frederica menuturkan, makanan khas Filipina selalu dihadirkan di Cafe Sirih karena permintaan dari general manager hotel, Manuel Mercado.

“Dalam acara-acara tertentu, general manager kami yang berasal dari Filipina selalu mengundang beragam komunitas Filipina untuk menyantap makanan khas Filipina. Namun, ternyata menu khas Filipina ini juga digemari tamu lokal,” sebut Nadya. Salah satu menu khas Filipina yang digemari para tamu lokal di Cafe Sirih adalah tapsilog.

Menurut Executive Chef Cafe Sirih Joko Purwanto, menu ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu nasi, telur mata sapi, dan daging. Tapsilog menggunakan nasi putih yang diolah menjadi garlic fried rice yang gurih. “Pertama-tama nasi dimasak bersama tumisan bawang putih, serta diberi tambahan lada dan garam.

Jangan lupa untuk membuat telur mata sapi, dan berikan garam secukupnya agar lebih gurih,” kata Joko. Unsur terpenting dari tapsilog , yakni daging sapi yang memiliki rasa asam. Daging sapi ini dimasak dengan proses adobo, yaitu proses marinade daging dengan cuka berbumbu bawang putih, bay leaf , dan merica hitam untuk mengawetkan, sekaligus menambah rasa daging.

Untuk hiasan dan pelengkap, biasanya ditambahkan peterseli ataupun bawah putih goreng.”Cita rasa daging yang asam akan diimbangi oleh cita rasa garlic fried rice yang gurih,” kata Joko. Menurut Joko, secara umum, masakan khas Filipina memakai bahan dasar yang tidak jauh berbeda dengan masakan Indonesia.

Salah satunya kare-kare . Bumbu utama karekare adalah kacang tanah yang dicampur rempah, seperti bawang, cabai, dan lainnya. Isinya bervariasi, mulai buntut sapi hingga sayuran seperti terung atau lobak. Setiap tahun Cafe Sirih mengadakan Fiesta Filipina, yaitu acara untuk memperingati hari kemerdekaan Filipina dengan menyajikan menu khas Filipina.

Menu yang disajikan pada acara ini, antara lain pancit palabok, yakni mi yang bertabur ebi; Pinaupong manok sa asin, yaitu daging ayam yang disantapdengan sambal kecap yang asam, manis, dan pedas. Selain itu ada balut , yaitu telur bebek yang sudah menjadi embrio yang disajikan setengah matang.

“Kami juga menyajikan menu lain, seperti atsarang papaya (acar pepaya hijau), rellenong manok (isi ayam tanpa tulang), kilawingtanguinge (asinan king mackerel ), bistik tagalog (steak sapi tagalog ), chicken adobo (ayam masak cuka), calamares fritos (cumi goreng mentega), dan halo-halo (es buah ala Filipina),” sebut Joko.

Selain bisa menikmati menu khas Filipina, para tamu juga dimanjakan dengan menu-menu ala carte andalan lainnya, seperti sop buntut bakar. Menu ini menggunakan daging buntut sapi pilihan yang dioleh selama 3-4 jam. “Pertama-tama buntut sapi dibersihkan, kemudian direbus hingga tiga kali sampai buntut sapi benar-benar empuk dan kemudian dibakar.

Bumbu yang digunakan, antara lain pala, cengkeh, bawang putih, dan bawang bombai,” kata Joko. Ada pula hainan chicken dan beef black pepper yang tentunya semakin menggugah selera makan. “Daging ayam yang kami gunakan untuk hainan chicken adalah bagian dada. Sementara itu, untuk beef black pepper, kami menggunakan daging tenderloin yang dimasak dengan aneka bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan tentunya black pepper,” sebut Joko.

Selain menu ala carte , Cafe Sirih juga menyediakan sekitar 30 menu buffet yang merupakan kombinasi masakan Western food, Indonesan food, dan Chinese food . Menurut Director of Food & Beverage Cafe Sirih Ferdian Indrayana, salah satu menu buffet yang digemari para tamu adalah soup corner yang menyediakan berbagai menu sup dan soto dari seluruh Nusantara.

Di antaranya, sop buntut, sop konro, soto betawi, dan tongseng. “Setiap seminggu sekali, menu sup akan diganti agar para tamu bisa mencicipi beragam rasa sup dari berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Ferdian.

Dwi nur ratnaningsih
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0837 seconds (0.1#10.140)