Sinopsis Razia Sultan Episode 26
A
A
A
JAKARTA - Altunia meninggalkan rombongan setelah mengambil kain merah yang tersangkut pada kereta yang membawa Razia pergi. Sebuah pesan sampai di Multan yang menjelaskan bahwa Iltutmish merencanakan sesuatu yang brutal bersamaan dengan datangnya kereta kerajaan. Tapi Naseer meyakinkan hal tersebut tidak benar, sang ayah tidak akan mungkin berpikir untuk menyakitinya.
Sementara itu, beberapa orang datang dari balik pepohonan. Orang-orang tersebut secara diam-diam membunuh para tentara yang mengawal kereta kerajaan dan menggantikan posisi mereka.
Kereta kerajaan pun tiba di Multan dan Naseer merasa sangat senang melihat kehadiran adiknya, Razia. Marthand lalu mengirim utusannya untuk menyampaikan pesan dari Iltutmish kepada Sultan Multan. Razia merasakan hal yang mencurigakan saat dia melihat sepatu para tentara yang berbeda, ada yang bersih dan ada yang telihat lusuh.
Sebelum Razia bereaksi, keadaan telah berubah menjadi pertumpahan darah. Marthand melihat ada seorang tentara yang mencoba membunuh Naseer. Dengan sigap, Marthand melemparkan belatinya ke arah tentara itu. Namun, Naseer salah sangka pada maksud Marthand. Naseer malahan melayangkan pedangnya pada Marthand, memisahkan kepala dengan badannya.
Sementara itu, beberapa orang datang dari balik pepohonan. Orang-orang tersebut secara diam-diam membunuh para tentara yang mengawal kereta kerajaan dan menggantikan posisi mereka.
Kereta kerajaan pun tiba di Multan dan Naseer merasa sangat senang melihat kehadiran adiknya, Razia. Marthand lalu mengirim utusannya untuk menyampaikan pesan dari Iltutmish kepada Sultan Multan. Razia merasakan hal yang mencurigakan saat dia melihat sepatu para tentara yang berbeda, ada yang bersih dan ada yang telihat lusuh.
Sebelum Razia bereaksi, keadaan telah berubah menjadi pertumpahan darah. Marthand melihat ada seorang tentara yang mencoba membunuh Naseer. Dengan sigap, Marthand melemparkan belatinya ke arah tentara itu. Namun, Naseer salah sangka pada maksud Marthand. Naseer malahan melayangkan pedangnya pada Marthand, memisahkan kepala dengan badannya.
(alv)