Membiarkan Anak Berkreasi di Make Your Own Style

Kamis, 02 Juli 2015 - 17:17 WIB
Membiarkan Anak Berkreasi...
Membiarkan Anak Berkreasi di Make Your Own Style
A A A
JAKARTA - Siang itu, Andyani Salmah, 7, tampak sedang asyik menempelkan pernak pernik ke sehelai kaus oblong di sebuah meja. Siswi yang baru saja naik dari kelas 1 ke kelas 2 di MI/SD Al Alawiyah Slipi itu sedang berkreasi menciptakan baju berdasarkan hasil imajinasi kreasinya sendiri.

Tak hanya Andyani yang berkreasi dengan kaus tersebut, tapi juga ada Diva Karisa Zahira yang masih berusia 6 tahun. Diva yang baru lulus TK B ini juga terlihat asyik menempel-tempelkan aksesoris ke kaus sesuai imajinasi dan kreasinya sendiri.

Bahan-bahan yang disediakan yakni kaus oblong, jarum, benang, manik-manik, lem, kain perca yang sudah dibuat bermacam bentuk sepertinya bunga, burung, mobil, dan pohon dan aksesoris lainnya.

Dalam melakukan kreativitasnya, Andyani dan Diva didampingi seorang tutor yang juga sales promotion girl produk fashion anak, Lei and Kei, di pusat perbelanjaan Sogo Central Park, Jakarta.

Koordinator Indonesia Mother and Child (IMC), David Sutoyo, selaku pemprakarsa acara menjelaskan, kegiatan ini adalah ajang kreativitas anak dengan judul Make Your Own Style, yang digelar di Sogo Central Park, Jakarta, pada 26—28 Juni 2015. Kegiatan ini bertujuan mengembangkan kreativitas anak-anak Indonesia dalam berimajinasi dan berkreasi yang dituangkan ke dalam baju.

“Jadi anak-anak tidak dibatasi mau berkreativitas menghias kaos ciptaannya. Si anak tidak dibatasi mau berkreativitas seperti apa, mau menempel apa, mau menjahit apa, di baju kaos itu. Intinya anak-anak distimulasi supaya kreativitas dan imajinasinya muncul,” urai David.

Peserta kegiatan ini adalah customer Sogo dan produk Lei and Lei yang diundang khusus untuk ikut acara ini. Dalam 1 kali event ada 10 anak yang ikut kegiatan ini. Pesertanya anak dengan usia mulai 4 tahun hingga 8 tahun.

Produsen fashion anak, Lei and Kei, menyediakan seluruh peralatan untuk berkreativitas. Mulai dari baju kaosnya dan segala aksesoris untuk disematkan di kaus.

“Sengaja disediakan kaus oblong karena kaus ini areanya bersih, sehingga si anak bisa bebas berkreasi untuk menempelkan apa saja di baju kaos tersebut sesuai kreasi dan imanjinasi si anak,” kata David.

Setelah si anak selesai membuat kreasi di kaus tersebut, selanjutnya si anak akan memakai baju kaus tersebut. Kemudian difoto. Kaus dan foto tersebut diberikan ke anak sebagai kenang-kenangan. Dari hasil kegiatan itu selanjutnya dilombakan lagi untuk tahap grand final yang digelar di Sogo Mal Emporium Pluit, Jakarta.

“Kami sengaja merancang acara ini agar anak-anak Indonesia punya imajinasi keluar dari kerangka berpikir umum atau istilahnya out of the box. Sebab selama ini pendidikan di sekolah hanya mengajarkan hal-hal yang bersifat akademis saja. Padahal mungkin sebetulnya anak-anak menyukai kegiatan di luar hal akademis,” kata David.

Menurut David, Kegiatan ini juga termasuk sebuah proses belajar bagi seorang anak. Hanya saja beda halnya dengan belajar di sekolah, kalau belajar di kegiatan ini, dari sudut pandang anak, akan melihatnya sebagai kegiatan belajar dengan barang-barang yang mengasyikkan sehingga si anak jadi merasa fun. “Si anak mengerjakannya pun jadi lebih semangat lagi,” ujar David.

David menjelaskan, setiap kegiatan yang digelar Indonesia Mother and Child (IMC) bekerja sama dengan Lei and Kei lebih diarahkan kepada kegiatan keluarga. Jadi inti tema acaranya adalah kreativitas anak digabungkan dengan keharmonisan keluarga.

“Kami ingin agar ada kedekatan emosional antara customer (orang tua) dan anak-anaknya. Kami sengaja kasih perhatian ke mereka. Hal ini sesuai nilai yang kami usung yaitu love and kind. Tujuannya supaya anak-anak Indonesia mendapatkan rasa cinta dari keluarga. Kemudian dari situ maka akan timbul nilai kebaikan yang dilakukan anak,” pungkas David.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)