Beri yang Terbaik
A
A
A
ROSSA tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya ketika kelompok vokal Classy tersingkir di panggung X Factor Indonesia pada minggu lalu.
Padahal, Ocha, sapaan akrab Rossa, mengaku lima wanita cantik yang dimentorinya itu tampil memukau. Memang berbeda, tahun lalu, Ocha berhasil menjadikan Fatin Shidqia Lubis sebagai juara ajang pencarian bakat menyanyi yang dihelat RCTI ini.
Pelantun tembang Ayat-Ayat Cinta ini sukses memoles perempuan berjilbab itu hingga namanya menjadi penyanyi kenamaan yang diperhitungkan di industri musik Indonesia. Kesempatan Ocha untuk mengulang sukses sepertinya semakin sempit, setelah dia hanya memiliki JP, satu anak asuh di panggung X Factor sesi 2 ini. Sementara pesaingnya dari kategori lain masih banyak yang komplet dan persaingan semakin ketat.
Namun, Ocha tak putus asa. Dia siap berbuat yang terbaik untuk JP, meski saat ini kondisi anak asuhnya itu tengah bermasalah. Jebe dan Patty tengah sakit. Lalu bagaimana cara Ocha agar JP tidak tereliminasi malam ini? Berikut petikan wawancaranya;
Bagaimana Anda melihat Classy yang tersingkir minggu lalu?
Sedih banget Classy kalah. Sekarang grup aku tinggal satu. Sebetulnya Classy itu tampil bagus banget. Afgan saja sampai tanya, bagaimana cara mengajarkannya karena perubahannya itu besar banget. Tadinya mereka yang satu-satu itu, terus aku gabungkan jadi satu sampai mengalami perubahan yang besar.
Apa yang membuat Classy tereliminasi?
Sayangnya Classy ditempatkan pada akhir, pada jam penutup. Waktunya pendek untuk memberi vote . Akan berbeda kalau Classy tampil di tengah (acara), mungkin banyak orang yang nonton dan senang melihatnya sehingga akan memberi vote lebih banyak. Aku sayangnya dia keluar itu karena mereka (Classy) tampil bagus, sementara banyak kontestan lain yang tidak maksimal. Aku lihat di YouTube itu komentar-komentarnya bagus dan banyak yang menyesal tidak memberi vote .
Bagaimana cara Anda melatih mereka untuk bertahan di panggung X Factor ?
Hampir setiap hari aku latih mereka. Utamanya aku tekankan kepada mereka agar menganggap kelompoknya ini seperti saudara. Itu pertama-tama yang harus mereka pahami karena ini kategorinya grup. Jadi, harus kompak. Aku bilang enggak boleh ada yang saling menyalahkan, harus saling cover . Kalau ada salah satu yang kurang harus cover . Aku bimbing mereka jadi kuat dulu dan saya minta sama Indra Aziz untuk koreonya.
Anda sukses membantu Fatin juara, apakah sekarang Anda terbebani dengan hal itu?
Aku tidak berpikir untuk membawa mereka menang. Aku hanya ingin buat sesuatu yang lebih baik untuk karier mereka. Seperti Classy, mereka keluar pas lagi (tampil) bagus-bagusnya dan aku puas. Jadi, kalau mereka tampil lagi, orang akan ingat. Berbeda kalau Classy tampil jelek dan tersingkir, ya orang akan biasa saja karena memang penampilannya jelek, tapi ini beda.
Intinya, aku ingin buat yang lebih baik lagi ketika mereka sudah ada di tangan aku. Kalau JP terus bertahan dan mudah-mudahan menang (juara), itu bonus. Aku juga enggak terlalu beban, penonton juga tahu, aku dapat (kategori) yang susah, tetapi JP ini paling beda. Buat aku, mudahmudahan bisa bimbing mereka sampai babak spektakuler. Itu akan sangat menarik.
Tedy achmad
Padahal, Ocha, sapaan akrab Rossa, mengaku lima wanita cantik yang dimentorinya itu tampil memukau. Memang berbeda, tahun lalu, Ocha berhasil menjadikan Fatin Shidqia Lubis sebagai juara ajang pencarian bakat menyanyi yang dihelat RCTI ini.
Pelantun tembang Ayat-Ayat Cinta ini sukses memoles perempuan berjilbab itu hingga namanya menjadi penyanyi kenamaan yang diperhitungkan di industri musik Indonesia. Kesempatan Ocha untuk mengulang sukses sepertinya semakin sempit, setelah dia hanya memiliki JP, satu anak asuh di panggung X Factor sesi 2 ini. Sementara pesaingnya dari kategori lain masih banyak yang komplet dan persaingan semakin ketat.
Namun, Ocha tak putus asa. Dia siap berbuat yang terbaik untuk JP, meski saat ini kondisi anak asuhnya itu tengah bermasalah. Jebe dan Patty tengah sakit. Lalu bagaimana cara Ocha agar JP tidak tereliminasi malam ini? Berikut petikan wawancaranya;
Bagaimana Anda melihat Classy yang tersingkir minggu lalu?
Sedih banget Classy kalah. Sekarang grup aku tinggal satu. Sebetulnya Classy itu tampil bagus banget. Afgan saja sampai tanya, bagaimana cara mengajarkannya karena perubahannya itu besar banget. Tadinya mereka yang satu-satu itu, terus aku gabungkan jadi satu sampai mengalami perubahan yang besar.
Apa yang membuat Classy tereliminasi?
Sayangnya Classy ditempatkan pada akhir, pada jam penutup. Waktunya pendek untuk memberi vote . Akan berbeda kalau Classy tampil di tengah (acara), mungkin banyak orang yang nonton dan senang melihatnya sehingga akan memberi vote lebih banyak. Aku sayangnya dia keluar itu karena mereka (Classy) tampil bagus, sementara banyak kontestan lain yang tidak maksimal. Aku lihat di YouTube itu komentar-komentarnya bagus dan banyak yang menyesal tidak memberi vote .
Bagaimana cara Anda melatih mereka untuk bertahan di panggung X Factor ?
Hampir setiap hari aku latih mereka. Utamanya aku tekankan kepada mereka agar menganggap kelompoknya ini seperti saudara. Itu pertama-tama yang harus mereka pahami karena ini kategorinya grup. Jadi, harus kompak. Aku bilang enggak boleh ada yang saling menyalahkan, harus saling cover . Kalau ada salah satu yang kurang harus cover . Aku bimbing mereka jadi kuat dulu dan saya minta sama Indra Aziz untuk koreonya.
Anda sukses membantu Fatin juara, apakah sekarang Anda terbebani dengan hal itu?
Aku tidak berpikir untuk membawa mereka menang. Aku hanya ingin buat sesuatu yang lebih baik untuk karier mereka. Seperti Classy, mereka keluar pas lagi (tampil) bagus-bagusnya dan aku puas. Jadi, kalau mereka tampil lagi, orang akan ingat. Berbeda kalau Classy tampil jelek dan tersingkir, ya orang akan biasa saja karena memang penampilannya jelek, tapi ini beda.
Intinya, aku ingin buat yang lebih baik lagi ketika mereka sudah ada di tangan aku. Kalau JP terus bertahan dan mudah-mudahan menang (juara), itu bonus. Aku juga enggak terlalu beban, penonton juga tahu, aku dapat (kategori) yang susah, tetapi JP ini paling beda. Buat aku, mudahmudahan bisa bimbing mereka sampai babak spektakuler. Itu akan sangat menarik.
Tedy achmad
(ftr)